Rabu, 25 April 2018





.. " Everlasting Love " ..
tiap kali saya ke pasar Oro Oro Dowo di 
Jalan Guntur Malang , hampir selalu saya melihat mereka .
 terkadang mereka duduk berhadapan persis dengan saya
 di jalan masuk pasar . lho kok duduk dijalan masuk ? 
iya , sebab kalau kita datang dibawah jam 7 pagi  terkadang
 beberapa bakul tertentu masih tutup stan nya , 
 jadi menunggu stan2 itu buka kita bisa duduk2 di beberapa 
kursi yang memang disediakan dijalan masuk itu . 
lumayan nyaman sambil mengamati sliwar sliwernya pengunjung .
 naa .. siapa yang saya maksud dengan " mereka " ?
 adalah sepasang suami isteri yang sudah berusia
 88 dan 84 tahun ( ! ) yang selalu nampak rukun bak 
" mimi lan mintuno " dan tentu saja saya tertarik untuk
 mengenal lebih dekat . hari ini kami berkesempatan ngobrol 
karena mereka duduk cukup lama menunggu 
anak dan menantunya yang sedang berbelanja . 
bapak ibu Wirda , begitu nama beliau2 ini , sangat mengesankan 
karena cukup langka bertemu pasangan sepuh yang terlihat
 masih sedemikian sehat dan harmonis . 
59 tahun menikah dan sudah bercicit , dan resep rahasianya
 ternyata sederhana yaitu " Saling Mengerti " 
 seperti penuturan bapak Wirda : " kalau tengkar ya ada , 
ya pernah , tapi yang penting saling ngerti lah .. " .. 
terdengar sederhana , tetapi dalam prakteknya dan dalam 
pengalaman pribadi saya , terkadang tidak mudah hehehe ...
 dengan seijin beliau2 saya menjepretnya beberapa kali
 dan saya coba menjelaskan untuk apa foto2 itu ,
 mudah2an beliau2 memahami penjelasan saya .
 kami sempat " cekikak cekikik " dengan beberapa potongan
 riwayat beliau2 dimasa lampau dimana ada kenangan2
 lucu di sela2nya . " saya masih suka memasak lho untuk
 anak dan cucu " begitu penuturan Ibu Wirda ,
 saya surprise ! ( saya teringat seorang teman yang diusia 
60 tahun sudah tidak diijinkan putra/inya untuk memasak
 karena  terkait kompor gas dll ) . 
akhirnya , ketika anak dan menantu mereka selesai berbelanja , 
kamipun berpisah dilorong jalan masuk pasar dan 
beliau2 membisikkan pada saya " Tuhan memberkati .. " ...
 saya kembali duduk dibangku panjang dilorong pasar , 
sambil membayangkan :
 " bagaimana kita hidup 59 tahun berdua dan seatap dengan
 segala kelebihan kekurangan masing2 dan melewati 
banyak hal yang harus mampu diatasi bersama ,
dan seberapapun besar kebencian dan kecintaan pada satu waktu ,
 kita tetap akan bersamanya hingga masa memisahkan
 yang entah siapa yang harus lebih dulu pergi ,
 dan ketika salah satu mendahului dalam keabadian ,
apakah masih tersisa kekuatan untuk bersendiri
 yang karena  sudah terbiasa bersama ? " ....
 lamunan saya terpotong oleh suara " nuwun sewu buu ... " , 
ternyata ada sedikit sampah di sebelah kaki saya yang
 harus disapu oleh bapak cleaning service yang menjadikan
 pasar ini percontohan nasional sebagai pasar terbersih ..
 dan sayapun melangkah menuju stand ikan segar yang
 baru saja dibuka dan saya tunggu sejak pagi .. 
takdir atau apapun namanya yang berlaku atas
 pasangan abadi tadi , adalah sebuah cermin bahwa 
" takdirpun masih harus diperjuangkan
 agar ia menjadi bertahan  & abadi "
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , 25 April 2018 ) 






 

Tidak ada komentar: