Kamis, 14 Oktober 2021

 
 
 .. " Sego Sambel Tegal Phutuk " ..
kalau ditengah perjalanan perut keburu meronta
 padahal tujuan belum nyampe ,
 maka terpaksa ( dengan senang hati ) saya 
harus menemukan tempat mengisi bbm .
 padahal saat pandemi ini saya
tidak ingin
 makan ditempat kalau tidak terpaksa sekali .
 maka solusinya adalah : 
01 . tempatnya harus sepi alias sangat 
sedikit  pengunjungnya . 
02 . penjual harus taat prokes .
03 . dibungkus dan dimakan dijalan 
jika sudah kelaparan . 
04 . atau : dimakan ditempat dengan 
memperhatikan faktor higinis .
  naa .. ternyata 3/ tiga tempat sudah terlewati 
dan semuanya tidak memenuhi syarat diatas .
 saya nyaris menahan perut hingga rumah saja ,
 tetapi eitttt... tiba2 dikiri jalan nampak
 ada warung kecil diketinggian sekitar 5 meter
 dari jalan raya dan menghadap
 kearah panorama diseberang jalannya yang
 lumayan bagus ! 
sepi dan sepintas terlihat ibu yang menjaga
 warung bermasker . kok aneh ya warungnya
 nampak lumayan tapi mengapa sepi ? 
( lha yang 3 warung lainnya tadi jauh
 lebih sederhana tapi ramenya minta ampun ! ) 
setengah ragu saya naik ketangga warung dan
 bertanya apakah buka .
 " inggih , monggo ..buka kok .. " .
 akhirnya disitulah saya makan siang sambil
 memuaskan mata memandang 
panorama cantik dikejauhan . 
ditengah makan ada remaja sepasang yang nampak
 mau parkir gan motor , tapi lho .. 
beberapa menit disitu kok tiba2 mereka 
menghilang alias nggak jadi masuk .. 
naa , sebagai " detektif amatiran " saya mencoba
 menelisik mengapa warung yang nyaman
 dan makanannya lumayan enak ini serta
 relatif murah ini tak banyak pengunjung .. 
menu saya misalnya , 
adalah lele dan ayam lalapan  yang harganya
 hanya dikisaran 15 ribu perporsi . 
( buat yang di Betawi dll boleh kaget
 dengan murahnya yaa .. )
saya melihat didaftar menu yang terpampang
 gede ditemboknya dan bisa terbaca dari 
jauh atau bawah , 
lima deretan menu yang teratas adalah
 menu bebek bebek an yang rata2 25 ribu keatas . 
 barulah dibawahnya menu menu seperti
 yang saya pesan yang harganya dibawah
 yang bebek bebekan tadi . aha .. ! 
saya menemu jawabnya . 
mungkin inikah salah satu penyebab sepinya warung
 dari pengunjung terutama remaja2 atau
 anak anak kos yang biasanya mencari 
menu menu Murah Meriah, apalagi warung ini
 terletak didesa kecil yang dekat dengan tempat wisata?
 alasan kedua menurut saya , 
bebek nampaknya juga bukan menu favorit remaja .
 umumnya menu menu remaja atau anak kos 
 atau mahasiswa di Malang adalah 
ayam ayam an atau ikan ikanan 
( seperti yang saya pesan ) .
mungkin kalau saja dipapan daftar menunya dibalik , 
yang murah ditulis teratas dan yang mahal mahal
 dibawahnya  tidak akan menimbulkan alergi
 pengunjung2 remaja hehehe .. 
oya bukannya saya tidak suka bebek , 
saya penyuka bebek banget , tetapi saya harus
 lebih ber hati2 dengan mbak koles yang
 bisa  tiba tiba muncul hehehe .. 
ya sudah akhirnya saya menikmati makan siang
 yang nyaman karena sepinya warung 
dengan panorama cantik dan sejuk 
bahkan nyaris dingin !
oya lokasi warung ini adalah didesa Karang Ampel ,
 Karang Widoro , nDau .
 kalau dari Malang adalah arah PWeg , 
sebuah desa cantik penghasil jeruk yang terkenal
 dan dulu di PWeg dikenal dengan penangkaran
 Orang Utan nya .
naa .. ada yang suka bebek bebek an ?
jangan lupa , nama warungnya :
 Sego Sambel Tegal Phutuk
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 08 . 10 .21 ) 
keterangan foto :
01 . persis diperbatasan 
02 . makan sambil memandangi kejauhan
03. ada ayam , ada menthog , ada lele dll
04 . kedai ini sekitar 5-6 meter diatas jalan raya 
05 . sego sambel
06 . buat yang suka lalapan pete
07 . sejenak bertukar oxygen , tetap prokes ! 

Tidak ada komentar: