Selasa, 17 Maret 2020





.. " Umyeg Soal Lockdown " ..
 ( artikel ke 1212 )
sebelum ngalor ngidul , 
ada baiknya saya ngerpek dulu definisi 
dari LOCKDOWN supaya kita agak seragam 
dalam keumyegan  miss corona yang mengganas ini .
 naa , Lockdown salah satunya menurut versi
 Oxford University Press adalah : 
" Sebuah perintah resmi untuk mengendalikan
 pergerakan orang atau kendaraan didalam suatu
 wilayah karena adanya situasi berbahaya " .

maka , sejak miss Corona tidak mau pulang2
 ketempat asalnya dan ditanah air malah
 mulai merajalela , muncul prokontra tentang
 perlu tidaknya diberlakukannya lockdown ini . 
malah dunia internasional latah ikutan
 " memarahi " Indonesia yang dianggap bandel
 tidak memberlakukan lockdown .
untung saja pak Jokowi bukan tipe yang gampang
 kegertak . banyak pertimbangan bahwa
 Indonesia dengan ribuan pulau yang terpencar ini
 punya ragam budaya berbeda dan 
tidak mudah memberlakukan lockdown seperti
 halnya negara negara " mini " yang luasnya 
hanya sepersekian Indonesia !
 mobilitas  para pekerja disini juga tinggi , 
ada yang bahkan tiap hari pergi dan pulang kerja
 antar pulau , bukan cuma antar kota !
 bayangkan andai kita di lockdown , 
opo ora jerit2 sing kudhu golek pangan anak bojo
 padahal harus menyeberangi perbatasan
 kota bahkan pulau ? 
kecuali ( nah ini ... ) : 
" selama di lockdown , perusahaan tetap
 menggaji penuh para pekerja atau buruhnya ! "
 saya tidak bicara yang bekerja di kantoran 
dengan gedung megah dan pakaian pekerjanya necis ,
 sebab mereka ini meski di lockdown masih
 harus kerja secara online atau lewat
teleconference kalau butuh rapat2 ! 
 gaji masih utuh bahkan mungkin ditambah
 mengingat adanya kenaikan harga2 pangan
 akibat kepanikan belanja plus pajak ditiadakan ,
jadi :  no problem !
tapi marilah  kita kembali pikirkan saudara2
 para pemulung , buruh2 , pekerja2 yang
 berpenghasilan pas2an bahkan untuk makan
 sehari hari saja masih harus fight !
 upaya pencegahan penyebaran sebetulnya bisa
 dimulai dari hal hal sederhana disekitar kita sendiri .
 bahkan sebelum ada anjuran resmi untuk
 Menjaga Jarak Sosial , 
kitapun sudah ma'fum bahwa kumpul2 dengan
 banyak orang itu lebih beresiko disaat 
seperti sekarang ini . 
 coba kita lihat apa yang bisa kita lakukan ya : 
01 . peduli kebersihan tubuh , pakaian , tempat tidur ,
 rumah berikut halaman termasuk gudang ,
 dan barang2 disekitar kita .
02 . jangan " nyusuh " atau menimbun barang2
 usang yang menjadi perangkap debu .
03 . bila ada alat vakum , sedikitnya dua hari sekali
 bersihkan sofa, kasur, kelambu dll .
04 . cuci tangan menjadi kebiasaan , 
dan pulang dari kegiatan apapun diluar rumah
 walau tidak lama , taruh baju dll bekas pakai
 ditempat tersendiri kalau perlu dicuci 
( sepatu atau sandal letakkan
diluar ruangan atau teras rumah ) .
05 . amankan makanan minuman dalam rumah 
dari kontak dengan udara bebas melalui penutup 
atau dalam kulkas dan panaskan saat diperlukan .
06 . patuhi anjuran para ahli untuk menghindari 
mamin tertentu atau yang dingin dll selama
 masa penyebaran virus ini .
07 . perbanyak mamin sehat yang mengandung
 cukup zat2 untuk pertahanan tubuh
baik itu yang modern maupun tradisionil . 
08 . LEBIH SELEKTIF dalam memilih
 kegiatan luar rumah terutama yang melibatkan
 banyak orang seperti CFD , pameran , festival ,
 konser , dll yang berpotensi
 kontak fisik intens .
09 . bagi yang terpaksa harus tetap memakai
 fasilitas umum karena kebutuhan seperti
 transpotasi dll , usahakan tetap mengambil
 jarak aman yakni minimal dua meter 
dari orang lain . 
10 . bersikap bijak ketika ada gangguan kesehatan 
seperti batuk pilek , segeralah periksakan 
atau tinggal dirumah untuk tidak menimbulkan
 rasa tidak aman orang lain .
 
maka apapun kebijakan yang diambil oleh masing masing 
kepala daerah hendaknya tetap mengacu pada
 kepentingan masyarakat luas dari berbagai aspeknya
 dan tidak hanya satu sisi saja .
 contoh : gubernur DKI Baswedan yang sebelumnya memutuskan
 untuk membatasi layanan transpotasi DKI guna mempersempit
 penyebaran corona malah mendapat banyak kecaman
 karena timbulnya antrean mengular di stasiun2 
MRT , Trans , dll sehingga justru berpotensi melebarkan
 area penyebaran corona . 
dan sorenya kebijakan itu sudah diubah lagi 
alias dikembalikan normal . 
jadi , sesungguhnya sebuah  Self Lockdown
 adalah jauh lebih penting ... ! 
nah .. selamat mengendalikan diri sendiri meski
 diatas semuanya ,
 sudah pasti hanya kepada Sang Maha Pencipta
 lah kita memasrahkan perlindunganNYA ..
( Writing by Titiek Hariati , March 2020 )
all pictures are taken from google.
catatan :
" umyeg " bahasa Jawa yang artinya kurang lebih
 adalah ribut atau saling bersitegang . 
keterangan foto :
01 . jalanan senyap akibat lockdown di China
02 . KFC di China saat lockdown
03 . penyeberangan jalan di China , 
diatur dengan jarak sekitar satu meter antara
 para penyeberang 
04 . senyap di China
05 . antrean disekitar stasiun MRT dan Trans Jakarta 
akibat pembatasan layanan transpotasi
06 . walikota Malang dalam wawancara dengan 
awak media di MetroTV seputar 
pembatasan akses keluar masuk Malang
 

Tidak ada komentar: