Selasa, 10 Agustus 2021



 .. " Yang Milih Yang Salah ?! " ..
berita paling akhir adalah kemarin dulu ,

 yaitu digerebeknya 5/ lima anggota DPRD Labura

 ditempat karaoke bersama 8 cewek cantik .

 terkejutnya publik ? anehnya , terasa " biasa saja "

 akibat sudah Sangat Seringnya

 membaca , melihat , mendengar , bagaimana 

polah tingkah para wakil wakil rakyat dinegeri ini !

 bahkan sejak saya kembali ketanah air sekian dekade silam , saat itu saya baca di koran dan siaran radio  plus TV hitam putih ada anggota2 DPR RI maupun DPRD yang macam macam kelakuannya . korupsi berjamaah ? itu lumrah katanya . ketahuan nikah siri ? itu sial kecil . selingkuh ? enggak kok, cuma belum sempat cerita sama istri . karokean dengan punggawa karaoke yang kinyis kinyis dan tidak seperti istri2 dirumah yang dasteran klombrot ? ah , refreshing sejenak .. nikah  dan bikin kerumunan saat pandemi ? walah , wong nggak sampai 200 orang kok .. tidak hanya anggota DPR RI dan DPRD yang bikin gemes , juga pejabat pejabat lainnya yang tidak kalah serem dan hebohnya membuat kita semua tersadar bahwa Ada Sesuatu Yang Harus Dibenahi Dalam Proses Perekrutan Wakil Rakyat ! cukupkah memiliki biodata bersih yang menyangkut riwayat hidup dan pencapaian akademik yang cukup serta peran dalam masyarakat yang sudah 

terecord ? mungkin perlu ditambah satu lagi yaitu : sebulan sebelum calon ybs diikutkan dalam pemilihan , biodata dan foto foto kegiatannya dipublikasikan dan publik dapat memberikan opininya sebulan penuh tentang calon tersebut . mungkin akan timbul beragam pendapat , dan dari sanalah Tim Penilai akan memberikan keputusannya tentang layak tidaknya calon ybs ikut dalam pemilu . jika ada perbedaan pendapat yang berpotensi konflik antara Tim Penilai dengan partai dari si calon , maka musyawarah masih dimungkinkan untuk mendapatkan kesepakatan . memilih calon hanya berdasarkan popularitas adalah sebuah keteledoran , karena Popularitas Tidak Menjamin dimilikinya Integritas ! dicalonkan karena duitnya ? sangat 

mungkin karena sebagian dari kita masih percaya bahwa Money Talk itu masih berperan . padahal kita juga punya sejarah bahwa seorang tukang tambal ban pun bisa jadi wakil rakyat tanpa duit !naaa ... kalau sekarang terjadi begitu banyak wakil rakyat yang mencederai kepercayaan rakyat dengan berbagai skandal , siapakah yang lebih bisa disalahkan ? yang melakoni skandal sudah jelas bulunya menjadi hitam . tapi bagaimana dengan orang orang yang dulu memilihnya ? tidakkah  si pemilih juga berkontribusi dalam Kesalahan Pilih nya ? ya atau tidak ? pasti ada yang menjawab " dulunya dia orangnya baik kok , sama sekali tidak menunjukkan tanda tanda akan menjadi orang yang tidak jujur " ( apapun kasusnya ) . nah .. semoga kasus demi kasus dapat membuat kita kita  sebagai pemilih yang lebih cerdas ! ingat 

sekali lagi : " Popularitas Bukan Jaminan Intergritas " tetapi " Integritas Adalah Jaminan Untuk Meraih Popularitas " meski itu bukan tujuan mereka ( ingat saja tokoh2 sederhana yang humble tetapi dikenang dan terkenang karena kejujurannya semisal alm . ( Jendral Polisi ) Hoegeng , alm . Artidjo Alkostar ( Dewan Pengawas KPK ) dll . ) Nah .. pertanyaannya sekarang adalah : " sudah siapkah saya dan pembaca untuk menjadi pemilih pemilih wakil rakyat yang berintegritas tinggi ? " . bagaimana caranya ? dunia digital saat ini ikut membantu kita mencari , menelisik , menemukan , mengumpulkan , data dan biografi serta track record siapapun dijagad semesta ini selama yang dicari bukan nama fiktif . juga melalui berbagai komunitas maupun grup grup , kita bisa temukan bagaimana seseorang dalam kehidupan bermasyarakatnya . kemudahan kemudahan ini dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang para calon dalam   sehingga pemilu tidak ada lagi alasan " dulunya terlihat baik / jujur " . kebaikan dimasa lalu yang jumlahnya tak terhitung , dapat terhapus oleh kejahatan yang terjadi dalam semenit ! marilah kita juga berani lebih jujur dalam mengemukakan pendapat agar tidak ada calon calon wakil rakyat atau pemimpin2 yang terpilih hanya " karena sudah terlanjur 

kenal baik , karena segan / sungkan , karena tetangga dekat , karena masih kerabat , karena sesama rekan partai , dan yang terparah adalah " karena sudah terlanjur makan amplopannya " !memang tidak ada manusia yang sempurna , dan para calon wakil rakyat juga bukan malaikat yang ZeroSin atau Guiltless person  . tetapi antara khilaf dengan kesalahan yang disengaja itu berbeda . ia tidak perlu menjadi malaikat , hanya perlu kemampuan menjaga amanah dan satunya kata dan perbuatan alias tidak munafik . sesederhana itu , dan sesulit itu bagi sebagiannya. segala kemuliaan dan kehormatan pribadi, keluarga dan lingkungan ikut ternoda ketika sebuah skandal terbongkar . nungkin ayat dibawah ini lebih pas buat mengakhiri tulisan ini :

QS : Al Ahzab ayat 72 : " Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit , bumi dan gunung gunung , tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu  dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya ( berat ) , lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh , manusia itu sangat zolim dan sangat bodoh " . 

Jika begitu beratnya memikul amanah karena konsekwensi dunia akheratnya yang begitu besar , maka boleh lah kita ter heran heran mengapa banyak diantara manusia yang ber lomba2 ingin menduduki jabatan atau posisi posisi yang penuh amanah hingga mengorbankan segalanya untuk mencapainya ? Padahal dikelak nya , ia harus mempertanggungjawabkannya dihadapanNYA pada setiap sesuatu yang telah pernah dipikul dan diperbuatnya . Lalu ketika ia mengkhianati amanah , kira kira seperti apakah balasan yang akan diterimaNya ? Dan karena kehidupan akherat masih tertangguh hingga Hari Pengadilan Tertinggi , maka manusia masih merasa " baik baik saja " meskipun ia mencederai amanah terlebih sebagai wakil rakyat ... Masih beranikah berebut kursi ?
( Titiek Hariati , 10 . 08 . 21 )
gambar2 dari google .

 

Tidak ada komentar: