Dari bukit Tidar sampai ayam Yogya
( catatan kecil Rabu, 13 Maret 2013 siang hari )
( " Mencobalah Mengerti Sebelum Menuntut Untuk Dimengerti " )
siang tadi, berkumpul sekitar 10 orang yang sebenarnya hanyalah pengurus dari salah satu angkatan dari almamater kami. yang dibahas antara lain rencana reuni angkatan kami plus halal bihalal. lho kan masih luamaaa? memang. tapi namanya saja manula, ada saja alasannya untuk sebuah ketidak hadiran. mulai momong cucu, alasan kesehatan dst dst sehingga kalau tidak jauh jauh hari biasanya alasan " undangannya mendadak sih ... " akan dijadikan senjata ampuh !
( " Mencobalah Mengerti Sebelum Menuntut Untuk Dimengerti " )
siang tadi, berkumpul sekitar 10 orang yang sebenarnya hanyalah pengurus dari salah satu angkatan dari almamater kami. yang dibahas antara lain rencana reuni angkatan kami plus halal bihalal. lho kan masih luamaaa? memang. tapi namanya saja manula, ada saja alasannya untuk sebuah ketidak hadiran. mulai momong cucu, alasan kesehatan dst dst sehingga kalau tidak jauh jauh hari biasanya alasan " undangannya mendadak sih ... " akan dijadikan senjata ampuh !
bagi yang belum bercucu seperti saya hehe ( jadi belum bisa disebuat eyang lho! ) maka alasan sebuah ketidak hadiran biasanya agak dicari cari seperti misal: ke dokter, keluar kota dll .. tapi untuk apa tidak hadir? karena frekwensi bertemunya saja sudah sangat jarang, jadi alangkah sayangnya bila absen , sebab pada setiap pertemuan banyak hal yang bisa di share.
" reuni itu ajang pameran kesuksesan " , lha ini juga salah satu alasan mengapa kemudian banyak yang tidak hadir dengan beragam alasan. mungkin yang merasa kurang atau tidak sukses atau setengah sukses atau bahkan gagal dalam kehidupannya, lebih memilih surut dari pertemuan pertemuan semacam reuni.
apa benar demikian? memang sulit dipungkiri bahwa rasa percaya diri/ PD itu ber kolerasi dengan " sesuatu kekurangan atau kelebihan " dalam diri kita. bisa secara fisik, psikis, moril maupun materiil. seorang teman yang sedang tenggelam dalam masalah rt nya, hampir selalu absen dengan bermacam alasan. teman yang lain, dengan alasan kesehatan, juga sangat langka hadir yang sebenarnya sedang dirundung krisis dengan diri sendiri akibat post-power-syndrome ..
disinilah bedanya acara reuni dikalangan remaja atau kaum muda dengan manula. banyak hal telah dilalui oleh generasi saya, sehingga sebuah reuni tidak hanya bermakna sederhana sebagai ajang bertukar cerita ataupun berhahahihi tetapi sekaligus merupakan sebuah ajang " pengakuan diri " ( yang dalam segitiga Maslow ada di puncak piramid ) . dan apabila seseorang merasa belum mencapai puncak piramid ini, maka kecenderungannya adalah menarik diri.
demikian sisi lain dari sebuah reuni yang dapat saya pahami dan amati dan yang siang tadi kami bahas bersama di vila bukit tidar. tetapi berhubung tuan rumah sengaja tidak menyiapkan makan siang karena ingin mentraktir di Ayam Yogya Soekarno Hatta, maka pertemuan atau rapat ditutup jam 11.30 dan setelah sholat berjamaah rombongan kecil meluncur ke Soehatt.
ketidak hadiran yang " permanen maupun semi permanen " dari seorang teman pada akhirnya akan lebih mampu terpahami ketika kita tidak " memaksakan " kacamata yang kita pakai kepada orang lain, tetapi kitalah yang mencoba memakai kacamata orang lain.
demikian itu sisi lain kehidupan, dimengerti setelah terlebih dulu mencoba untuk mengerti orang lain .... ( th )
Keterangan foto ( all taken by : th )
" reuni itu ajang pameran kesuksesan " , lha ini juga salah satu alasan mengapa kemudian banyak yang tidak hadir dengan beragam alasan. mungkin yang merasa kurang atau tidak sukses atau setengah sukses atau bahkan gagal dalam kehidupannya, lebih memilih surut dari pertemuan pertemuan semacam reuni.
apa benar demikian? memang sulit dipungkiri bahwa rasa percaya diri/ PD itu ber kolerasi dengan " sesuatu kekurangan atau kelebihan " dalam diri kita. bisa secara fisik, psikis, moril maupun materiil. seorang teman yang sedang tenggelam dalam masalah rt nya, hampir selalu absen dengan bermacam alasan. teman yang lain, dengan alasan kesehatan, juga sangat langka hadir yang sebenarnya sedang dirundung krisis dengan diri sendiri akibat post-power-syndrome ..
disinilah bedanya acara reuni dikalangan remaja atau kaum muda dengan manula. banyak hal telah dilalui oleh generasi saya, sehingga sebuah reuni tidak hanya bermakna sederhana sebagai ajang bertukar cerita ataupun berhahahihi tetapi sekaligus merupakan sebuah ajang " pengakuan diri " ( yang dalam segitiga Maslow ada di puncak piramid ) . dan apabila seseorang merasa belum mencapai puncak piramid ini, maka kecenderungannya adalah menarik diri.
demikian sisi lain dari sebuah reuni yang dapat saya pahami dan amati dan yang siang tadi kami bahas bersama di vila bukit tidar. tetapi berhubung tuan rumah sengaja tidak menyiapkan makan siang karena ingin mentraktir di Ayam Yogya Soekarno Hatta, maka pertemuan atau rapat ditutup jam 11.30 dan setelah sholat berjamaah rombongan kecil meluncur ke Soehatt.
ketidak hadiran yang " permanen maupun semi permanen " dari seorang teman pada akhirnya akan lebih mampu terpahami ketika kita tidak " memaksakan " kacamata yang kita pakai kepada orang lain, tetapi kitalah yang mencoba memakai kacamata orang lain.
demikian itu sisi lain kehidupan, dimengerti setelah terlebih dulu mencoba untuk mengerti orang lain .... ( th )
Keterangan foto ( all taken by : th )
01. RM Ayam Yogya, Soehatt.
02. Rapat , Vila Bukit Tidar.
03. Rapat, Vila Bukit Tidar.
02. Rapat , Vila Bukit Tidar.
03. Rapat, Vila Bukit Tidar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar