Senin, 05 Februari 2018








 

 

( Photos by : Titiek Hariati , Melbourne 2016 )
01 . salah satu cafe legendaris Melbourne yang selalu padat
02 . kedai bunga segar
03 . brunetti , italian cafe ( 01 )
04 . brunetti , italian cafe ( 02 )
05 . ikan segar di pasar
06 . trem listrik antik yang masih difungsikan
07 . country road ( 01 )
08 . country road ( 02 )
09 . berbagai bangsa , budaya , kuliner , sovenir ,
 cafe dll di Night Market ( 01 )
10 . - sda - ( 02 )
11 . - sda - ( 03 )
12 . - sda - ( 04 )
13 . Elizabeth Arcade .
14 . China Town Gate .
15 . Chadstone Mall ( 01 )
16 . Chadstone Mall ( 02 )
17 . Buku Harian Militer di Museum Pahlawan Melbourne
18 . skydeck , melihat Melbourne dari lantai 100 .
19 . pengamen chinese ( 01 )
20 . pengamen chinese ( 02 )
21. Great Ocean dengan gemuruh ombaknya ... !
 .. " Melbourne , Melbourne " ..
( 30 of 30 )
 Mengapa  Harus Saya Tulis Dalam 30 Sekuel ?
                 berbeda dengan tujuan wisata atau petualangan lainnya , 
Melbourne bagi saya punya PLUS yang membuat saya
 penasaran dan berkata pada diri sendiri 
" saya harus membuktikannya ! " .
 lho , membuktikan apa nya ? konon menurut versi
 The Economist Intelligence Unit , kota yang satu ini terpilih secara
 6 kali berturut turut sebagai 
" Kota Paling Layak Huni Dunia " diantara 140 kota dunia
 yang disurvey . bahkan dalam Laporan Kelayakan Huni Global 2017
 yang terakhir , sekali lagi Melbourne terpilih sebagai
 yang terlayak untuk dihuni  ( KOMPAS . com )
adapun penilaiannya didasarkan pada 5 katagori utama yaitu 
Stabilitas , Perawatan Kesehatan , Budaya , Lingkungan dan
 Pendidikan serta Infra Struktur ! 
pada era tahun 2002 - 2004 serta 2011 Melbourne juga terpilih
 secara bersamaan dengan Vancouver , Kanada . 
dibawah itu ada nama nama kota dunia lainnya yang juga
 dianggap paling layak huni yaitu Vienna 
( waa ... jadi kangen lagi niii ... ) , 
Toronto , Calgary , Adelaide , Perth , Auckland , 
Helsinski dan Hamburg . 
maka ketika saya benar benar berpeluang ke Melbourne ,
 saya ingin " mencicipi " atmosfer nya yang konon nyaman itu
 dan karenanya saya secara telaten memecah 
tulisannya menjadi 30 sekuel ! 
hanya dua hal yang saya tidak bisa mencicipinya secara
 langsung yaitu Perawatan Kesehatan dan Pendidikan sebab 
saya " tidak sempat sakit dan berurusan dengan
 lembaga pendidikan manapun " hehehe .. 
tetapi mengamatinya tentu saja saya bisa dan saya lihat
 memang dua hal tersebut sangat memadai . 
beberapa mahasiswa
 kita yang sedang study disana maupun sudah bekerja disana 
memberikan " kesaksian " bahwa hingga study mereka selesai
 dan mendapat pekerjaan serta ijin tinggal tetap memang 
tidak mudah tetapi ketika itu semua tercapai ,
 mereka berpeluang memiliki tingkat kehidupan yang
 lumayan bahkan untuk ukuran sebagai bujangan . 
tentu saja kenyamanan ini semoga tidak membuat mereka
 enggan balik ketanah air hehehe ...
 tentang lingkungan , saya memang bisa bernafas lega di 
 Melbourne yang bukan saja karena jumlah kendaraan yang 
sedikit di jalan2 serta minus motor ,
 juga kehijuannya yang membuat Melbourne seperti kota
 dalam sebuah kebun raya !
 tentang keamanan , saya beberapa kali pulang cukup larut 
dengan trem atau bus terakhir karena apartemen tempat
 menginap saya kebetulan terletak paling ujung dan
 merupakan stasiun terakhir bagi bus atau trem sehingga 
membutuhkan perjalanan yang lumayan jauh ,
 tetapi tidak ada hal yang membuat saya cemas dan saya selalu 
memilih duduk dibelakang pengemudi hehehe ..
 mengenai budaya , Melbourne memiliki agenda yang sangat padat
 baik itu pameran2 , ceramah2 , pertunjukan2 , dll sehingga
 kapanpun orang datang disana akan selalu berkesempatan
 menyaksikan sesuatu gelar budaya . 
juga museum2 , gedung2 bersejarah dll sepanjang tahun 
dibuka untuk wisatawan2nya . dan penduduk asli , aborigin , juga 
memiliki berbagai event budaya yang menarik terutama 
bagi turis manca . sebab meskipun benua yang satu ini penghuninya 
bermulti budaya tetapi tetap saja budaya asli aborigin 
memiliki magnetnya yang lebih besar ! 
bicara fasilitas , hampir saya tidak menemukan cela atau celah ,
 terutama transpotasi , kecuali hal hal kecil yang
 bersifat individuil . sampaipun disebuah taman , saya urung duduk
 disebuah bangku panjang yang kosong karena 
disitu tertulis 
" Bangku Khusus Untuk  Penunggu Para Pengunjung Taman " .
 padahal saya disitu tidak menunggu siapa2 
alias hanya ingin " tenguk2 sendiri " hehehe ..
 atau dalam trem selalu ada bangku2 dibaris pertama untuk yang
 manula atau cacat yang dikosongkan meski trem atau bus sedang
 padat dan kebetulan tidak ada penumpang manula atau cacat .
 inilah antara lain alasan mengapa saya
 membuatnya dalam 30 sekuel .
.. " Mana Lebih Nyaman 
Solo atau Duo Traveling " .. ?
bepergian jauh atau ke manca dengan teman atau kerabat
 atau pasangan atau sendirian itu bergantung kepada 
Apa dan Bagaimana nya . 
tentu saja berdua akan lebih asyik apalagi kalau itu 
sebuah perjalanan bulan madu .
 tetapi dengan kerabat atau teman , harus dipastikan bahwa
meskipun ada batasan2 privasi tertentu . 
naa .. kalau ragu ragu bahwa patnership selama perjalanan 
 tersebut tidak akan berjalan mulus karena pengalaman2
 dimasa lalu yang kurang menyenangkan dengan ybs , 
maka lebih baik lakukan sendiri saja perjalanannya hehehe .. 
Solo-Traveller / ST ini juga menyenangkan sebab 
kebebasan menentukan destinasi , program , pengeluaran dll
 tidak ada yang harus dimintai pertimbangan 
atau persetujuan . 
You Can Do As You Like . 
tetapi memang ST ini juga memiliki resiko seperti
 kemampuan mengatasi sendiri kesulitan yang bisa terjadi selama
 perjalanan atau petualangan misal :
 sakit , kecelakaan , tersesat dll .
 namun mengapa takut tersesat ketika kita tahu bahwa
 tersesat adalah anugerah agar kita menjadi lebih tahu hal2
 atau tempat2 tertentu yang diluar rencana atau bayangan ?
 bukankah itu memperkaya dan menjadikan
 kita lebih kuat ?
naa .. siapkan tas punggung , isi dengan yang penting2 dan
 seperlunya saja , kamera misalnya , jangan membebani diri 
dengan bawaan yang bisa membawa kesulitan 
misal bumbu pecel dll .. !
 tinggalkan segala kenyamanan rumah dan bersiaplah
 dengan ketidaknyamanan yang mungkin timbul diperjalanan  .
periksa kelengkapan dokumen dengan seksama dan
 taruh ditempat yang aman / mudah diawasi ,
 buatlah gelang dengan catatan tertentu untuk yang 
punya alergi misal penicilin dll agar cepat terlihat disaat darurat .
dan tentu saja selama perjalanan nanti :
 " Trust No One " 
meskipun kita tetap netral atau wajar pada setiap orang , 
sebab Solo Traveller hanya memiliki 1 pelindung yaitu Allah.. !
  naaa , bila sudah siap , 
berjalanlah ... 
( Titiek Hariati ) 
 



















































Tidak ada komentar: