Senin, 10 Februari 2014









.. " From Kuala Lumpur With Love " ..
( 06/ 12 ) 

06. Perburuan di Pasar Seni dan China Town, 
 Kuala Lumpur 

pada sekuel ke 06 ) dari 12 ) sekuel perjalanan di Kuala Lumpur kali ini saya akan ajak pembaca menguntit saya di Pasar Seni dan China Town. 
lega rasanya saya akhirnya berkesempatan masuk di belantara Pasar Seni setelah dua hari sebelumnya " tersesat " di area mall mall dan Menara Kembar 
meski mereka juga bagus. 




menuju kearah Jalan Tun Tan Cheng Lock yang berdekatan dengan Jalan Hang Kasturi dan juga Petaling Street lokasi dari China Town, agenda saya menjadi padat karena saya tak ingin kehilangan ke 3nya . 

ke 3 nya ini termasuk yang di " awetkan dan diselamatkan " oleh masyarakat pelestari warisan budaya atau Malaysian Heritage Society . 
ini karena diera 70 an pemerintah saat itu bermaksud menghancurkan bangunan2 jadul tapi dengan perjuangan dari MHS diatas maka banyak gedung2 kuno bersejarah terselamatkan termasuk eks pasar basah dijaman kolonial Inggris ini.

 bukan saja bangunannya yang dilestarikan tapi juga sejarah dan spiritnya dipelihara sedemikian rupa agar generasi masa kini masih bisa meraba jejak masa lalu 
dari gedung gedung bersejarah itu, luar biasa !




Central Market itu dibangun oleh penguasa Malaysia dimasa lalu, Inggris, pada abad ke 18 dan saat itu memang benar benar menjadi Pasar Basah seperti halnya 
Pasar Besar Malang dimasa lalu dan saat ini 
( sayangnya perwajahan aslinya sudah dirombak  ya? ) . 

tak jauh dari situ adalah Petaling Street yang dikenal dengan China Town nya, cukup berjalan kaki saja kalau kuat. ini juga diupayakan masih berbentuk asli. 
lalu diluar dari Central Market yang dijaman dulu merupakan Lorong Kasturi, di ubah menjadi Kasturi Walk yang di desain sedemikian rupa agar  Pasar Seni dan Kuliner ini  menjadi jujugan wisatawan terutama manca.

 disitu ada Lorong Melayu, Lorong India dan Straits Chinese. namanya saja Pasar Seni, maka segala seni bisa ditemukan. lukis, patung, teater, musik, dll. 

 


ditata dengan konsep stan atau kedai kedai, juga ada bentuk gubug gubug mini, maka berjalan menelusuri area ini adalah sebuah perburuan menyenangkan. 
bedanya dengan stan stan penjual souvenir umumnya, 

disini karya karya yang dijual bersifat lebih eksklusif karena tidak di produksi secara masal alias lebih individuil dan handmade plus kita dapat langsung bertemu seniman yang membuatnya. memang tidak semua stan seperti itu, tapi di pasar inilah pengunjung dapat berinteraksi dengan seniman.

tetapi kita juga harus jeli karena ternyata cukup banyak juga " karya seni import " dari Indonesia, seperti patung Asmat, ukiran Bali dll yang bukan asli Malaysia. 




naa .. kalau sudah begini, maka bagaimana cara mencari Seni Malaysia Asli ? inilah yang dimaksud dengan " perburuan ", sesuatu yang khas, yang asli dan orisinil. 

maka yang lebih " aman " yaitu mencari karya karya seni lukis dimana obyek lukisan nya adalah alam Malaysia, lha ini gampangnya, sebab wisatawan pasti ingin sesuatu yang merupakan " keping kecil " Malaysia 
( mosok dari Malaysia membawa oleh oleh khas Bali hehe ... )

lukisan lukisan kecil itu bisa langsung diatas kanvas atau diatas sebuah kotak pensil dari tembikar atau lukisan pasir berwarna didalam botol dll. 

tetapi malam itu yang saya temukan malah luar biasa yaitu seorang wanita cantik asal Madura yang menikah dengan pria Malaysia dan memiliki stan seni disitu. 
waa.... obrolan gayeng karena ia merasa sudah cukup luamaaaa tidak bicara dalam bahasanya dan bahasa Indonesia bukan Melayu. 



 wajahnya mirip dengan penyanyi dangdut siapa ya saya tak hafal hehe, dan langsung saja diskon diskon berhamburan hehe, itulah tuahnya bertemu saudara dirantauan ..
" Seklangkong .... " ...

dari Pasar Seni, kita lanjut menelusuri Petaling Street, China Town ,
yang semakin malam terlihat semakin semarak. tapi  melihat banyaknya Guest House serta kedai kedai temaram berlampu merah disitu, rombongan kecil saya mulai 
" cerdas berpikir " bahwa jangan jangan ini adalah ..... ( sensor ! ) .... 

maka saat tiba diujung jalan, kamipun mengambil arah lain, dan mencari tempat hangout karena tiba tiba saja perut terasa " kemripik " 
akibat jalan kaki yang lumayan .. he he ..

perburuan berakhir disebuah kedai unik. tetapi dongeng khusus kuliner ini akan saya kisahkan di sekuel berikutnya yang membahas khusus kuliner 
! naaa ... disini dulu ya jalan jalannya, kita akan ketemu di sekuel 07 ) yang bicara tentang Coklat ! ( siapa mampu menolak coklat? )
yukkk ... ( th )

( photos by : th, Pasar Seni Kasturi Walk , China Town, Kuala Lumpur, Nov. 2013 )

01. lukisan pasir berwarna dalam botol
02. pasir pasir berwarna
03. gerbang Kasturi Walk
04. gerbang Pasar Seni
05. lorong dalam Central Market
06. Little Kashmir
07.  Kasturi Walk dari jauh
08. gubug dalam Pasar Seni
09. yang ini From Madura With Love
10. lorong dibawah atap Kasturi Walk
11. toko obat bernomor rumah 13
12. salah satu bangunan balkon jadul di China Town 

Tidak ada komentar: