Rabu, 17 Agustus 2022

 
 
 
 
.. " Farel " Pelanggar " Tabu " ..
 
 luar biasa bahwa seorang bocah kecil 
usia 12 tahun berhasil menggoyang para petinggi 
negara yang biasanya dalam acara acara resmi 
kenegaraan Belum Pernah terjadi bahkan 
selama 77 tahun ini ! 
adalah Farel Prayoga , bocah SD dari Banyuwangi , 
yang muncul sebagai Pamungkas di acara resmi
 pengibaran Sang Saka Merah Putih dihadapan RI-1
 dan para tamu undangan pada pagi hari 
17 Agustus 2022 diiringi Purwacaraka Orkestra
dalam lagu " Ojo Dibandingke " !
 
 
 
dengan vocal dan tehnik nyanyinya yang begitu 
santai tapi sangat keren dan menyindir figur 
Jokowi sebagai " yang tak tertandingi " maka
 bukan hanya applaus yang didapat tetapi 
ternyata para undangan bahkan termasuk Ibu Negara , 
tidak betah untuk tidak berdiri dan bergoyang
 mengikuti irama nyanyinya yang menggelitik 
syaraf " goyang " ! 
maka sebuah pemandangan superlangka muncul 
dilayar kaca dimana tokoh tokoh yang selama ini 
 dikenal tampilannya begitu formal ,
 ternyata terbius oleh Farel dan spontan bergoyang
 yang yang yang ... hehehe .. 
terlihat Sri Mulyani , Erick Tohir bahkan Prabowo 
yang meski terlihat masih kaku kaku tetapi bersedia 
turun bersama yang lain .. 
belum lagi beberapa jendral bintang dua dan tiga 
seolah lupa dengan seragam kebesarannya dan 
merekapun ikut bergoyang yang yang yang hehehe ...
 
 
( untung saja Sambo sudah ditahan , 
kalau belum mungkin juga ada diantara undangan
 hiiiiii ... seperti film Agatha Christie ) 
sungguh upacara kenegaraan 2022 kali ini membawa
 nuansa yang sepenuhnya berbeda . sejak sehari 
sebelum Sidang Tahunan , masyarakat 
sudah mulai rame menebak nebak kostum apa 
yang bakal dikenakan Jokowi pada tanggal 
16 dan 17 Agustus . 
disamping itu juga adanya tradisi baru yaitu
Kirab Bendera Pusaka dari Monas menuju Istana 
dengan menaikkan bendera ini keatas 
sebuah kereta kencana .
tradisi Jokowi mengenakan baju adat yang berbeda beda
dalam tampilan resminya sebagai 
" presidennya orang Indonesia " yang kaya dengan
tradisi , budaya dan filosofi dengan cara 
" menggilir " provinsi demi provinsi dalam tampilan
 resminya inilah yang banyak menimbulkan 
rasa ingin tahu dan memunculkan 
" gelombang tebak tebakan " hehehe ..
sebut saja pada HUT RI 2017 , 
Jokowi mengenakan baju adat Tanah Bumbu , 
Kalimantan Selatan . 2018 baju adat Aceh . 
2019 baju adat Klungkung , Bali . 
2020 baju adat Timor Tengah , NTT .
 2021 baju adat Pepadun, Lampung . 
dan pada Sidang Tahunan 2022 ini Jokowi muncul
 dengan baju adat Bangka Belitung serta 
pada tanggal 17 Agustusnya tampil dengan baju
 adat dari Buton , Sulawesi Tenggara . 
Jokowi tampil sebagai " etalase " wajah Indonesia
 yang kaya dengan keragaman budaya , adat dan
 tradisi nya , sekaligus mengikis anggapan bahwa 
presiden RI hampir selalu " Java Centris " 
alias seperti presidennya orang jawa saja ! 
 
 
Jokowi " membagi rata " perhatiannya kesegenap
 provinsi ditanah air bahkan daerah daerah terpencilnya
 mendapat perhatian yang seimbang . 
suasana " Agustusan " di lingkungan istana 
nampaknya juga semakin " mencair " alias 
meruntuhkan secara perlahan tradisi formal yang 
selama puluhan tahun dijaga ketat oleh
 protokoler istana . bahkan kini masyarakat umum
 mulai diberikan " jatah " untuk ikut serta 
menjadi tamu undangan di acara kenegaraan resmi 
meskipun masih harus melalui seleksi untuk
 alasan keamanan . 
telah begitu banyak rekam jejak Jokowi secara 
nasional maupun internasional yang seolah 
" membangunkan naga tidur yang bernama
 Indonesia " agar bangsa ini tidak lagi hanya
 sebagai bangsa " penyedia bahan mentah " bagi 
negara negara maju , tetapi perlahan dan pasti 
Indonesia mulai berganti peran menjadi 
" penyedia produk produk setengah jadi dan 
sepenuhnya jadi " agar tidak ada lagi pandangan
 sebelah mata pada  Indonesia ! 
 
 
berbagai pengakuan internasional diterima 
Indonesia dibawah Jokowi yang tidak pernah 
diam dengan langkah langkah diplomasinya 
diluar negeri , dan salah satunya adalah G20 yang
 selama ini lebih didominasi oleh peran peran
 negara maju didalamnya . 
adalah menjadi pertanyaan jujur dari ( hampir ) 
setiap kita bahwa 
" bagaimanakah kelak Indonesia saat berganti 
kepemimpinan , berganti presiden , 
berganti style of leadershipnya , 
berganti style of management nya , 
berganti style of humanity nya , 
berganti style of hard work nya , 
berganti style of diplomacy nya , 
berganti style of work culturenya , etc etc ... " ???
 
 
 saya bukan peng idola yang " gila gilaan " tetapi 
kekhawatiran itu wajar tumbuh ketika melihat , 
membaca , mendengar , menyaksikan dst dst beberapa
 capres yang saat ini masih sedang di 
godhog disana sini , seolah hati saya berkata 
" mungkin kita 2024 nanti akan butuh 3-4 presiden
 untuk menggantikan satu Jokowi supaya 
beberapa presiden itu memiliki kelengkapan atau 
kombinasi dari seorang Jokowi " . 
berlebihankah saya ? mungkin . 
namanya saja harapan , semoga Allah memilihkan 
figur yang tepat ditahun 2024 agar apa yang
 sudah di tetapkan sebagai 5/ lima agenda besar
 bangsa Indonesia dapat tercapai , 
siapapun presidennya kelak ..
 samar saya terngiang lirik lagu Farel pagi tadi ... 
" ojo dibandingke " .... entah kepada siapa 
lirik itu ditujukan ...  
( Titiek Hariati , 17.08.22 )

gambar gambar dari google


Tidak ada komentar: