Rabu, 03 Agustus 2022

 
 
 

 
 .. " TONG TONG NIGHT MARKET 2022 , Sepotong  Kembaran Malang Tempo Doeleoe " ..

ini adalah tahun kelima Hotel Shalimar di 
Jalan Cerme 16 Malang itu menyelenggarakan gawe 
tahunannya yang berjuluk 
" Tong Tong Night Market 2022 " ! 
sulit dibantah bahwa TTNM ini adalah 
( mungkin saja ) terinspirasi oleh gawe tahunan  
disepanjang Ijen Boulevard sekian tahun silam , 
yakni Malang Tempo Doeloe / MTD ! 
masalah siapa menginspirasi siapa , siapa meniru siapa , 
siapa yang memiliki ide pertama dsb dsb bukanlah 
 wilayah saya . dan berhubung tanggal 31 Juli 2022
 kemarin adalah hari terakhir perhelatan TTNM ini ,
 maka sayapun tidak men siasiakannya . 
 
 
 
masih agak sore saat saya sudah " nyemplung " di 
gelanggang depan The Shalimar Boutique Hotel ,
 sehingga pengunjung masih belum begitu padat
 meskipun soal memarkir kendaraan menjadi kendala . 
Hotel Shalimar sendiri sebagai " host " sudah tentu 
menurunkan pasukannya dengan tidak
 tanggung tanggung dan mereka wajib memakai seragam 
sarung batik dipadu dengan kaos hitam yang berlogo
 " Tong Tong Night Market 2022 " ! 
sedikit tentang Hotel Shalimar sendiri , 
saya bahkan saat remaja mengalami beberapa kali 
" on air " disitu saat hotel ini masih menjadi 
RRI Malang sekitar tahun 64/65 an . 
 
 
 
sejarah hotel sendiri pastilah kental dengan jaman 
kolonial Belanda saat masih menjajah ,
 dimana hotel ini menjadi saksi sejarah dari beberapa
 pergantian fungsinya . 
sebut saja misalnya pernah menjadi markas Freemason ,
 lalu juga pernah menjadi tempat dansa dansi 
petinggi Belanda , dan RRI Malang menjadi 
fungsi yang berikutnya . 
setelahnya , ganti berganti nama hotel yang juga pernah 
berlokasi disitu , sebut saja 
Malang Inn , lalu berganti menjadi Hotel Graha Cakra , 
dan sejak 2015 resmi menjadi 
" The Shalimar Boutique Hotel " hingga saat ini .
 
 
 
 sebagai bangunan cagar budaya , 
TSBH ini memang memelihara dan mempertahankan
 bangunan aslinya , hanya ada penambahan 
lantai diatasnya plus beberapa bagian lain tanpa
 mengubah bangunan aslinya . 
naa .. kedekatan TSBH dengan sejarah jaman 
kolonial Belanda inilah yang rupanya juga menjadi 
pemicu lahirnya ide TTNM yang menjadi 
event tahunan sejak 2017 dimana penggunaan 
mata uang Belanda , gulden , menjadi syarat bagi
 pengunjungnya . 
 
 
 
mungkin lebih seru andai ada penukaran matauang
 Guldennya secara nyata , tetapi yang ada hanyalah
 nilai tukarnya saja yang di pintu masuk 
TTNM ini kita wajib menukarkan rupiah
 dengan kupon sebagai wakil dari mata uang gulden , 
yakni 8 ribu rupiah untuk nilai tukar 1 gulden nya ! 
ide yang cukup menarik meskipun ini 
" seolah memaksa " pengunjung untuk 
berbelanja minimal 1 gulden alias tidak ada mamin 
yang dijual dibawah harga 1 gulden hehe .. 
 saya mencoba menukar 12 gulden yang setara dengan
 96 ribu rupiah  karena saya " membatasi " diri
 untuk tidak kebablas jajan , maklum hehehe .. 
 deretan gubug para penjual mamin  jadul 
lumayan padat meskipun TTNM ini hanya sepanjang
 sekitar 100 meter saja , tetapi kiri kanan dari
 area TTNM ini terasa padat dan ditengahnya 
adalah area tempat cangkruk para pengunjung .
 

 
 
 deretan jajanan jadul membuat saya lumayan bingung memilihnya karena rata rata saya menyukainya , 
ups .. ! sebut saja , es ketan hitam , es rujak gobet , 
es tawon , sate ayam , bakso , serabi , 
mie jawa , dll yang seabreg . 
belum lagi kerajinan tangannya . 
mulai batik , keris , lukisan , handmade dll . 
beruntungnya saya bisa mengobrol dengan pelukis kaki ,
 bapak Sadikin , yang dengan keterbatasan fisiknya
ternyata sudah melanglang dunia mengharumkan
 nama bangsa melalui karya karya lukisannya !
 saya juga berkesempatan berfoto bersama
 crew TSBH yang malam itu melayani 
pengunjung TTNM 2022 . 
 
 
live music & door prize memeriahkan suasana 
dan sayapun menikmati atmosfer TTNM sambil 
memilih jajanan yang jarang saya temui 
di hari hari biasa ! 
harga mamin berkisar rata rata antara 1 hingga 4
 gulden yang termahal dan dengan bekal 
12 gulden ditangan saya , malam itu saya pulang
 dengan " bbm " penuh setelah sekitar 3 jam lebih
 saya jeprat jepret dan cangkruk disana hehehe .. 
tentu saya tetap  menjaga prokes meskipun saya
 lihat banyak yang mulai melepas masker . 
beruntunglah bahwa para penjual mamin masih
 bermasker semuanya , mungkin ini adalah 
aturan wajib dari penyelenggara . 
setelah tiga jam lebih ,
akhirnya saya tinggalkan area TTNM yang
 masih ramai , 
dan saya berharap TTNM yang berikutnya akan
 mengambil tempat yang lebih luas seperti
 halnya Malang Tempo Doeloe . 
memang masalah yang timbul saat MTD dulu 
antara lain adalah banyaknya peserta atau 
penjual produk yang tidak bernafaskan
 produk produk jaman doeloe , misalnya saja : 
alat alat rumah tangga modern , mamin modern , 
dll yang " merusak " atmosfer jadulnya ! 
bagaimanapun , salut kepada TSBH yang masih 
" menyuarakan " jaman lampau Malang agar
 generasi muda tidak kehilangan sejarah Malang 
dan akar budaya bangsanya . 
 
 
miris jika kita lihat betapa cafe cafe , fashion dll saat 
ini lebih berkiblat pada budaya dan mamin asing
 seperti Korea , Jepang , Taiwan dll . 
padahal kita memiliki ratusan bahkan ribuan 
kekayaan kulinari , tradisi dan budaya yang 
bahkan dikagumi bangsa bangsa asing didunia . 
 
 
             
 para desainer kitapun sudah banyak yang mendunia karirnya .
 diatas kain batik , ataupun tenun ikat , songket dll
mereka  telah membuat decak kagum dunia , 
maka sebuah ironis jika kaum muda ternyata 
lebih kasmaran dengan segala hal yang
 berbau asing ... 
 
 
TSBH agaknya mencoba menjawab tantangan ini 
lewat sebuah gawe tahunan yang meski dalam
skala kecil , setidaknya ( semoga ) ini akan mampu 
menggugah dan menginspirasi generasi 
muda Indonesia untuk lebih mencintai budaya sendiri , 
produk dalam negri sendiri dll dibanding
 produk atau budaya asing ! 
anyway , selamat untuk TSBH ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 03.08.22 )
keterangan foto :
01 . saya dan tim dari Shalimar 
02 . jajanan2 jadul
03 . salah satu sudut TTNM 2022
***
04 . " gulden " mata uangnya
05 . masih sore saat saya datang
*** 
06 . taman dari  Shalimar
07 . gramafon ditaman 
****
08 . harga harga dalam hitungan gulden
09 . jangan ragu dengan nilai tukarnya
***
10 . sate ayam yang yummyyy ..
11 . tahu campur , 1 gulden
***
12 . atmosfer malam hari
13 . live music
***
14 . handy craft Sadikin
***
15 . sore hingga malam hari
***
16 . saya dan pelukis kaki ,Sadikin
17 . keterbatasan fisik tidak menghalangi 
karirnya yang mendunia
***
18 . stan film film jadul untuk layar tancap
***

Tidak ada komentar: