Senin, 23 April 2018




 .. " Ingin Menjadi Matahari Disegala Wilayah " ..
kemarin telepon rumah ( bukan HP ! ) saya berdering .
 termasuk langka .
sebab angkatan saya hanya beberapa
 yang masih memiliki dirumahnya karena anak2nya sudah 
" mengupgrade " ortunya dengan HP layar sentuh .
 lalu mengapa masih saya pertahankan ?
 pertama , yang sering men cek via telepon rumah adalah dari 
telkom sendiri dan Indihome , 
sebab beberapa waktu terakhir ini sering ngadat .
 seorang kerabat usul 
" mbok wes dicopot ae , gawe opo ! " . 
saya masih pertahankan karena sudah sepaket dengan internet
 dan TV nya . jadi siapa yang masih suka nelpon
 saya via rumah ? ada beberapa nomor yang saya tahu 
mereka " alergi HP " karena konon sering salah pejet , 
dan beberapa orang ini sesekali masih menelpon . 
lho , mosok demi beberapa gelintir saja saya pertahankan 
telepon rumah ? tidak juga , tetapi 
buat kerabat dan teman yang sudah lama kehilangan kontak via
 HP karena perubahan nomor dll maka telepon rumah saya
 adalah satu2nya jembatan mereka untuk masih bisa 
mengontak saya bila perlu . pasti ada yang membantah ,
 lha lewat sosmed kan ya bisa mengontak to ? 
biarlah saya saja yang tahu , apakah mereka2 ini juga suka sosmed , 
saya tidak perlu jawab hehehe ... 
naaa ...kembali ke " kringgg ... " tadi , terjadi hallo2an basa basi , 
meski saya tetap waspada bahwa jaman now kelewat banyak 
hallo2 palsu , tapi saya masih berusaha positif :
" ya .. hallo , dari siapa ini ? " ... lho jawabannya kok 
malah " nyekakak " ... , opo tumon? 
dari suaranya saya harus menduga orangnya siapa yang pada
 akhirnya tertebak yaitu seorang teman nun jauh diseberang laut ! 
na kan, apa saya bilang , dia rupanya tidak tahu 
no HP terakhir saya , untung masih bisa lewat telpon rumah ! 
tentu akhirnya gayeng sebab " lamo tak basuo " , 
dan dari cerita ringan2 perlahan ke agak berat karena teman ini
 masih aktif bekerja meski usia sudah mendekati angka awal 5 ,
 a hard-worker ... saya salut ! 
ujung2nya curhat juga tentang situasi kantor yang 
" seperti lazimnya " ada intrik dll . saya ringkaskan keluhannya 
kurang lebih adalah sbb : 

" saya tidak menduga diawalnya bahwa teman yang saya
anggap terbaik & terpercaya ternyata adalah yang 
paling berkhianat dibelakang saya . disetiap kegiatan ataupun 
kumpulan atau komunitas luar kantor dimana saya dan dia
sama2 anggotanya , dia selalu " merampas " teman teman baik
 saya melalui isu isu negatif yang dia sebarkan tentang saya
 sehingga mereka mereka itu menjadi berjarak .
 saya awalnya tidak percaya tetapi ketika ada yang memberitahukan
 kepada saya tentang 
" aktivitasnya menyebarkan isu (-) tentang saya " maka
 saya menjadi tidak percaya lagi kepadanya dan sayapun 
memutuskan untuk berjarak daripada kami terlibat konflik . 
kok tega2nya ya dia seperti itu.
bagaimana menghadapi perampas teman seperti ini ? " .. 
saya tidak bisa langsung menjawab , sebab istilah nya 
" perampas teman " itu sesuatu yang baru untuk saya
 tetapi dalam dunia nyata hal itu sangat dimungkinkan ada . 
maka karena saya tahu bertelepon lewat rumah itu mahal, 
saya berusaha memberinya sedikit saran yang ringkas 
tapi semoga bermanfaat baginya yaitu sbb : 

" pertama , mungkin saja temanmu itu jelous dengan
 kepandaian atau popularitasmu dikalangan
 teman teman kalian atau komunitas2 kalian . tetapi dia
 kesulitan mencari kelemahanmu . maka ketika ada celah kecil
 yang dia lihat sebagai peluang untuk menjatuhkanmu ,
 ia pakai itu sebagai isu yang bisa menghancurkan karaktermu . 
apa sih kira2 menurutmu yang bisa dia pakai sebagai 
isu dari kekuranganmu ? " ... teman dalam telepon agak
 diam sejenak dan menjawab :
" ahh .. nggak banget sih mbak ,
 paling2 ya tentang masalah rumah tangga saya yang
 di kantor memang sudah bukan rahasia lagi bahwa 
saya dan pasangan saya  bermasalah dan sedang 
dalam proses entah nantinya lanjut atau justru pisah ,
 tapi itu kan masalah pribadi dan tidak ada hubungan dengan 
pekerjaan atau komunitas2 itu ? " . 
saya jawab : " justru karena masalah itu pribadi , 
bagi temanmu yang jelous itu bisa dijadikan amunisi untuk 
membuat citramu negatif . bagi dia urusan pribadimu itu 
menjadi menu empuk untuk membuatnya menjadi
 sebuah kelemahanmu dihadapan teman2 kalian . 
 mataharimu dikalangan teman2 kalian diredupkannya dengan
 mendung isu yang tebal dan perlahan dialah yang 
akan menyinari teman teman kalian . 
They want to be the sun and the only sun .. ! " . 
diujung telepon saya dengar ada batuk kecil :
" hallo .. masih disitu ? " , saya khawatir telepon sudah terputus .
 " iya masih , jadi apa sebaiknya yang saya lakukan ? " . 
sebagai penutup " ceramah telepon " saya ,
 saya hanya berpesan singkat :
 " biarkan dia menjadi matahari dimanapun yang dia inginkan .
 jangan cemas atau sedih . 
matahari punya saat saat terbit dan tenggelam .
 teman teman kalian bukan orang orang bodoh yang menelan
 mentah2 semua isu , jadi pelan atau lambat mereka akan 
bisa menilai sendiri siapa Emas siapa Perunggu .
 dengan kamu berdiam membiarkannya kesana kemari
 menebar isu negatif , maka sebenarnya dia telah 
menebarkan aibnya sendiri . 
jadilah teman yang amanah , yang siap menutup rapat aib 
orang lain dan membentengi diri dengan pengendalian
 atas penyakit2 hati yang merugikan . 
hadapi sikap palsunya dengan ketulusan , 
karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa apa
 yang tersembunyi didasar paling gelap hati manusia ..... 
jadi sederhana saja yang harus dilakukan , 
yaitu maafkan teman itu .. " . 
teleponan kami berakhir dengan suara kecupan diseberang , 
lho ..saya hanya membayangkan pasti dia
 sedikit " mecucu " untuk membuat kecupan itu  hehehe ....
yah ... mari ikhlaskan saja mereka mereka yang
berebut ingin menjadi matahari , 
bukankah lebih baik menjauh untuk mencari 
tempat teduh yang sejuk dan berlindung dari sengatnya ? 
( Titiek Hariati , April 2018 )
( gambar2 dari google , april 2018 )









 

Tidak ada komentar: