Rabu, 19 Oktober 2022


 
 
 
.. " Rame Rame Lesti Diamuk Emak Emak !" ..

setelah diawal awal Lesti digebuki Bilar dan sempat
 di RS karena leher kegeser dll yang se Indonesia iba
 bahkan emak emak pada ngamuk pada Bilar yang 
ngganteng tapi ternyata " jahat " itu ,
 ee... saat ini tiba tiba terbalik ! 
emak emak pada ngamuknya ke Lesti gara gara 
dianggap lemah mencabut laporan KDRT nya 
dan bahkan Lesti memaafkan Bilar meski pakai 
surat perjanjian anti KDRT , oalaa ... 
 
 
Bilar sendiri yang nampak brewokan karena beberapa
 hari ditahan nggak sempat meng glowingkan pipinya dll ,
 tampak meminta maaf bahkan pada segenap 
masyarakat dan berjanji ini itu yang tentu saja 
juga untuk menyelamatkan karirnya yang
 terlanjur hancur lebur ! 
karir Lesti bagaimana ?
 konon Lesti juga terkena penalti karena dianggap 
memainkan emosi publik dan nge prank !
 nge prank ? apa iya digebukin itu nge prank ?
jangan tanya saya wong saya juga taunya hanya 
sebatas dari sosmed & TV sehingga mau dibohongi 
apa saja ya ngga tau hehehe .. 
 
 
saking marahnya emak emak pagi ini ada yang 
sewot begini : " udah Lesti , nyanyi nyanyi aja ngga
 usah macem2 cari tambahan duit lewat prank prenk ! "
 aduh , kejam , tapi apa boleh baut memang 
sosmed itu kejam kalau kita tak pandai pandai 
bermain pedang ! 
benarkah KDRT bisa berhenti hanya karena 
Surat Perjanjian untuk tidak mengulang ? 
saya jawab dengan 10000% yakin : TIDAK AKAN !
lalu  benarkah KDRT itu bisa hilang begitu saja 
lewat sebuah bulan madu ? 
jawaban saya : 1000% Tidak Bisa !
 bulan madu itu kan Tombo Ati Sementara yang 
paling paling luntur sesudah balik pada keseharian lama
 yang itu itu dan KDRT itu saya misalkan yang 
gampang adalah seperti BOM WAKTU yang
 siap meletus ketika ada pemicu yang pas ! 
kalau soal ANAK yang dijadikan alasan untuk 
balik lagi dengan si pemeran KDRT , aduh biyunggg : 
justru kasihan si anak yang besar dilingkungan 
yang berpotensi KDRT sebab tak tertutup 
kemungkinan bahwa justru nantinya si ANAK yang 
terkena KDRT bapaknya ! 
 
 
nah ... mana pilihan yang lebih baik antara :
01 ) bercerai dan membesarkan anak dengan
 ibu tunggal tetapi hidup tenteram tanpa 
dibayangi ketakutan . 
sementara itu si bapak cukup memenuhi kewajiban
 materiilnya untuk anak dan kalaupun 
tidak mampu ya sudahlah , duit bisa dicari 
daripada ibu dan anak 
hidup dalam kekhawatiran adanya potensi KDRT ! 
anak butuh lingkungan yang aman dan damai .
02 ) tidak bercerai dengan pasangan yang berpotensi 
melakukan KDRT , berarti harus siap fisik mental 
jika sewaktu waktu ada hal yang dapat memicu
 timbulnya KDRT dan harus juga mampu melindungi
 anaknya dari potensi tsb . 
 
 
 jika alasan cinta ataupun ketergantungan secara finansiil 
kepada pasangan yang " jahat " ini , 
maka lakukan upaya upaya kemandirian secara
 finansiil agar jika terjadi hal yang tak diharapkan 
maka secara finansiil si ibu sudah lebih siap 
untuk mandiri dan membesarkan anaknya tanpa
 bantuan materiil dari mantan pasangan " jahat " nya ! 
mengapa saya suka memakai istilah " jahat " ? 
alasan saya : 
01 ) pria secara fisik pasti lebih kuat dari wanita ,
 maka si pria yang melakukan kekerasan fisik pada 
istri , wanita , pacar dll adalah golongan penjahat 
sekaligus pengecut sebab mereka hanya 
berani melakukan dominasinya kepada 
yang lebih lemah .
02 ) KDRT berpotensi merugikan secara fisik dan psikis .
 entah memar , luka , gegar otak dll tergantung 
tingkat kekerasannya . tetapi yang lebih berat 
sesungguhnya adalah kekerasan psikis
 ( ancaman , tekanan , temperamental dll ) . 
naa ... kekerasan yang tak terlihat inilah yang 
sebenarnya lebih berat karena sulit dibuktikan 
kecuali oleh mereka yang berdekatan / serumah 
dengan pasangan tsb 
( ART , kerabat serumah , tetangga dll ) .
 
 
Hidup Adalah Pilihan ,
 maka menghakimi Lesti atau Bilar atau siapapun 
yang sedang bermasalah KDRT sesungguhnya sia sia .
daripada kita jengkel soal simpati menjadi benci , 
 marilah kita hiasi lingkungan terdekat kita 
( pasangan atau anak anak atau cucu cucu ) 
dengan takaran perhatian dan kasih sayang yang
 sewajarnya serta menanamkan 
nilai nilai kebajikan diatas kekerasan dalam 
menyelesaikan sesuatu permasalahan . 
ibu dan bapak adalah mata air dari nilai nilai 
Asah , Asih dan Asuh yang akan diserap seorang anak
karena dari mataair inilah akan membentuk 
keragaman karakter anak . 
maka sebuah fondasi kokoh yang sarat nilai kebajikan ,
 adalah lebih berharga daripada limpahan harta 
pada anak yang miskin nilai nilai kebajikan . 
 
 
jika telah kokoh fondasinya maka
jenis pergaulan yang bagaimanapun tidak akan
 mengusik anak menjadi " jahat " ! 
nah .. siapkah kita menjadi mata air kebajikan ?
semoga ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati, 19.10.22 )
gambar gambar dari google 


Tidak ada komentar: