Selasa, 16 Agustus 2022





 
  .. " Kober , Pecahan Setan ? " ..

bukan wewenang dan wilayah saya untuk bicara
 urusan bisnis orang lain . hanya sebagai
 " outsider " dan " pengamat " perkembangan bisnis
 kulinari di Malang Raya , beberapa temuan di 
lapangan tentu saja menarik untuk saya tulis 
meskipun akhirnya hanya beringsut diseputar dugaan 
karena tidak langsung menggali dari sumbernya .
 naa .. misalnya saja ,
saat sekian tahun lewat di Malang orang hanya 
mengenal Mie Setan yang kastamernya saat itu 
melimpah ruah , tetapi tiba tiba saja orang 
dikejutkan dengan kehadiran " sepupunya setan " 
yaitu setan kober alias " Mie Kober " yang konon 
" pecahan " Mie Setan yang tersohor itu .




lebih menarik lagi ketika saya mengintip jawara mie 
yang kemunculannya menggegerkan dunia
 permian di Malang , yaitu Mie Gacoan yang 
hampir 100% menu menunya adalah menu menu 
" kembaran " dari Mie Setan . 
lalu saat saya mengintip menu menu Mie Kober yang 
di Jalan Ciliwung , maka saya melihat bahwa 
sebagian masih mengusung menu menu jaman 
Mie Setan meski sebagian lagi bukan . 
tentu saya tidak tahu isi jeroan manajemennya , 
bagaimana sebenarnya Setan dan Kober dan Gacoan ini
 bersinergi atau berkompetitif  ? 



dan jika di Jalan Bunga Coklat juga muncul Resto 
" Dimie Dimsum " yang notabene ownernya adalah 
juga boss dari Mie Kober , maka lengkap sudah
 ketidak tahuan saya tentang jeroan mereka . 
Mie Kober sebenarnya sudah menyebar hampir di 
kota kota besar dan saya termasuk yang ketinggalan 
jaman karena selama ini " belum kober kober " 
ke Mie Kober hehehe ... 
saya pilih yang ada di jalan Ciliwung yang dulunya 
adalah resto makanan tradisionil yang saat itu 
terkenal dengan sajian makanan secara " kembul " !
 ( yaitu makan secara ber sama sama dalam 
sebuah bentangan alas daun ) . 





tentu saja Mie Kober di bekas resto masakan tradisionil 
ini punya selera berbeda dalam penataan interiornya .
 maka saya lihat di Mie Kober ini lebih 
mengesankan tatanan " modern " agar kastamer 
yang sebagian besar adalah milenial merasa 
nyaman dan punya porsi privasi meski sebatas
 satu meja kecil dua kursi di masing masingnya .
 kebetulan hanya sampai lantai dua yang 
difungsikan , dan saya memilih duduk mdilantai dua . 
pesanan lumayan cepat sampai dimeja saya , 
karena di kasir tadi saya adalah yang terdepan 
dalam barisan yang hanya terdiri dari dua orang . 
tetapi saat saya menikmati pesanan saya , 
ternyata dalam waktu singkat 75% tempat duduk 
dilantai dua sudah penuh . 
tidak beresiko dengan level yang pedas , 
saya memilih Angel meskipun teman semeja saya
 memilih level 5 . masih ketemu lagi dengan 
nama nama lama seperti Mie Iblis , Es Genderuwo ,
 Es Tuyul dll disamping deretan dimsum dan 
seabreg lainnya yang biasanya dulu saya jumpai 
juga dijaman masih hanya ada Mie Setan . 




untuk LHAR 
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa )
dari skala 1-10 , layak dapat 7 meskipun angka ini 
sulit diberikan jika memang tidak layak . 
5/ lima macam pesanan dimeja saya ludes dalam 
waktu singkat karena jam 13:29 memang sudah
 lebih dari saatnya makan siang hehehe ..
 


 
entah setan , entah kober , entah tuyul , entah 
apapun nama nama dari dunia lain , 
saya hanya bisa berharap bahwa bisnis diantara 
kerabat tidak berpotensi perpecahan tetapi 
justru sebaliknya : mempererat ! 
naaa .. ada yang berani level iblis ?
yukkk ...
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 15.08.22 )
keterangan foto : 
01 . pintu masuk
02 . dapur kuning
03 . antrian
***
04 . tangga naik 
05 . lantai dua
06 . barista yang sibuk
***
07 . dimie dimsum
08 . tampak luar dimie dimsum
***
09 . lantai bawah
10 . lantai dua
11 . lantai bawah dilihat dari atas
***
12 . saya menikmati lantai dua
13 . angel
14 . siomay
***
15 . tetangga sebelah
16 . level berapa ?
17 . es tuyul
***

Tidak ada komentar: