Senin, 28 April 2014







  " Anak Ajaib " itu telah pergi, 
selamat jalan Sang Maestro ...........
( kenangan pada Idris Sardi )

diusia 16 tahun sudah menggantikan ayahnya, M. Sardi, sebagai violis pertama orkes RRI Studio Jakarta dan pada usia 10 tahun sudah tampil memukau publik Yogya ( 1949 ). 
saat 14 tahun, usia yang belum memenuhi syarat , ia sudah diterima di 
Sekolah Musik Indonesia ( 1952 ) 
dibawah bimbingan gurunya orang Hungaria, George Setet.

mengenal biola diusia 6 tahun, Idris Sardi, sepertinya sebuah kelayakan 
mengingat ayahnya, M. Sardi saat itu juga sudah dikenal sebagai violist handal. 

dalam catatan sejarah kehidupan Idris Sardi, tertulis 
" lahir di Batavia, Hindia Belanda, 07 Juni 1936 " . 
harap dimaklumi karena Indonesia saat itu belum merdeka dan masih bernaung dibawah nama pemerintahan Hindia Belanda dan Jakarta masih berjuluk Batavia.

tidaklah terhitung lagi berapa konser tunggal maupun bersama sama dengan lainnya, yang sudah dilakoninya, juga karya karya besarnya yang berjumlah ribuan. 
ini karena dalam tahun 60 an Idris Sardi masuk ke jagad biola komersil meskipun kalau saja dilanjutkannya dalam biola serius atau klasik namanya akan sejajar dengan violist dunia ternama seperti Jascha Heitetz atau Yahudi Menuhin.

dalam kehidupan pribadinya, Idris tercatat menikah 3x, dan aktor berbakat Lukman Sardi adalah putranya dengan istri pertamanya, Zerlita. Tercatat Marini, penyanyi Indonesia tahun 70 an, adalah istri keduanya.

mengisi illustrasi film film besar dan terlaris di era 70 dan 80 an adalah keahliannya, 
yang mampu menguras sendu dan air mata penontonnya. 
tercatat misalnya film film :
Perkawinan, Pengantin Remaja, Cinta Pertama dll dimana Christin Hakim dan Slamet Raharjo saat itu merupakan dua bintang film remaja yang fenomenal  dan peran2nya terlihat sangat menyatu dengan musik yang digarap Idris Sardi. 

betapa tidak? 
pada nada nada tertentu, suara biolanya lebih mirip sebuah sayatan pisau tajam yang mengiris dan membuat kita berdarah darah, dan pada detik berikutnya mendadak berubah menjadi keceriaan anak kecil yang melompat bebas dan merdeka dipadang hijau ... 
Idris Sardi mampu melambungkan pendengarnya pada sebuah imajinasi yang tak terbatas !

penghargaan demi penghargaan mengalir. 
dan Indonesia sangat berduka kehilangannya pada 28 April 2014 kemarin. 
Sang Maestro telah beristirahat , musik musik karyanya yang merupakan masterpiece tidak akan pernah tergantikan, ia adalah karya karya agung yang abadi.

Selamat Jalan Maestro, mainkankanlah terus biolamu dialam abadi ....
( th ) 

( sumber wiki dan foto dari pekanbaru.co )

Tidak ada komentar: