Minggu, 24 Maret 2013




      
    
 Oxygen  Pantai  Selatan ( 08/ 09 )


Selain karena paru paru sudah semakin pengab terkena udara kota Malang yang  makin tidak keruan, juga beberapa minggu ini saya " gelisah " karena lama tidak melihat laut. Maka hari Rabo tanggal 20 Maret 2013 kemarin, hari biasa, hari kerja, saya putuskan untuk " melaut " . 

Harapan saya terpenuhi, sepanjang jalan sepi sehingga perjalanan sekitar 80 km bisa saya selesaikan sekitar 1,5 jam dengan catatan 25km terakhir kearah pantai adalah rute " naga air " yang meliuk liuk dengan kiri kanan banyak " mulut naga menganga " menunggu mangsa lengah.  

BBM ternyata tidak cukup, berhenti di Sumawe dan harus menunggu 30 menit karena masih didalam perut truk pertamina. Didepan SPBU Sumawe saya menyeberang jalan kearah kedai " Sempu " , dan saya habiskan ngobrol 30 menit disitu ( biasanya saya singgah saat pulang ) . Keponakan saya bertanya : " Cari ikan ya kok bawa box?" .... saya jawab : " Iya, sudah luamaa freezer kosong dan minggu minggu ini sudah kebanyakan makan yang tidak sehat, saatnya cari yang agak sehat hehe ... "   



Meski jam sudah memasuki ranah makan siang, saya tahan sebab saya ingin menikmati masakan tuna bumbu kuning dikedai langganan saya di pantai. Perjalanan lanjut dan selepas mengisi box ikan di TPI Sendang Biru dan makan siang, saya lanjutkan kearah Bajul Mati tetapi saya ingin menyusuri jalanan aspal yang mulus disitu hingga akhir jalan alias jalanan habis dan buntu ! 

Jadi urutan pantai nya kalau dilihat dari pantai Sendang Biru kearah Bajul Mati adalah sebagai berikut :
dari pantai Sendang Biru, sekitar 4km dari situ arah Bajul Mati kita akan bertemu dengan Pantai Gua Cina. Lalu dari pantai ini masih kearah Bajul Mati, sekitar 4km juga, kita akan bersua dengan pantai Ungapan, dan setelahnya, sekitar 1km, barulah kita sampai di pantai Bajul Mati. Dari Bajul Mati, kalau kita telusuri hingga jalanan aspal mulus itu berakhir buntu, kita akan menjumpai deretan view yang spektakuler !! 

Kesanalah saya kali ini berjalan, karena ingin mendapatkan jepretan yang lain, diluar ombak. Lho, biasanya mengejar ombak, kok kali ini ingin yang lain? Jenuh ? Tidak. Tetapi pemandangan spektakuler yang ada disepanjang garis pantai hingga jalanan berakhir buntu, sangatlah sayang 

kalau tidak diabadikan dan dibagi di blog ini. 

Saya bersyukur bahwa sampai saya menulis ini, belum ada ( bukan tidak ada lho! ) bangunan atau hotel atau tempat tempat kuliner yang bisa menghalangi view luar biasa sepanjang garis pantai ini. Saya sangat khawatir dan sedih membayangkan bila satu saat para investor berebut garis pantai ini untuk bersaing mendirikan hotel, cafe dll .
Saya doakan itu tidak terjadi, sungguh !

Maka kalau biasanya saya mencari tempat untuk santai dan tidur dipinggir laut dan mencoba menikmati simponi ombak, kali ini saya pindahkan ke tepian jalan aspal yang mulus disepanjang garis pantai, saya parkir disana dan menikmati  laut selatan dari kejauhan dengan   view nya yang spektakuler ..... !!! ( saya menahan napas saat menikmatinya, demikian luar biasanya ciptaanNYA , seolah sebuah kanvas raksasa terbentang didepan mata dan mau rasanya menghabiskan seminggu penuh disana !  ) 

Saat jeprat jepret, tiba tiba ada seekor burung cantik berwarna biru gelap dan mengkilap, sayang sekali saya terlambat menjepretnya dan hanya bisa menikmati kicauannya yang luar biasa .. 



Satwa disini masih terpelihara habitatnya  dan saya tidak akan rela bila kelak mereka tersingkir oleh hotel, cafe dll ... Saya tidak butuhkan suara apapun disana, saya matikan semua sumber bunyi, saya mendengarkan simponi alam : ombak, suara burung, angin dan gesekan daun dan ranting hutan. Adakah yang lebih indah dari ini? 

Saya juga menjepret sebuah rumah sederhana yang tampak begitu adem ayem dan dihalamannya penuh butiran jagung yang terjemur matahari . Ini adalah satu satunya rumah yang saya temui disitu, dan saya ingin akan tetap seperti itu ! ( Sangatlah ngeri membayangkan satu saat kawasan indah ini akan dipenuhi rumah rumah, warung, toko toko dll yang semuanya akan merampas keindahan yang ada ! ) .. 

Persinggahan saya di pantai Ungapan dan Bajul Mati kali ini hanyalah sesaat sesaat tepatnya ( maaf ... ) hanya untuk keperluan alami, yakni ke toilet. Selebihnya, saya habiskan waktu terbesar dijalanan aspal disepanjang garis pantai hingga jalanan habis dan buntu.
Ternyata saya memperoleh oxygen lebih banyak .... 

Tolong jangan pernah ada aktivitas bisnis apapun dikawasan ini yang dapat melenyapkan kecantikannya .....  ( th  )

Keterangan foto ( all taken by : th ) :

01. Sepanjang garis pantai yang terlihat hanya biru dan hijau.
02. Sungai kecil kearah muara.
03. Hanya berjarak sekitar 50cm dari aspal jalan raya.
04. End of the road, buntu, habis, bagian dari lingkar selatan.
05. Jagung, Jagung.
06. Disela sela kebun pisang, tampak laut selatan !
07. Ayem Adem.
08. Tampak laut membiru disepanjang garis pantai. 
 

  











Tidak ada komentar: