Kamis, 06 Februari 2014




.. " Hollywood ,
Sudah Pindah ke Malang " ..

darrr ... derrrr .... dorrrr dan dalam sekejab sekitar 3,5 kg emas raib meninggalkan ketakutan banyak orang yang menyaksikan adegan Hollywood di kota mereka, kota kita, Malang. sedemikian cepat semuanya terjadi, sedemikian taktis dan " manis " sehingga tak seorangpun berani melawan.

seorang kerabat yang bekerjanya kebetulan berhadapan dengan toko emas yang dirampok, hanya bisa " melongo " dan akhirnya sadar bahwa suara dar dor itu bukan mainan tapi sungguhan dan bisa saja terjadi pada tempatnya bekerja, lutut seketika lemas bahwa Malang sudah sedemikian rawan mirip adegan adegan film.

ya, adegan film. sayapun kalau kebetulan nonton film yang sangat mendetil memperlihatkan rencana sebuah kejahatan plus cara cara tim bekerja,
 dimana pembagian kerjanya begitu efisien, saya merinding,
 alangkah berbahayanya Kursus Gratis Cara Cara Efisien Merampok ini. 

Team Work, agaknya telah semakin disadari oleh para pelaku kejahatan sebagai sebuah Kata Kunci yang menentukan berhasil tidaknya sebuah pencurian/ perampokan yang bahkan di level level atas, 
 Team Work juga sangat diutamakan dalam sebuah konspirasi tindak korupsi.

maka dalam perampokan yang penyerbuannya kedalam toko emas kemarin lebih mirip serbuan Densus 88 ke sarang teroris, memang menimbulkan sebuah lubang pertanyaan yang bisa saja akan lama baru bisa terjawab :

" sudah sedemikian parahkah keamanan dan tindak kejahatan di Malang yang tidak lagi memilih lokasi dan sikon senyap tetapi bisa terjadi disaat jam jam sibuk dan orang padat berlalu lalang termasuk wanita dan anak anak yang
 bisa saja menjadi korban sia sia? "

tugas siapa untuk mengamankannya? tentu tugas kita bersama. cukupkah itu? sangat tidak cukup selama ketimpangan masih dimana mana. pengangguran, naiknya harga harga kebutuhan pokok dan tidak pokok , juga kebutuhan ongkos pendidikan, kebutuhan ini itu yang menggulung rasa optimis menjadi kekecewaan dan berujung di tindak kejahatan bagi yang sudah tiba di " gang buntu " .

apa yang sekiranya mampu kita lakukan untuk " memperkecil " potensi kejahatan disekitar kita? tentu tidak setiap kita mampu memberi lapangan pekerjaan bagi yang lainnya, tetapi hal hal sederhana dan kecil mungkin merupakan 
uluran tangan dan hati kita pada mereka yang kurang beruntung agar empati ini terpelihara dan kita hidup berdampingan tanpa membedakan. 

hal sederhana itu bisa saja berupa barang2 yang masih sangat layak pakai kita bagikan, bisa baju, alat sekolah, alat rumah tangga dll.
atau sisakan dalam kaleng kecil khusus, yakni sisa uang belanja harian meski hanya seribu/hari, bila ada ketukan di pagar rumah ataupun duafa diperempatan jalan dan dimanapun, mari kita berikan dengan keikhlasan dan senyuman yang 
 akan mengobati gundah mereka !

bagi yang merasa lebih mampu, bisa dengan mudah mengangkat anak asuh meski hanya beberapa anak, atau menjadi pendonor tetap sebuah 
Panti Asuhan atau Jompo. 

lebih mampu dari itu? terserah Anda, yang penting dilakukan dengan ikhlas karena keikhlasan menumbuhkan rasa persaudaraan dan persaudaraan melahirkan rasa Turut Memiliki dan Menjaga, yang akhirnya membuat 
Rasa Aman karena tiadanya jarak. 
mengapa tidak kita mulai sekarang dan dari hal hal sederhana ini? 
semoga .. ( th )



( gambar gambar dari google )

Tidak ada komentar: