Hari ini, Sabtu tanggal 09 Maret 2013, disebuah harian nasional tertulis larangan untuk para crosser memasuki kawasan pasir Bromo yang masuk dalam area konservasi elang.
Dan pada hari yang sama, pagi tadi jam 08.45 saya sudah berdiri di gerbang luar Stasiun Kota Baru Malang untuk menjemput para crosser yakni keponakan plus teman temannya dari Jakarta yang kesemuanya merupakan alumni dari Univ. Trisakti, Jkt.
Mereka sudah mem booked trail yang akan membawanya ke Bromo malam ini. Koran saya berikan kepada rombongan ini sebagai sambutan selamat datang, waaa .... " bad news nihhh .... " begitu komentarnya ...
Saya tidak dapat berkata banyak selain mengatakan bahwa " Yahh .. dilihat saja nanti, seberapa jauh kalian bisa masuk dengan trail itu, sebab saya juga tidak tahu soal konservasi elang ini .... " ....
Bagaimanapun, saya secara pribadi, lebih memilih elang katimbang motor trail, untuk alasan yang sederhana : pelestarian alam dan satwa langka.
Namun saya juga sadar, betapa sangat tidak mudahnya mengkombinasikan dua hal yang bertolak belakang : yang satu penyebab polusi suara dan udara, sementara yang lain adalah penyebab keseimbangan alam dan lingkungan ... bagaimana keduanya dapat disetarakan?
Maka, pada siang hari, ketika akhirnya rombongan memutuskan untuk berganti kendaraan, dari trail ke jeep, saya merasa ikut lega sebab yang semestinya ada 6/enam trail dengan raungan suaranya yang membuat elang elang menjauh dan terganggu, kini hanya tinggal 1/ satu jeep saja yang masih lebih baik dibanding 6/enam motor ...
Elang Elang perkasa : maafkan kami para manusia ..... ( th )
Keterangan foto ( all taken by : th )
01. Diskusi tentang headline koran yang saya berikan pada mereka.
02. Sesaat sebelum makan pagi, nasi pecel.
Dan pada hari yang sama, pagi tadi jam 08.45 saya sudah berdiri di gerbang luar Stasiun Kota Baru Malang untuk menjemput para crosser yakni keponakan plus teman temannya dari Jakarta yang kesemuanya merupakan alumni dari Univ. Trisakti, Jkt.
Mereka sudah mem booked trail yang akan membawanya ke Bromo malam ini. Koran saya berikan kepada rombongan ini sebagai sambutan selamat datang, waaa .... " bad news nihhh .... " begitu komentarnya ...
Saya tidak dapat berkata banyak selain mengatakan bahwa " Yahh .. dilihat saja nanti, seberapa jauh kalian bisa masuk dengan trail itu, sebab saya juga tidak tahu soal konservasi elang ini .... " ....
Bagaimanapun, saya secara pribadi, lebih memilih elang katimbang motor trail, untuk alasan yang sederhana : pelestarian alam dan satwa langka.
Namun saya juga sadar, betapa sangat tidak mudahnya mengkombinasikan dua hal yang bertolak belakang : yang satu penyebab polusi suara dan udara, sementara yang lain adalah penyebab keseimbangan alam dan lingkungan ... bagaimana keduanya dapat disetarakan?
Maka, pada siang hari, ketika akhirnya rombongan memutuskan untuk berganti kendaraan, dari trail ke jeep, saya merasa ikut lega sebab yang semestinya ada 6/enam trail dengan raungan suaranya yang membuat elang elang menjauh dan terganggu, kini hanya tinggal 1/ satu jeep saja yang masih lebih baik dibanding 6/enam motor ...
Elang Elang perkasa : maafkan kami para manusia ..... ( th )
Keterangan foto ( all taken by : th )
01. Diskusi tentang headline koran yang saya berikan pada mereka.
02. Sesaat sebelum makan pagi, nasi pecel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar