Selasa, 24 Maret 2020





.. " Diatas Langit Ada Langit " ..
( artikel ke 1217 )
kemarin seorang teman dengan muka ketekuk curhat .
 " mbak , ampun ampun dah .. " .. lho opo ini bathin saya . 
" itu lho , temen kantor yang aku suka ceritakan itu , 
makin parah dah .. " . parah apanya ?
 ganti pacar lagi ? ganti mobil ? rupanya bukan semuanya , tapi 
" masak semua semua diceritain di grup kantor , jadinya temen2 
makin sebel aja , kayak dia yang paling hebat ! " ..
 lho opo maneh iki , bathin saya . misalnya apa , tanya saya .
 " ya gitu dah , yang nggak penting2 tapi buat dia mungkin itu 
sesuatu yang maha penting untuk diketahui umum .
 misal biaya renovasi garasi lah , harga bajunya yang barulah ,
 mbayarin tiket pesawat saudaranyalah plus harga tiketnya , 
ibunya yang dia belikan satu set kompor listriklah
 berikut harganya dll dll yang sebetulnya orang lain
 bisa mules dengernya .... "  .
setelah teman tadi agak reda emosinya , 
saya sodorkan coklat hangat sambil saya geser kursi saya lebih dekat .
 " gini ya , sebetulnya kamu nggak perlu sewot " ,
 teman tadi melihat saya dengan pandangan kurang puas . " kok ?" ..
 iya , jawab saya . saya melanjutkan : 
" orang orang seperti dia itu dalam teori psikologi 
( kebetulan saya memang dari " situ " ) sebetulnya adalah mereka 
yang inferior atau merasa rendah diri .
 sehingga dengan menunjukkan kehebatannya ia akan merasa seimbang
 dan puas . itu tidak selalu kehebatan dirinya .
bisa saja yang dia tonjolkan kehebatan orangtua , saudara ,
  anak , teman , tetangga dll
 yang menurutnya itu adalah penyeimbang rasa rendah dirinya atau
 rasa " kurangnya " . jadi kamu tidak perlu sewot ,
 justru kasihanilah mereka karena mereka itu sesungguhnya
 melihat kamu lebih hebat dari dia .
 dengarkan saja semua kisahnya , pada satu titik nanti dia akan
 belajar bahwa arogansi tidak membuahkan apa apa kecuali
 rasa tidak simpati dari orang lain dan semoga itu akan menyadarkannya .
 bukankah teman teman di grup kalian berpandangan yang sama
 yaitu tidak simpati ?
 naa .. melalui japri , ajaklah teman2 mu untuk memaklumi arogansinya
 sebagai sebuah hal yang patut dikasihani dan bukan dibenci . 
mungkin ada sesuatu entah itu masa lalunya  atau masa kini yang dia
 rasa mengurangi harga dirinya sehingga dia ingin
 lewat arogansinya menutup rasa kurangnya itu .

hadapi dia dengan keikhlasan dan iba ,
 dan perlahan tunjukilah kepadanya bahwa kerendahan hati itu 
memunculkan simpati . pada dasarnya ia sebetulnya baik ,
 ia hanya butuh orang yang dapat membawanya menerima kenyataan 
dan membumi . dan saya yakin itu adalah kamu " ...
 teman tadi meneguk habis coklat panas dimejanya dan 
saya mendapat hadiah sebuah pelukan ..
 ( lho kok cuma pelukan , honor konsultasinya mana ? hehehe ... )
sungguh beragam karakter manusia . 
tugas kita hanyalah untuk memunculkan sisi baik sesama kita
  dengan segenap keikhlasan , kesabaran dan bijak .. 
( Writing by Titiek Hariati , March 2020 ) 
gambar2 dari google 

Tidak ada komentar: