Selasa, 20 Februari 2018








.. " WOPI , WoluPitu Yang Nylempit " ..
seorang teman berkata : 
" suwe suwe Malang - Batu iku dadi warung kabeh ,
 wes gak onok sawah , wes gak onok alas " , 
saat itu saya tidak berkomentar sebab obrolan tahun 2010 itu 
saya anggap mustihal bin mustahil mosok warung bisa
 sepanjang itu banyaknya . dan kemarin , 
saya sengaja menjelalajah desa desa yang " agak terisolir " 
sekalian melatih tangan kanan saya yang beberapa minggu ini 
harus diistirahatkan akibat jatuh .
 saya surprise bahwa didesa desa yang " kurang populer " itu
 ternyata sudah bermunculan belasan cafe atau warung
 atau kedai yang lumayan , baik lokasi , tampilan maupun 
menu menu ikonik yang ditawarkan . 
salah satunya adalah WOPI CAFE , 
yang ada di Jalan Brawijaya 9 , Tegalweru , nDau . 
tidak ada tempat parkir yang tampak , jadi harus masuk
 pagar nya yang lumayan tinggi dan sampai dihalaman sebuah
 Guest House cantik yang terbuat dari kayu . 
disebelah dalam itulah kita baru bisa melihat kedai nya dan 
saya memilih tempat terbawah dan terujung yang 
menghadap langsung kesebuah panorama yang cantik ... !! 
kebetulan sepi , padahal itu jam makan siang .
 maka rasa penasaran saya terjawab ketika pramusaji yang 
ramah menjelaskan " disini memang lebih banyak untuk  pertemuan2 , 
atau wedding atau reuni2 " oo ...
  penasaran saya yang kedua juga terjawab bahwa mengapa 
disitu diputar lagu lagu keroncong dan bukan musik musik 
" anak jaman now " ? dijelaskan : 
" disesuaikan dengan alam sekitar , sebab kalau
 musik2 kekinian kurang pas " . 
harap dicatat bahwa yang memberi
 penjelasan adalah
 pramusaji remaja yang pasti belum berusia 20 th . 
( hebatnya dia " betah " seharian dengan
musik2 keroncong ) . saya hanya bisa mantuk2 .
dan penasaran no 3 juga terjawab yaitu WOPI singkatan 
Wolu Pitu yang tentu saja bagi owner punya makna khusus 
meskipun saya guyoni :
" waa .. rupanya memperingati  tahun kelahiran 
dari Aremania juga ya " si pramusaji " ngakak " ( lo ? )
disaat saya masih asyik jeprat jepret , 
hujan turun dan pramusaji membantu saya boyongan kemeja 
sebelah yang atap sirapnya tidak bolong . 
menu menu disini juga banyak yang ala chinese-food , 
disamping yang khas jawa seperti nasgor dll .
soal harga memang bukan standar anak kos tetapi lebih untuk 
keluarga atau minimal bagi " yang sudah berpenghasilan " . 
maka yang membuat kedai ini menarik sudah pasti adalah 
kecantikan view nya plus pas untuk istirahat di
Guest House nya dengan rate 450 sampai 750 / malam .
sejenak lepas dari kejenuhan bolehlah " mengungsi " disini 
atau menghabiskan weekend dengan keluarga sebab 
tersedia juga kolam renang mini untuk anak anak . 
saya mendadak teringat kalimat teman tentang 
" ramalannya " bahwa Malang - Batu bakal jadi warung semua 
 mungkin memang sangat tidak mustahal .. 
naa .. ingin mencoba sesuatu yang baru ? 
segera pasang GPS !
( Writing & Photos by : Titiek Hariati , Feb . 2018 )
01 . atmosfer ( 01 )
02 . menu pas buat pecinta sayuran
03 . sawah , sejauh mata memandang ( 01 )
04 . atmosfer ( 02 )
05 . sawah sekeliling kedai ( 02 )
06 . guest house
07 . kolam renang mini buat anak anak
08 . mewah , mepet sawah

















Tidak ada komentar: