Senin, 23 Agustus 2021







 .. " Rebutan Moderna dan Pfizer ? " ..
diawal awal vaksinasi di Indonesia ,
 orang masih berdebat soal perlu tidaknya
 atau keraguan divaksin atau bahkan
 ada yang masih memandangnya " haram " karena
 di produksi di negara yang menghalalkan babi ,
 itu lah Sinovac .
 meski presiden sudah mencontohkan dengan 
mengawalinya , tetap saja banyak masyarakat
 yang masih enggan . tempat tempat vaksinasi 
masih lengang kecuali mereka
 yang memang
 diwajibkan karena banyak kontak dengan publik .
  maka nakes , wartawan , militer , anggota dewan ,
 hingga pabrik pabrik dan pasar pasar 
akhirnya mendapat giliran Sinovac .
muncullah kemudian gerakan vaksin 
Gotong Royong karena kekhawatiran menunggu
 terlalu lama kalau Sinovac yang digratiskan itu
 harus merata hingga 250 juta
 lebih penerimanya diseluruh tanah air .
 gotong royong disetujui dengan syarat
 tidak boleh sama dengan yang gratis alias
 harus bukan Sinovac. 
 duluuu , yang divaksin disyaratkan yang manula2 ,
 bahkan kalau yang muda mengawal yang 
manula barulah yang mengawal ( yang muda )
 boleh ikut divaksin .
 pergerakan yang terpapar ternyata semakin 
menjurus kepada usia usia 50 kebawah bahkan
 milenial . barulah muncul gelombang
 vaksinasi dimana milenial mendominasi
 tempat2 vaksinasi bahkan hingga terjadi
 keributan disana sini .
 usia pesertanya turun hingga usia anak anak 
bahkan juga untuk yang hamil .
tetapi sebagian ternyata masih bertahan
 belum ikut ikut berebut vaksin . siapa mereka ? 
mereka adalah para penunggu setia dari 
Pfizer dan Moderna yang diyakini pasti 
akan datang juga di Indonesia
 melalui jalur apapun .
 harapan ternyata tidak sia sia . 
keduanya saat ini sudah ada ditanah air ! 
tentu sekali lagi para nakes lah yang 
diutamakan dan setelahnya bahkan UMUM !
 awalnya kedua jenis vaksin ini memang 
hanya diberikan sebagai booster
 atau vaksin dosis ke 3 bagi yang sudah pernah
dua kali divaksin . tetapi saat ini keduanya 
sudah dapat diberikan secara " normal "
alias bukan hanya sebagai booster .
 bahagianya adalah yang di Jakarta sebagai
tempat pertama yang selalu menjadi jujugan awal
kedatangan vaksin2 luar negeri . 
puskesmas Menteng dll membukanya untuk umum .
 sudah bisa dipastikan perebutannya ! 
 
 kita simak sejenak tujuh jenis vaksin
 dibawah ini ( saya ambil dari versi KOMPAS .com ) :
01 . Novavax - efifasi sekitar 89,3 %
02 . Sinovac - sekitar 65,3% 
meski ditengarai bahwa efifasi ini 
ber beda2 di masing2 negara
03 . Pfizer BioNTech - 95% ,
 pada tingkatan usia bisa ber beda2
04 . Sinopharm - 79%
05 . Sputnik V - 91, 4% ,
yang karena belum dipublikasikan di
 journal2 internasional maka masih 
dianggap belum valid .
06 . Moderna - 95,6% juga pada tingkatan
usia tertentu beda2
apakah saya pribadi tertarik pada keduanya
meski sudah dua kali AZ ?
jujur akan saya jawab " ya " .
mengapa harus saya tolak andaipun itu
 dimungkinkan , baik sebagai booster maupun
 sebagai prosedur normal ? 
 tapi saya juga tahu akan banyak protes .
yang pertama saya bukan nakes ,
dan kedua masih banyak masyarakat yang belum
kebagian vaksin dan saya sangat tidak layak
 mendapatkannya meskipun 
ada yang kelak aturan khusus memberikannya . 
( misal : " bagi mereka yang berusia diatas " .... "
diharuskan untuk ikut program vaksinasi ke 3 " ! )
tetapi sungguh saya tidak serius berharap .
mengapa ? ini alasannya :
 membayangkan sulitnya mencapai 
daerah2 tertentu ditanah air yang belum terkena 
vaksin saja sudah sedih , 
sebab petugasnya harus naik turun gunung
dan menyeberangi ombak untuk mencapai nya , 
dan itupun harus diulang untuk 
tahapan vaksin yang kedua! 
maka menurut saya , rasanya Moderna dan Pfizer
 lebih pantas dan lebih wajib diberikan kepada 
daerah daerah terpencil yang sulit dijangkau ,
 mengingat keterbatasan fasilitas mereka
 yang jauh dari pusat2 layanan2 kesehatan .
 bagi yang pernah menerima Sinovac juga 
perlu berkecil hati karena tingkat efifasi masih
tergantung juga pada faktor2 lain
 misalnya : pola hidup dan higinis , 
pola makan individu ybs ,
 kebiasaan dll . 
sebaliknya , efifasi yang tinggi jika tidak didukung
 kebiasaan yang sehat juga tidak berarti .
 maka sekali lagi kuncinya adalah 
Menjaga Imunitas Fisik dan Mental Secara
 Optimal dan Berkesinambungan ! 
naaa .. masih mau berebut Moderna dan Pfizer ?
 ( buat yang tidak sabar menunggunya di Malang 
boleh segera ke Jakarta hehehe .. ) 
( Titiek Hariati , 23 . 08 .21 )
gambar2 dari google

Tidak ada komentar: