Rabu, 03 Juni 2020







.. " Keluar Dari Grup ? " ..
dinamika pergaulan dijaman now lebih
 terwakili oleh sosmed . apalagi yang berjarak c
ukup jauh , rasanya internet menjadi
 kekasih paling disayang . 
bangun tidur , akan tidur , bangun tengah malam ,
 siang menjelang makan , bahkan di WC pun
 kalau perlu membawa HP dan membuka buka
 pesan pesan dari orang2 yang dikenal
 maupun kiriman2 " gelap " yang umumnya
 bernada menjual , beriklan maupun menipu !




 menjawab sana sini , melanjutkan kiriman sinusini ,
 merespon kiriman hoax ataupun 
komen komen nyinyir , dan belum lagi
foto foto atau video yang bersliweran 
seperti nyamuk, baik di WA , IG , FB , dll
 yang seabreg tiap harinya .
maka grup grup WA bagi saya adalah salah satu 
" pemeras enerji " karena kalau beberapa menit
 apalagi jam tidak sempat ditengok , 
sudah masuk puluh hingga ratusan pesan ! 
saat mula2 saya mengenal grup WA  , saya masih 
" terpapar virus" karena ada sekitar 10 grup yang
 menurut saya " wajib " ikut .
 sulit memilih ketika saya merasa semuanya
 adalah Penting dan Teman atau Kerabat .
 tetapi dengan perjalanan waktu ,
 ternyata saya tidak sanggup mengelolanya
 tersebab isu isu yang bersliwera yang
 kadang kontras satu grup dengan yang lain
 dan menempatkan saya disimpang jalan
 bahkan labirin .

" endi sing genah , endi sing waras ,
 endi sing gendheng nek ngene iki ? " , bathin saya . 
maka menghindari bersliwerannya " perang bathin " 
yang saya rasakan mulai mengganggu ,
 terutama saat pemilu yl ,
 maka saya mulai melakukan seleksi . 
 bak memilih pasangan yang mendekati selera saya , 
saya mulai memilah milah grup WA
 yang saat ini tersisa hanya tinggal 
separuhnya alias 4 grup saja !
 protes tentu saja muncul dari grup2 yang 
saya pamiti , tetapi lewat japri saya masih
 memelihara kontak dengan anggotanya meski
 tidak seluruhnya .
  apa pertimbangan2 bergabung dalam  sebuah 
grup WA dalam versi saya ? sederhana saja :
 01 . kedekatan emosi .
 02 . kesamaan nilai dan visi misi meski tidak 100% . 
03 . tidak ada yang ingin menjadi matahari
 dan saling menghargai tanpa memandang status 
. 04 . saling melengkapi antar anggota
 baik secara moril , spirituil bahkan materiil 
disaat ada yang memerlukan uluran bantuan . 
05 . menghindari isu SARA . 

maka alasan keluar dari sebuah grup adalah 
kebalikan dari semuanya ketika :
01 . Ego dari beberapa atau sebagian anggota 
yang berambisi menjadi matahari sehingga
 secara emosi mengganggu
 keharmonisan grup .
 02 . membawa isu SARA yang meretakkan
 hubungan antar anggota . 
03 . kurangnya rasa kebersamaan dan kerjasama
 moril ataupun materiil saat terjadi
 sebuah situasi darurat yang menuntut 
anggota grup untuk menyatukan suara .
04 . sangat sedikitnya asas manfaat yang positif .
tentu versi saya ini akan berbeda dengan
 pembaca , tetapi itu sangat sah2 saja
 sebab masing2 grup memiliki dinamika yang
 juga ber beda2 . 
 adapun dasar dari dibentuknya 
sebuah grup juga beragam . 
ada yang karena : 
kesamaan dalam  hobi , bakat , latar belakang
 keluarga  dan atau pendidikan , usaha , 
minat , keahlian , profesi , 
nilai nilai dalam hidup atau organisasi , dll .
 bayangkan saja kalau seseorang seperti saya
 yang sudah berusia eyang tapi 
belum bercucu ini , pastilah saya layak ikut
 dalam sekitar 25 macam grup WA 
mulai dari : 
kesamaan kampung halaman atau 
tempat kelahiran , kesamaan sekolah saat 
SD , SMP , SMA dan Mahasiswa , 
kesamaan organisasi semasa kuliah ,
 kesamaan almamater , kesamaan eks tempat kerja
 yang dalam biografi saya  jumlahnya
 ada 8/ delapan (! ) , kesamaan tempat 
merantau saat sudah menikah , 
kesamaan penguasaan berbahasa asing
 lebih dari dua , kesamaan hobi bermusik , 
kesamaan hobi dalam menulis , 
kesamaan silsilah dalam keluarga 
kesamaan ... kesamaan .. kesamaan ...
 yang masih panjang lagi !
 mungkin 24 jam saya bisa habiskan hanya 
untuk klak klik HP dan menjawab serta 
merespon beragai isu untuk puluhan grup hehehe ...
 penolakan secara bijak dan halus untuk
masuk sebuah grup WA telah beberapa 
kali saya lakukan dengan alasan klasik 
yang tidak sepenuhnya jujur
 dari hati saya yaitu 
" mohon maaf , untuk saat sekarang 
ditunda dulu ya , karena masih
 " umyeg " dengan urusan dirumah 
dan anak anak " ... 

( yang saya sendiri tidak tahu itu apa 
sebab urusan rumah dan anak anak 
sebetulnya juga tidak ada hehehe .. ) .
 demikianlah  rupa dan perwajahan
 pergaulan jaman digital , meskipun diam diam 
saya merindukan masa masa 
sebelum ada internet dimana saya tidak
 pernah harus men delete isu isu hoax
 ataupun menghadapi isu isu SARA
 dan atau Ego Ego yang ambisius 
karena pada jaman itu saya bisa berhadapan
 langsung untuk berkomunikasi dan
 dari mata seseorang saya langsung
 dapat memperkirakan kedalaman hatinya ..
 saat ini , saya hanya bisa melihat 
foto atau video mereka plus berita2nya
 yang tidak selalu jujur bahkan 
cenderung manipulatif ..
 jaman berubah , tetapi untungnya saya
 masih boleh memilih antara 
Bergabung atau Berpamitan dari 
Sekumpulan Persliweran Isu Isu .. 
( Writing by Titiek Hariati , Malang , 03 .07. 20 )
( gambar2 dari google  )

Tidak ada komentar: