Jumat, 13 Agustus 2021

 


.. " Obrolan Ditengah Alas Jati " ..
kemarin saya di japri temen di WIC 
" pengen ngobrol2 nih , terakhir di Bajul Mati to ? "
 kebetulan saya kemarin memang ada urusan
 kearah Joyo Agung , ya sudah sekalian saya
 jemput teman tadi dan tepat jam 10.30 sudah berada
 ditengah alas jati disitu sambil 
minum wedhang uwuh ..
 lho lho pandemi kok ngobrol ?
 pertama , tempatnya terbuka ditengah kebun jati .
 kedua , bawa gelas sendiri dan
 prokes ketat yaitu dobel masker , cuci tangan
 sebelum masuk dan ukur suhu meski
 petugasnya yang harus diingatkan hehehe ..
 ditempat seluas itu hanya ada 4 orang yaitu 
meja kami dan meja satu lagi dengan jarak sekitar
 25 meter dari kami . setelah basa basi
 soal kesehatan masing masing dan 
aktivitas selama pandemi , terjadi obrolan
 antara lain sbb 

( T / temen ) : gimana ya sepertinya 
pandemi ngga abis2..
( S / saya ) : sepertinya ngga perlu dipikirin 
banget2 kapan berakhirnya , anggap saja
 ngga ada akhirnya alias kita memang ditakdir
 akan hidup berdampingan dengan 
virus ini sepanjang hayat ..
( T ) : waduh , lha gimana dengan mereka2
 yang kehilangan pekerjaan , bangkrut dll kan
 tambah parah kedepannya 
( S ) : itulah tantangannya sekaligus hikmahnya..
 harus putar otak untuk mengerahkan 
segenap kreativitas agar bisa survive 
dan tidak terlampau menggantungkan diri pada
 pemberi kerja tapi menciptakan kerja
 atau pekerjaan atau syukur2 membuka lapangan kerja ..
( T ) : nggak mudah ..
( S ) : sangat betul , tetapi inilah era baru kita ,
 teknologi menjadi tumpuannya sebab
 sudah tidak bisa lagi meninggalkannya baik
 untuk pendidikan , pekerjaan , kesehatan dan
segala aspek kehidupan sudah akan
bergantung teknologi dan cara cara
 manual sudah akan terlindas ..
( T ) : iya sih .. tapi kan masih banyak juga 
yang belum nggeh dengan internet ..
( S ) : lha boleh2 saja asal siap dengan ketertinggalan
( T ) : oya mbak , omong2 aku dan suami 
kemarin rasan rasan karena pas kami lewat jalan
 yang agak ruwet lalinnya kok malah ada
 baliho atau iklan itu lho yang guede guede 
dari para politikus .. 
( S ) : wah , ganti topik yo ..
( T ) : iya nih , kan 2024 masih lama dan 
lagian ini masih dipusingkan pandemi kok ya
 sudah mulai kampanye .. biaya baliho atau
 iklan2 itu kan mahal ,apalagi tersebar 
diberbagai provinsi , kan lebih baik untuk 
mendukung pencegahan covid19 atau mendukung
 program vaksinasi ?
( S ) : ada duitnya kok ..
( T ) : lha justru itu , mbok buat membantu
 rakyat kecil kek misalnya , itu kan juga
 kampanye halus tapi lebih mengundang simpati
 katimbang iklan2 itu ..
( S ) : saya buta politik , tapi saya setuju pendapatnya
 situ ..memang upaya mendapat dukungan
 atau simpati masyarakat itu lebih tepat
 dengan aksi yang nyata , misal mendatangi 
tempat2 terpencil untuk membantu masyarakat
 disana dengan membangunkan fasum 
yang saat pandemi ini dibutuhkan sekali
 misalnya posko posko baik untuk 
yang terpapar maupun isoman ataupun
 untuk tempat penyimpanan bantuan sembako dll .
 mereka itu harus mau naik perahu atau
 jalan kaki ke tempat2 yang sulit dijangkau, 
nah .. kira kira mau tidak ? 
( T ) : walahhh .. paling paling kalau program 
blusukan ya ke pasar pasar di kota kota besar .. 
pokoknya agar terlihat sedikit merakyat
 hihihi .. ( kami tertawa bersama ) 
 sudah ada gambaran siapa idola capres ?
( S ) : lho kalau aku ditanya idolaku ya pasti ada to ..
 tapi masih terlalu dini untuk memastikan 
apakah ybs melangkah kesana karena
 nampaknya sejak sekarang saja sudah banyak
 yang ingin menjegal njegal ..
( kami serentak tanpa direncana menyebut 
sebuah nama dan kami tertawa lagi bersama ) 
( sampai disini wedhang uwuh kami datang
 dan kami mengalihkan topik obrolan ke isu lain )
( T ) : waduh gara gara pandemi , rencana kita ke
 New Zealand batal yo mbak ,
 tapi duitnya sudah menguap ..
( S ) : hehehe .. iya .. 
( kami mengobrolkan sejenak club kami di FF
 yang memang rutin melakukan 
perjalanan2 ke LN dalam rangka kerjasama
 persahabatan & budaya & bertukar akomodasi

( T ) : tambah sulit kayaknya ya , 
mungkin nanti disini sudah aman tapi negara
 yang dituju masih keberatan .. atau sudah
 dinegara tujuan tiba tiba saja kita harus
 dikarantina dan nggak bisa ngapa2 disana ,
 percuma ..lha virusnya ngga bisa ditebak ..
( S ) : itulah .. pokoknya , kita jaga saja 
imunitas diri agar orang orang terdekat dan 
lingkungan kita juga terjaga .. 
masalahnya kita menghadapi ancaman yang
 tak kasat mata ..
( T ) : iya sih .. ee iya , rujak cingur yang masih
 buka dimana ya ?
( S ) : ( lho .. secepat kilat topik berganti ke rujak ) 
kenapa ?
 pandemi gini kok beli rujak ? 
( T ) : dibawa pulang kok ,
 tapi kalau penjualnya ngga bermasker ya batal 
dan warungnya harus yang bersih ..
 ( saya mengantarnya langsung ke jalan 
Oro Oro Dowo dan bersebelahan dengan soto 
yang terkenal disitu , ada warung rujak yang
 terlihat bersih dan penjualnya bermasker
 serta suaminya yang bagian menerima uang
 atau semacam kasir ) 
maka teman tadi memesan dua bungkus dan
 saya ditraktirnya sebungkus dan kami 
menunggu selesainya rujak kami setelah
 pembeli sebelum kami mendapat rujaknya 5 bungkus .
sepanjang perjalanan pulang ternyata teman
 tadi masih melanjutkan isu capres karena kami
 melewati salah satu baliho atau 
iklan yang dimaksud . gerutunya terdengar lagi
 " mosok ukurannya bikin sumpeg jalan, 
lagian tanpa iklanpun orang ya sudah tahu .. "
 saya tidak berkomentar karena saya berfikir
 lebih sederhana yaitu bahwa
 Pemimpin Sebuah Bangsa Itu Adalah PilihanNya ,
 siapapun , lepas dari itu idola kita atau bukan ,
 sebab setiap jaman membutuhkan pemimpin
 yang pas dan sesuai dengan kebutuhan
 pada masanya yang tidak dapat
 dipertukar tukarkan dan Allah Maha Tahu .
 Soekarno misalnya  , dibutuhkan untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan
 memompa semangat bangsa yang baru merdeka dan
 merangkak untuk lepas  kemiskinan akibat
 tekanan lama penjajahan . 
lalu Soeharto muncul untuk mengisi kemerdekaan
 yang dirintis Soekarno dengan
 disiplin militernya guna mengamankan bangsa 
dari berbagai ancaman secara politis , sosial
 maupun ekonomi .
 setelahnya muncul BJ Habibie yang
 meskipun " hanya " melanjutkan masa jabatan
 Soeharto yang saat itu terkena tuntutan mundur ,
 mengisi catatan sejarah bangsa Indonesia
 dengan berbagai langkah diplomatis dikancah
 internasional meskipun dibawah Habibie
 kita kehilangan TimTim . 
tetapi kepiawaian seorang Habibie dibidang
 kedirgantaraan yang membuatnya mendapat
 gelar kehormatan di Jerman yang dikenal sebagai
 negara yang sulit mengakui kepandaian
 bangsa lain , sangatlah membanggakan Indonesia .
teknologi menjadi perhatian utama Habibie 
meskipun ide ide cemerlangnya tak dapat 
terealisir sepenuhnya karena habisnya
 masa jabatannya .
 kehadiran Gus Dur sebagai presiden ke 4 ,
 melengkapi pilar pilar
 yang sudah ditegakkan presiden2 
sebelumnya yaitu Spiritual  dan Toleransi .
gaya nya yang spontan dan penuh humor
 namun sarat sindiran , sering membuat mereka2 yang 
" kesinggung " lumayan kepanasan . 
tetapi lagi lagi tak sampai diujung perjalanan , 
Megawati muncul sebagai presiden ke 5 dst dst ...
hingga presiden yang terakhir . 
jadi saya tidak khawatir bahwa kelak Jokowi akan
 digantikan oleh " mereka yang kurang tepat " 
sebab memimpin 250 juta lebih rakyat  sudah
 pasti Allah akan memilihkan yang terbaik
 untuk bangsa ini meski mungkin saja melalui
 perjalanan yang tidak mudah alias terjadi 
saling sikut dll seperti yang sudah sudah dalam proses 
perekrutannya . sesuatu yang " wajar " .
kekhawatiran teman tadi bahwa baliho baliho yang
 " nggedablah " akan membawa pengaruh 
pada cara rakyat menentukan pilihannya ,
 saya tidak sependapat .
 saya lebih meyakini sebuah kerja nyata yang 
 dampaknya langsung bisa diarasakan oleh
 rakyat itulah yang akan mempengaruhi
 mereka dalam memilih pemimpinnya . 
kejengkelan teman tadi saya balas dengan
 menghidupkan radio di gerobak saya dan
 terdengar potongan lagu jadul 
" One Moment In Time " dan saya dengar
 teman tadi lamat lamat ikut menyanyi hehehe ..
 begitulah obrolan kami siang itu akhirnya  
berakhir ketika saya mengedropnya di depan
 McD Watu Gong karena di area itu 
memang komplek para akademisi dan 
dia tidak mau diantar hingga depan rumahnya
 konon " biar mbak bisa lurus pulang , 
ngga harus belak belok " .. setuju .
( Penulis & Foto : Titiek Hariati , 14 .08 .21 )
keterangan foto :
01 . sd 07 suasana di Alas Jati .
08 . Teman ngobrol
09 . Rujak Cingur Oro2 Dowo
10 & 11 . Yang nulis & njepret2 .

Tidak ada komentar: