Sabtu, 06 Juni 2020






.. " Love Is A Many Splendored Thing " ..
siapa yang tak kenal lagu klasik ini ?
 LIAMST ini memang hit nya sekitar tahun 60 an
 bahkan mungkin sebelumnya , dengan bermacam 
versi penyanyinya . tetapi saya tak hendak 
bicara lagu , melainkan meneropong
 LIAMST dari sudut lain .
jangankan kita manusia , hewanpun bisa kasmaran
 yang kalau kita lihat di TV TV saling berkejaran
 ala film film India . naa .. lalu apanya yang mau saya teropong ?
Love atau Cinta itu memang anugerah luar biasa
 karena ia tidak bisa seperti membeli 
gorengan seribu tiga . ini termasuk
 Love jenis yang asli bukan yang aspal .
 kalau yang aspal , Love itu bisa dibeli dengan
macam macam mulai uang , mobil sampai 
tak terbatas atau bahkan hanya dengan 
senilai semangkuk bakso saja
 sudah bisa " dibeli " bagi sebagian orang .
 maka saya ingin bicara yang Murni saja
 yaitu ketika ada 
Percikan Pada Pandangan Pertama
 yang rasanya mirip kesetrum listrik 220 V
 .. waduh ! 
 masih adakah dijaman now yang seperti ini ? 
tergantung . 
kalau dijaman yang serba instan sekarang ini
 rasanya memang makin langka sebab
 pada umumnya orang semua sibuk dengan karir 
atau usaha sehingga bertemunya percikan 
terasa makin langka .
 maka yang terjadi lebih sering adalah adanya
 Percikan Perlahan Lahan alias 
Cinta Tumbuh Karena Kulino atau 
Terbiasa Kumpul Sekantor atau Sekampung 
atau Se Se Se lainnya !
 juga faktor usia sering berpengaruh , yang karena
 sulitnya mencari teman dekat ditengah kesibukan ,
 akhirnya " daripada sulit2 mencari mending
 yang ada didekat sajalah " hehehe .. 
( ini namanya Cinta Urusan Belakang ,
Yang Penting Ada Cantolan Dulu )
naa .. jelas ya bahwa LIAMST itu memang 
sangat langka karena percikan pertama  tidak bisa
 dikarang atau diada adakan ,
 tetapi ia muncul spontan laksana 
dua kutub yang saling bertarikan .. 
( jangan tanya saya apakah saya pernah
 mengalaminya karena saya pasti
 tidak jujur menjawabnya ) .
 lalu setelah percikan yang 220V itu apa yang 
harus dilakukan ? dari pengalaman ( hmm .. ) dan
 pengamatan saya ( ya tentu saja saya pernah
 mengalaminya , mosok usia seperti saya
 belum pernah mengalami hehehe .. ) 
ada beberapa " tindakan " penting yang
 perlu segera dilakukan :
 ( kok seperti penyidikan KPK saja ya .. )
yaitu :
01 . berusaha mengenal lebih dekat misal
 melalui temannya , sosmed dll sekedar
 mengumpukan data awal .
02 . data awal setidaknya memberi gambaran
 singkat tentang Siapa Dimana dll nya untuk mulai
 " mengukur tingkat kesamaan " 
( semisal  ternyata do'i sudah menikah ,
data awal ini akan menghindarkan dari hal2
 yang tidak diharapkan ) .
 03 . bila dari data awal terlihat " ok " alias
 tidak ada ketimpangan yang berarti ,
 berlanjut dengan pengenalan yang pada jaman now
 dimudahkan dengan berbagai fasilitas dan teknologi
 bahkan hingga bisa cangkruk ngopi bersama ! 
( pada jaman saya jangan coba2 mengajak ngopi ,
 bertamu kerumah saja harus
 melewati " security " yang galak ,
 yaitu bokap hehehe .. )
04 . dari obrolan2 ringan itulah dapat diraba 
seberapa banyak dan besar persamaan 
Visi Misi yang dapat dilanjutkan kelak
 kejenjang lebih serius .
 minat , hobi , passionate , future plan dll 
merupakan dasar2 yang dapat mendekatkan
 atau justru menjauhkan bila ternyata 
terlalu banyak perbedaannya !
05 . cepat tidaknya sebuah rencana menikah 
sangat bergantung pada titik2 persamaan tadi .
 ada yang memandang masa masa pdkt perlu waktu
 cukup lama untuk lebih memantapkan diri , 
tetapi ada juga yang ingin segera saja menikah karena merasa
 masa masa penyesuaian itu
 bisa nanti sambil berjalan dalam pernikahan .
06 . naa .. yang terakhir ini , dalam budaya kita ,
 pernikahan itu laksana kawinnya dua kelompok besar
 yakni keluarga , kerabat , teman dan komunitas .
 jika klop , rasanya kita mendapat tambahan saudara
 dan teman yang luar biasa . 
kalau tidak klop , rasanya pernikahan itu malah
menjadi  sebuah beban . misal , 
kelompok keluarga yang konon masih " berdarah biru "
 ( bisa disilet untuk dibuktikan hehehe .. )
 yang penuh tata krama bertemu atau berbesan dengan 
kelompok keluarga yang bergaya hidup " rock n'roll " ,
 tentu disana sini timbul masalah meski 
kedua anak mereka saling suka . 
07 . LIAMST menuju akhir bahagia kalau segala perbedaan
 yang ada terjembatani oleh Cinta Keduanya dalam
 pernikahan yang langgeng dan penuh toleransi .
 moril , materiil , spirituil dan intelektual adalah beberapa
 kebutuhan dasar yang memperkokoh sebuah pernikahan .
maka , benarkah LIAMST itu ada dan perlu ?
 dari manapun datangnya cinta , 
apakah dari Percikan Pertama atau tersebab Saling Kulino Saja , 
keduanya butuh fondasi yang terbangun dari 
Pemenuhan Kebutuhan ( bukan keinginan lho .. ! ) ,
Yang Ada Pada Pasangan .
kebutuhan itu adalah 
( meminjam singkatan Love Is A Many Splendored Thing )
L , love . I , ideal . A , approach . M , married . S , sex . T , truth .
urutannya : " L " atau cinta percikan pertama ,
 menemukan seseorang yang menurut kita " I " , ideal ,
lalu melakukan pendekatan atau " A " , aproaching ,
 untuk kemudian berkeputusan untuk " M " , menikah ,
dan keduanya memiliki kehidupan sex atau " S " yang bahagia
 dan terakhir adalah menemu kebenaran dari apa yang
 diyakini saat percikan pertama ,
 yaitu " T " atau truth .. !
 wow .. saya pasti diprotes , 
" mana ada jaman now urutan seperti itu ? 
bukannya dibalik dengan sex lebih dulu baru menemu cinta ? " 
 sungguh saya tidak akan menjawabnya karena
 jawaban saya ada pada jaman yang sudah lewat alias jadul
 dimana saya yakin jika urutan dibalik maka
 Truth/ Kebenaran juga akan ditemukan diawal tetapi akan 
berakhir dengan Ketidak Benaran alias
 Hilangnya Penghormatan dan Kehormatan 
dan keduanya akan menemu
 sebuah percikan
 yang sudah lenyap tegangan 220V nya alias kehampaan .. !
maka mendengar kembali lagu jadul 
Love Is A Many Splendored Thing ,
 saya rela mendapat predikat Out of Date ataupun Antik
 ataupun Jadul ataupun Kuno ataupun Ketinggalan Jaman , 
tetapi saya masih percaya bahwa 
Cinta Butuh Penghormatan Satu Dengan Yang Lain
 karena Cinta bukan gorengan seribu tiga
 yang bisa di pegang2 , dipilih pilih , dan dibuang
 saat dirasa tidak enak atau jenuh .. !
 percikan pertama memang tidak selalu hadir karena
 ia Berbeda Dengan dan Bukan Nafsu ,
 adalah ibarat menara suar dikegelapan samodra yang
 menuntun bahtera kearahnya ..
 
maka marilah membedakannya dengan
 lirikan dan atau suitan yang membawa pesan dari syeitan .. !
( Writing by Titiek Hariati , Malang , 06 . 06 . 20 )
gambar2 dari google .

Tidak ada komentar: