Selasa, 04 Oktober 2022




 .. " Mengintip Keperihan " ..

tanggal 02 Oktober yang lalu , 
dengan sengaja saya meluangkan masa menuju 
arah Stadion Kanjuruhan setelah lebih dulu
menyelesaikan rutinitas hidup antara lain 
membersihkan area kucing liar dan memberinya makan , 
menyapu mengepel , meletakkan sampah diluar pagar ,
 membuat sarapan agar tidak perlu mampir pecel 
diluar rumah , menyetrika baju yg akan saya pakai ,
 mandi dll sehingga masa bergulir mendekati 
jam 10 30 !
 rumah bersih , kucing kucing liar 
saya tinggalkan dengan cadangan makan siangnya , 
beberapa barang masuk gerobag karena akan
 mampir mampir sepulangnya nanti . 
dan : melaju arah Stadion Kanjuruhan ! 
seperti biasa , macet dimana mana tanpa pandang 
hari atau weekend atau hari apapun . 
perjalanan kearah Kepanjen selalu saya sukai karena
 melewati area area yang menarik ,
 sebut saja " sisa sisa persawahan " , bangunan 
bangunan jadul sekitar pabrik gula , warung jadul 
dan resto atau cafe anyar , dll dll . 


tetapi makin mendekati arah Stadion , 
terlihat kemacetan yang tidak biasa alias lebih mirip 
cara berjalan siput ! bisa dipahami karena 
Keinginan Tahu Manusia bukanlah monopoli saya , 
dan saya tidak punya keluhan karena saya 
hanyalah satu diantara ratusan ribu lain yang 
masih beruntung bisa melihat dari dekat 
Stadion bersejarah dan berdarah ini  mewakili kerabat
 dan teman teman luar Malang yang semuanya 
menyatakan keinginannya untuk mudik 
untuk dapat melihat dari dekat .  
semakin mendekati Stadion , semakin melambat dan 
saya sudah buka cendela lebar lebar karena saya 
tahu tidak akan ada peluang untuk masuk 
apalagi hanya untuk jeprat jepret yang konyol . 
dugaan saya benar . dua petugas polisi yang berjaga 
didepan gerbang utamanya , sibuk melambaikan 
tangannya untuk meminta kendaraan melaju dan 
tidak mandeg karena rata rata semuanya ingin
 berlama lama untuk jeprat jepret . 
( saya membayangkan kalau saja itu terjadi sekian
 dekade lewat dimana saya masih memegang 
kartu pers pasti tidak terhalang untuk masuk ) . 
sungguh saya ikhlas saja ketika petugas juga meminta
 saya melaju dan mendekatkan jarak dengan 
kendaraan didepan saya dan saya hanya mendapatkan
 dua jepretan yang itupun tidak dapat 
berlama lama berhenti . tampak masyarakat masih
 memadati area yang mungkin saja mereka adalah 
penonton yang selamat dimalam tragedi itu . 
halaman depan Stadion tampak berantakan dan 
disana sini saya melihat berbagai kerusakan yang belum dibersihkan karena masih tampak adanya 
kegiatan keluar masuk Stadion oleh petugas petugas
 dari berbagai instansi . 


sulit membantah rasa , bahwa  ada kengerian 
seolah terbayang didepan mata ratusan penonton 
yang tewas terinjak injak akibat kepanikan 
tersembur gas air mata dan teriakan teriakan 
diantara mereka yang kesakitan akibat 
tertumpuk tumpuk didepan pintu pintu keluar yang
ternyata  masih tertutup !
juga seolah terdengar teriakan teriakan petugas 
polisi maupun TNI yang beringas yang seolah 
merobek hati saya karena supporter diperlakukan 
seperti bola yang ditendang kesana kemari dengan sepatu tentaranya yang hanya layak untuk menendang 
musuh mereka dimedan perang ! 
genangan dimata tidaklah cukup , bahkan doa 
bagi para korban terasa masih tidak ada artinya 
karena rasa kehilangan para keluarganya adalah 
tidak tergantikan oleh airmata dan doa mereka
 yang tidak mengalaminya . 
dijalan pulang kearah Malang saya melewati 
Balai Kota yang siang itu pagar luar dari gedung 
DPRDnya berhias berbagai pernyataan sikap 
dari Aremania plus dibanyak tempat lainnya
seperti bundaran pesawat Soehat , di jalan Panjaitan dll 
yang saya tak dapat mengelilinginya semua . 
didepan kantor AFC juga berderet pernyataan 
duka cita dari berbagai supporter  
tim tim bola setanah air !


mendung tebal tidak hanya menggantung di awan , 
tetapi dihati segenap masyarakat Malang bahkan
 masyarakat bola dunia yang lewat ungkapan
 dukanya datang dari klub klub besar seperti 
 Bayern M , Chelsea , Manchester City dll . 
semoga segala pihak yang saat ini sedang gencar 
dan sibuk mengumpulkan fakta tragedi ini , 
segera akan menentukan HUKUMAN bagi 
yang paling bertanggung jawab atas kejadian
 memilukan ini dan tidak hanya berhenti 
pada sanksi pencopotan jabatan ataupun 
" yang ringan " lainnya karena sesungguhnya
 Tidak Ada Pengganti Yang Setara Untuk 
Nyawa Manusia !! 


semoga saudara saudara kita yang telah mendahului
 dalam tragedi ini , mendapatkan tempat terbaik
 disisiNYA dan bagi yang masih dirawat di RS 
semoga segera mendapatkan kesembuhan 
serta bangkit dari trauma yang mengenaskan , 
aamiin yaa Robbal aalamiin ... 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 05.10.22 )
keterangan foto :
01 . hanya ini yang bisa saya jepret ..
02 . mobil tim MetroTV didepan saya 
di RS Kanjuruhan
03 . pernyataan sikap dipagar luar 
gedung DPRD Malang
04 . pernyataan sikap lainnya ditempat 
yang sama
05 . ini juga , dan perih :
manusia bukan nyamuk !
*****

Tidak ada komentar: