Jumat, 29 Oktober 2021



 .. " Ya Allah .. AADP ? " ..
seorang teman sangat bangga berteman dengan
 banyaknya polisi dari berbagai tingkatan
 seolah dirinya menjadi ikutan " penegak hukum " dan
 kebal atau alergi pada segala bentuk kriminalitas
 apalagi dia bisa keluar masuk kantor polisi
 yang sudah dianggapnya " sohib " hehehe ..
 nah .. ternyata akhir akhir ini publik
 banyak dikagetkan dengan rentetan kasus kasus
 yang JUSTRU pelaku pelakunya adalah
"  Oknum Polisi " dari berbagai level,  
mulai yang " kroco " hingga yang perwira . 
sebut saja ada ( banyak ) kasus narkoba ,
 penganiayaan atasan pada bawahan ,
 kekerasan rumah tangga , kekerasan pada pendemo , 
pencurian , perselingkuhan , penembakan yang
 mengakibatkan kematian , penyuapan , perampokan
 bahkan yang serem adalah :
 pemerkosaan ! 
tentu saja kata pembelaannya adalah 
" itu kan oknum dan hanya beberapa gelintir saja ,
 tak sebanding jumlahnya dengan 
polisi yang baik baik " ... ( ? ) .
 lho .. apakah kalau jumlahnya " njomplang " antara
 yang baik dan yang buruk lantas dianggap
 biasa biasa saja alias wajar terjadi ?
 polisi itu bukan anggota masyarakat biasa seperti
 saya ini , tetapi dipundaknya ada sumpah 
yang harus diemban sebagai Pengayom
 atau Pelindung Masyarakat ! dan namanya Pelindung
 ya harus mampu melindungi yang dilindungi .
jadi kalau yang melindungi malah
 menimbulkan masalah pada yang dilindungi ,
 inilah problem mendasar yang wajib 
menjadi Pekerjaan Rumah institusi Polri untuk 
Berbenah Kedalam melalui sebuah atau semacam
 Character Building khusus untuk 
Polisi secara Nasional !
 pasti ada yang protes , bahwa itu semua sudah lengkap
 ada dalam tubuh lembaga Polri melalui beragam
 Aturan , UU , dll nya . tetapi jangan lupa bahwa 
jaman berkembang , teknologi berkembang 
dan kebutuhan manusianya ikut berkembang
 termasuk para anggota Polri .
 yang saya bisa sebutkan misalnya bahwa semasa saya
 kecil dulu setahu saya dikantor kantor polisi itu
 ber deret2  sepeda sepeda onthel dan paling mewah
 adalah mobil dinas polisi atau 
kemudian datang jaman sepeda motor  yang inipun 
masih sangat terbatas yang memilikinya . 
tampilan polisi2nya juga super sederhana dan saya
 sering melihat mereka makan di warung warung kampung . bagaimana saat ini ?
mau mencari merk mobil apa saja , rasanya lengkap
 ada dihalaman kantor2 polisi ! juga istirahatnya
 di cafe cafe dengan layanan barista 
dan menu menu western atau chinese . gaji ?
 jangan tanya saya , saya hanya melihat dari 
tampilan polisi2 kita yang keren2 itu yang pastinya
 tidak murah sepatu , tas atau arlojinya dllnya . 
sungguh tidak ada yang salah dengan semua ini .
 menjadi salah adalah ketika ada 
Keinginan2 Yang Melebihi Kemampuan Yang 
Kemudian Mendorong Mereka Menjadi
 Pelanggar Pelanggar Hukum !
 maka jika publik dikejut kejutkan beberapa kali
 bahkan secara beruntun seolah menjadi polisi
 adalah Jalan Tol Menuju Kaya lewat Narkoba dll
 bolehlah publik mempertanyakan 
Ada Apa Dengan Polisi kita saat ini ?
 juga tindakan2 kekerasan baik dalam rumah tangga ,
 dengan sesama anggota , dengan pendemo ,
 dengan bawahan dll hingga publik tersedak ketika
 kasus pemerkosaan juga dilakukan oleh 
" oknum " polisi yang " bukan kroco " alias 
berkedudukan terhormat ! 
maka jika bapak Kapolri Jend. Pol . Listyo Sigit Pramono
 mengancam akan 
" mencopot kepalanya jika tidak
 mampu membina ekornya " sepertinya
 ini tidak main main !
pasti kita  setuju 10000000% karena kita tidak 
butuh pimpinan yang mengatakan 
" Itu kesalahan anak buah saya " , lalu selesai .
 tetapi sebuah pembinaan dan pengawasan melekat 
perlu untuk terus menerus dilakukan agar  
" bapak bapak buah " itu ikut " bertanggung jawab
 pada attitude anak anak buahnya " ! 
jika saja pimpinan2 selalu melakukan pembinaan ,
 pendampingan , pengarahan dan pengawasan
 ( bukan  hanya mendasarkan pada laporan laporan )
 dan rutin mengadakan sidak sidak mendadak
 disemua level , pasti anak anak buah akan
 merasa " terawasi dan termonitor " 
sehingga disiplin dapat terpelihara secara 
berkesinambungan ! 
 Keteladanan Dan Pengawasan serta Pembinaan yang berkesinambungan adalah sebuah keharusan
 untuk terciptanya sebuah 
team work yang ideal !  
publik makin cerdas dan teknologi mendorong kita makin transparan dalam menyampaikan pendapat
 atau aspirasi meskipun harus tetap menjaga
 kaidah dan etika kesopanan dalam menyalurkannya 
termasuk kritikan kepada institusi Polri ! 
harapan kita sebagai anggota masyarakat ,
 tentu saja agar Polri dapat mengembalikan citranya
 sebagai Pengayom Pelindung Masyarakat dan 
Masyarakat dapat merasakan ( kembali )
 bahwa  Polri adalah tempat berbagi paling tepat
 disaat darurat 
( pencurian , perampokan , penganiayaan dsb )
 dengan gerak responnya yang selalu tanggap dan cepat !
 ( jangan sampai terjadi masyarakat enggan
 melapor pada polisi dan berakhir dengan
 masyarakat main hakim sendiri ! ) .
( oya beberapa hari ini teman saya yang akrab dengan
 kantor kantor polisi itu tidak memunculkan diri , 
mungkin dia sudah tahu bahwa saya akan 
" menyerangnya " dengan kasus kasus diatas untuk 
menunjukkan kepadanya bahwa 
Dimata Hukum Tidak Ada Yang Kebal 
Meski Pelakunya ( juga ) Seorang Penegak Hukum ! )
jika ada yang tahu dimana saat ini teman saya
 itu berada , bisa menghubungi saya 
di WA saya hehehe ...
(  Titiek Hariati , 29 .10.21 )
foto foto diambil dari google

Tidak ada komentar: