Selasa, 13 April 2021





.. " Sontoloyo Dikepung Jatimas " ..
jenuh dengan cafe cafe modern yang
 serba canggih pengolahan dan penyajian
 kopinya ditangan para baristanya ?
coba datang saja ketengah " hutan " jatimas
 di daerah Joyo Agung arah Malang TV itu
 ( Joyo Grand terus naik keatas ) .
 temukan sebuah tempat cangkruk yang membawa kita kejaman " sepur lempung " dimana rumah , perabotan , cara masak
 serta penyajian kopinya serba tradisionil .
 nama areanyapun sangat djadoel
 yaitu Sontoloyo ! 
yang bukan asli Jawa bolehlah saya bantu 
sedikit apa makna Sontoloyo ini .
 
di Jawa sebutan ini ditujukan untuk
 para gembala bebek atai itik yang 
juga disebut dengan Tukang Angon Bebek dimana umumnya jumlah bebek
 yang di jaganya bahkan hingga ratusan ! 
tetapi dalam perkembangannya ,
 istilah ini juga punya makna yang
 agak negatif yaitu kurang lebih
 adalah konyol , kurang beres atau
 bodoh atau bahkan " miring / sakit jiwa " , bergantung pada si pemakai dan
 yang dituju oleh kata sontoloyo ini !
naa .. apakah warung ini juga tergolong
 " tidak beres " atau konyol ?
 tentu saja semuanya bergantung dari
 cara pandang individunya . 
bagi saya nama adalah nama yang bisa 
saja keren , unik , beda , nyleneh/ aneh ,
 dsb yang merupakan hak dari 
siempunya " gawe " . 
jadi Sontoloyo menurut saya sah2 saja
 wong " nama saja kok repot " hehehe ..
 masuk kearea hutan mini jatimas ini 
memang sudah beraura 
" ndheso "dan ayem 
karena tidak ada tuntutan
 untuk tampil modern atau canggih ,
 semuanya biasa biasa saja
 dan 
perasaan berada di " abad lampau "
 justru mengasyikkan .. 
memasak dengan kayu bakar misalnya ,
 menjadi atraksi tersendiri !
dan deretan maminnya yang serba 
" ndheso " sungguh sangat bikin kangen  .. 
dikerindangan pohon2 jatimas kita
 menikmati tahu petis , lupis , 
 dan satu lagi bahkan saya sudah lupa
 karena saya kesana diakhir bulan yang lalu . 
kopi tubruk dan wedhang jahe adalah pelengkapnya . sebetulnya yang khas
 disini adalah Sego Paru atau 
nasi paru paru tetapi saya akan 
mencobanya lain waktu ya !
dengan mejakursi jadul yang sederhana
 dan alas daun ditiap menunya , 
saya merasa terlempar ke rumah 
embah2 buyut dijaman saya kecil .. 
sebuah alternatif  bertukar oxygen ditengah
 kota yang disaat pandemi ini terasa perlu,
karena diudara terbuka dan
 ditengah hutan mini seperti ini sangat memberikan kesegaran untuk
 paru paru kita ..
penasaran ? 
jangan lama2 menunggu !
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 29 .03.21 )
keterangan foto :
01 . tahu petis yang ngangeni..
02 . suasana " ndheso " yang adem ayem
03 . sontoloyo ..
04 . suasana dalam kedai ..
05 . gubug adem ..
06 . " amben " untuk leyeh2 ..
07 . penyambut tamu
08 . lupis bikin ketagihan
09 . merk rokok djadoel
10 . maaf ya mbak2 saya jepret ..
11 . sesekali kejepret !
12 . kopi dan lupis ... yummmyyy !

Tidak ada komentar: