Jumat, 20 November 2020

 

.. " Angel Wes Kandanane .... ! "

banyaknya kerumunan masa disaat pandemi ,
 membuat kepala geleng2 meski 
bukan tersebab Parkinson . 
mereka ini ngotot bin ndableg melanggar ptotokol , 
seolah pandemi sudah minggat !
 oalaa .. kok ndableg temen , batin saya 
menyaksikan betapa santainya orang orang yang 
punya gawe mulai mantu , hepi hepi ditempat tempat 
wisata , dll dll " pating kruntel " seolah 
covid19 sudah minggat !
 bukan cuma kruntelan , ngerinya lagi sudah
 tidak ada
 yang ingat masker , boro boro cuci tangan 
atau maskeran , wong desek2an saja semakin 
merasa anget dan " guyub " ! 
edhannn... 
saya pribadi sudah 8 bulan lebih tidak berani 
bertamu atau sebaliknya menolak ditamui 
karena semata saling menjaga . 
 buat tamu atau kerabat yang ke Malang , 
saya tawarkan ada Guest House yang cakep2
 dan tinggal pilih .." sadis kah saya ? " , mungkin ya , 
tetapi siapa yang menjaga diri saya kalau bukan
 saya sendiri dan cara saya menjaganya antara lain
 ya dengan cara " sadis " tadi hehehe ..
 yang kebetulan pernah ikut dalam gerobag sayapun
 pasti tidak lupa bagaimana saya
 memohon dengan hormat untuk duduk dibelakang ,
 padahal isinya 
hanya dua orang ! ( maaf pasti bu Indra ataupun 
bu Sita dll tidak akan
pernah lupa " kesadisan " saya 
memperlakukan beliau beliau hehehe .. ) . 
 belum lagi disaat cangkruk, saya biasanya
mengatur meja sendiri2 sehingga obrolan kami
 berjarak dua meter lebih hahaha ..
tetapi mereka malah bilang 
" nggapapa mbak , ini bener , jadi sama2 aman .. " !
 ( sementara ngobrol masker tetep dipakai
 setelah sebelumnya cuci tangan ) . 
sebegitu menjaganya kita yang bukan Nakes, 
agar pengorbanan para Nakes tidak sia sia dan 
urusan2 " duniawi " tetap bisa berjalan dalam
 kepatuhan protokol . 
 maka kalau kemudian muncul kluster2 baru 
sebagai akibat kruntelan tadi , siapa yang harus
 paling bertanggung jawab ? dicopotnya pejabat2 
yang dianggap lalai membiarkan adanya kruntelan2
 sudah tentu tidak fair ketika tidak dibarengi 
dengan pertanggung jawaban pihak2 atau 
orang orang yang bertindak sebagai Inisiator atau 
Penggagas atau Pemilik Hajat apapun itu !
 ini pun harus diikuti oleh Panitia atau Organizer
 dari hajatan2 tersebut sebab sang penggagas 
tidaklah mungkin bekerja sendiri .
 sehingga ketika sebuah hajatan ditengarai berpotensi 
" melanggar protokol pandemi " , 
maka segenap pihak yang terlibat sudah wajar 
harus ikut memikul bersama tanggung jawab 
dan konsekwensinya . 
saya sungguh rindu kepada karakter2 kesatria 
yang dengan terbuka dan sportif 
mengakui kesalahannya
 dan siap menerima konsekwensinya jika memang
 ditemukan melanggar atau bersalah .
 kira2 begini :
 " dalam hajatan / acara yang lalu , 
saya memang inisiatornya . adapun pihak2 yang 
membantu terselenggaranya hajatan / acara tersebut ,
 adalah semata karena adanya keseganan
 mereka untuk melarangnya dan
 untuk itu saya mengajukan diri saya sebagai 
penanggung jawab penuh dari pelanggaran tersebut
 dan siap menerima sanksi maupun hukuman
 yang sesuai dan meminta keringanan sanksi
 bagi pihak2 lain yang telah membantu 
penyelenggaraannya karena sayalah yang 
lebih patut menerima konsekwensinya " ... 
 grobyakkkkk !! 
saya terjatuh dari tempat tidur dan terjaga dari 
mimpi tentang sang inisiator yang kesatria tadi ,
 yang ternyata cuma saya temukan 
dalam mimpi .. 
sedih karena dalam kenyataannya ,
 para inisiator dan pihak2 yang mendukung nya
 justru ramai2 menghujat yang 
menegur pelanggarannya .. 
mungkin Tuhan juga sudah mulai bosan dengan
 tingkah kita semua ( seperti kata Ebiet ) ,
 mungkin Tuhan lah yang akan menjatuhkan 
sanksiNYA karena sanksi yang dijatuhkan
 oleh manusia tidak digubris .. 
 dalam bentuk apa Tuhan menjatuhkan sanksinya ?
 mungkin pandemi tidak punya ujung atau 
berujung pada kemusnahan umatNya
 yang ndableg2 bin angel kandanane ini ..
 wallahualam ..
( Writing : Titiek Hariati , 20.11.20 )
gambar2 diambil dari google . 
 
 
 
 
 
 





 

Tidak ada komentar: