Sabtu, 21 Maret 2020



 .. " Pemakaman Pahlawan Garda Depan
Tanpa 
Upacara Kemiliteran " ..
( artikel ke 1215 )
sedih sudah pasti . prihatin , karena selain faktor
 kelelahan juga minimnya alat pelindung diri
 bagi para tenaga medis di garda depan 
dalam berjuang melawan corona .
 kemarin rasa sedih ini muncul setelah beredarnya 
berita duka atas wafatnya beberapa dokter garda depan
 yang selama ini giat menyelamatkan sesamanya
 yang terpapar corona .
 lalu adegan lain di Makassar , seorang dokter nampak
 jengkel bahkan marah di layar TV , 
seraya menagih janji pemerintah tentang " katanya "
 akan segera digrojog APD / Alat Pelindung Diri .. 
sungguh bukan uang
 atau insentif yang mereka harapkan , tapi APD 
adalah perisai para pasukan garda depan yang 24 jam
 berjuang untuk sesamanya yang terpapar .
 lalu ada juga himbauan lain di sosmed untuk membantu 
sebuah RS di Surabaya yang ber teriak2 
kekurangan APD . saya menangis .
 lalu siang kemarin di layar TV tampak adegan 
pelepasan pesawat Hercules kita dari bandara 
Abdurahman Saleh Malang menuju China
 untuk menjemput atau membeli peralatan medis seperti
 Rapid Test dan APD , alhamdulillah ,
 saya menangis lagi , kali ini  menangis lega  ..
 berita lain kemarin  juga ada , yaitu bantuan sejumlah
 3juta dollar untuk Indonesia dari 
Bank Pembangunan Asia / ADB guna mendukung
 penekanan wabah virus corona ditanah air .
 Presiden ADB , Masatsugu Asakawa dalam 
pernyataannya mengatakan bahwa bantuan ini diharapkan
 dapat meningkatkan kemampuan Indonesia 
untuk melakukan tes , menanganinya dan mengurangi 
resiko penularan diantara tenaga medis 
disamping penambahan APD .
 berita lain lagi , adanya penambahan jumlah pasien
 yang sudah menembus angka 400 .
 saya lebih mirip agen rahasia yang seharian memonitor 
berita2 lokal dan nasional serta internasional .
 negara segede USA pun kalang kabut kekurangan 
APD , dan anjuran untuk tinggal dirumah bagi 
warganya di ulang ulang .
 salah satu WA dari elang saya ternyata lumayan
 meresahkan saya . disitu ada daftar dari RS Jakarta
 yang menjadi rujukan pasien corona .
 salah satunya adalah RS dimana menantu saya , 
seorang dokter anak , juga bertugas disana karena
 saat ini semua disiplin ilmu kedokteran nampaknya
 tidak " pandang bulu " mengingat jumlah
 tenaga medis yang terbatas . 
  yang bisa saya lakukan hanyalah berdoa , bukan saja
 untuk dia , tetapi untuk segenap tenaga
 garda depan yang  berjuang menyelamatkan nyawa
 orang lain disamping juga nyawanya sendiri
 akibat tingginya resiko tertular sebagaimana 
rekan2nya yang sudah mendahului menghadapNYA .
 campur aduk emosi ini , tetapi kemana lagi saya 
labuhkan rasa prihatin ini jika bukan kepada NYA ? 
wabah yang mendunia ini sesungguhnya adalah sebuah
 teguran global dari NYA bahwa
 telah tiba saatnya kita , termasuk saya tentu saja ,
 mencari APD , Alat Pelindung Diri yang paling
 mujarab yaitu DOA dan 
hari hari kita " dirumahkanNYA " lewat 
kebijakan pemerintah ,  adalah hari hari 
dimana kita ditungguNYA untuk lebih mendekat
 dan bertobat ... 
Ya Allah , terimalah permohonan ampunan kami
 dan berikanlah tempat terbaikMU bagi saudara2
 kami para korban corona dan 
pejuang2 garda depan mereka ..
 aamiin ..
( Writing by Titiek Hariati , March 2020 ) 
gambar2 dari google . 
01 . ruang isolasi di Italy
02 . Hercules penjemput APD di China 
03 . Presiden Bank Pembangunan Asia
04 . Mall di Jakarta yang kosong .. 
05 . doa ..
06 . bersujud memohon ampunan

 

Tidak ada komentar: