Senin, 18 Oktober 2021

 
 
 
 
  .. " Telkom .. Sudah Kendur , Me atau
 Di  Kendur kan ? " ..
kejadiannya siang tadi sekitar jam 10 lebih,
 Senin 18 Oktober 21 di Telkom Blimbing Malang .
 saya sudah menyiapkan barcode di HP 
karena kemarin saat masuk supermarket yang
 baru dibuka di Dinoyo ,
 Farmers Family Supermarket , 
sayapun harus men scan dipintu masuknya
 demikian juga pada saat keluar .   
 saya senang karena dengan begitu saya merasa
 aman dan nyaman karena saya tahu bahwa
 seisi supermarket
pengunjungnya  minimal sudah tervaksin dua kali .
 nah .. siang tadi di kantor Telkom yang megah
 di Blimbing ini , sesaat sebelum saya buka
 applikasi pedulilindungi , 
saya kaget melihat betapa pengunjung kantor ini
 ternyata " bludas bludus "
 saja tanpa men scan barcode .
didepan saya , sekitar 6 -8 orang lebih yang masuk
  setelah cuci tangan dan ukur suhu . 
maka sayapun bertanya kepada petugas atau
 satpam dipintu masuk kantor telkom 
sebelah depan yang bertetangga dengan
 masjid dan sekolah Sabilillah ini 
" lho kok pengunjung2 tadi anda biarkan masuk
 begitu saja tanpa men scan barcode
 padahal disini kan ada banner untuk di scan ? " . 
dengan santai satpan atau entah apa " jabatan " nya
 ( saya mencatat inisial namanya ) menjawab
 " o .. silahkan kalau mau men scan ? "
 saya kaget , kok gini ? saya menolak dan masih
 mempertanyakan lagi soal 
kebebasan orang2 yang sudah dia ijinkan masuk
 tanpa men scan tadi . pada pertanyaan saya
 yang kedua kali , dijawab santai 
" disini memang diijinkan tanpa men scan
 asalkan sudah cuci tangan dan suhu tubuh normal "
  what ? " siapa yang membuat kebijakan , 
anda sendiri atau siapa ? " . petugas tersebut
 menyebut sesuatu ( yang saya kurang jelas
 yang dia maksud ) yang intinya adalah bahwa itu
adalah  kebijakan dari pihak lain . 
saya sesali hal ini sebab kalau supermarket saja
 masih patuh prokes , mengapa Telkom yang notabene
 adalah kantornya pemerintah 
malah begitu kendurnya !
 didalam hall tentu saja saya merasa sangat tidak
 nyaman karena saya tahu banyak pengunjung
 yang mungkin saja belum tervaksin bahkan
 mungkin saja OTG .
 rasanya hampir mustahil bahwa ini adalah 
kebijakan dari ( pusat ) Telkom sendiri dan 
saya pun tidak habis pikir kira2 dimana 
" beratnya menjadi petugas yang harus mengawasi
 pengunjung yang melakukan scanning ? "
 ataukah petugasnya yang tidak mau
 ribet atau bagaimana ?
 memang data pandemi saat ini grafiknya terlihat 
melandai bahkan seolah tiarap .
 tetapi siapakah
 yang dapat menjamin bahwa virus 
sudah betul2 " minggat " dan sudah jenuh
 dengan kita kita ? tidak ada jaminan!
 mengapa mendahulukan euphoria dibanding kesehatan ? kalaupun sebagian pembaca menuduh saya paranoid ,
 silahkan saja sebab masing2 kita berhak memilih
 cara hidup yang sehat yang sesuai dengan
 ukuran sehat masing masing . 
jika ada yang suka dilayani penjual mamin tanpa
 masker dan tanpa sarungtangan dan disaat yang sama
 dia juga menerima dan memberikan 
uang kembalian serta tidak mencuci tangannya
 terlebih dahulu setelahnya ,
 itu juga pilihan karena saya tidak sekebal anda
 dalam urusan covid19 karenanya saya harus
 menjaga diri baik baik . 
dan kalaupun pembaca sudah melakukan kerumunan ,
 ngruwel bahasa jermannya , 
serta reunian disana sini tanpa hambatan 
dan gangguan kesehatan , maka syukurilah
 karena berarti pembaca memang hebat ! 
sementara saya belum seberani anda ,
 saya masih harus bermasker serta selalu membawa
 handsanitizer dalam tas saya serta
 sarungtangan untuk hal2 darurat plus sebotol
 besar air dan sabun dalam gerobag saya 
untuk ber jaga2 saja .
 saya ingin meniru anda2 yang sudah hebat 
karena berani " ngrumpel dan berkerumun disana sini "
 tetapi keberanian itu belum muncul2
 karenanya saya masih pilih2 tempat mana
 yang patuh prokes dan tidak patuh seperti 
Telkom diatas . 
tetapi karena siang tadi saya tadi  sudah terlanjur
 masuk , urusan saya selesaikan dengan cepat dan 
saya keluar dari hall Telkom setelah 
komplain saya titipkan pada kastamer servis
 yang melayani saya ( nama juga saya catat ) .
 sangat tidak enak jika ada kastamer cerewet
 seperti saya , apalagi jika petugas2nya sudah 
abai prokes rasanya menghadapi kastamer seperti saya
 pastilah menyebalkan !
saran kecil untuk Telkom Blimbing Malang :
 sebaiknya banner untuk scanning itu disingkirkan
 saja sebab itu hanyalah untuk basa basi ..! 
( Titiek Hariati , Malang , 18 . 10 .21 )

Tidak ada komentar: