Rabu, 09 April 2014







 .. " 5/ lima pembelaan konyol pria " ..

hari ini saya temukan artikel menarik di internet, tentang 5/ lima alasan atau sikap pembelaan konyol pria saat pasangannya menemukan bukti ketidak setiaannya. 
ini saya tulis ulang tapi dengan bahasa saya sendiri , supaya lebih " sreg " .
begini kurang lebih katanya :

01. Hanya Teman.
dalih " hanya teman " ini sangat umum dipakai, agar pasangannya tidak sewot atau memecatnya. apalagi bila disertai mimik meyakinkan, wanita pada umumnya lebih dapat menerima
  meskipun dalam hatinya ragu2 :
"masak iya cuma temen kok di kemejanya ada bekas lipstick ? ini pasti temen yang baik hati yang merelakan kemejanya untuk lap bibir " ( hehe ... )

02. Balik Nuduh.
untuk menutupi kesalahannya yang " tertangkap tangan " si pria malah balik sewot dan menuduh si wanita yang tidak setia. lo ? 
" kamulah sebenarnya yang menyeleweng tapi menuduh saya yang tidak setia ! ", 
demikian kira kira sanggahan si pria  yang membuat pasangannya makin " gregetan " karena 
" diteriaki maling oleh seorang pencuri " .... ( na looo ... )

03. Nuduh si Wanita Kelewat Posesif.
ini juga salah satu trik pria saat penyelewengannya diketahui pasangannya. 
" kamu kelewat posesif, meski aku tak bermaksud menyakiti kamu, tapi kamu juga ikut bertanggung jawab dalam kejadian ini sebab aku tidak tahan dengan pressure yang ada " , 
begitu alasannya.

              04. Menyanjung Setinggi Pohon Kelapa.
 " tidak ada wanita lain didalam hatiku selain kamu, pagi siang sore malam, bahkan malam Jum'at Kliwon pun aku selalu ingat kamu dan kamu dan kamu, sumpah ! lebih percaya mana sih kamu pada kata orang apa kataku ?" ( hehe ...) 
 ini salah satu trik konyol pria saat " belangnya " terbaca. tentu harapannya si wanita akan
 " mati lemas " dalam sanjungannya dan melupakan kesalahan si pria.

 05. Marah Marah.
saat keributan terjadi karena si pria terbukti nyeleweng, maka si pria akan " meledak ledak " dan menyalahkan pasangannya seolah olah ini semua disebabkan oleh pasangannya.
 aneh bukan? 
padahal semestinya si wanitalah yang " lebih berhak " untuk marah dan menyalahkan si pria tetapi dengan " ledakan ledakan " tadi si pria ingin membalikkan keadaan dengan 
menyudutkan pasangannya yang tidak bersalah.  

naaa ... 1 sd 5 sudah saya tulis, bolehkah saya menambahkan sedikit dengan no 06 ? ini :

06. saat penyelewengannya terungkap, si pria akan berupaya mencari pembenaran dengan bermacam alasan yang disesuaikan dengan sikon dari masing masing pasangan yang 1 dengan yang lain Berbeda Beda , misalnya :

01. " Dia yang berinisiatif lebih dulu " ( menyalahkan WIL nya )
02. " Aku melakukannya tidak dengan hati " ( la apakah dengan dengkul hehe ... )
03. " Itu sudah berakhir, percayalah " ( hati orang siapa yang tahu? )
04. " Ah .. dia tidak ada apa2nya dibanding kamu, itu hanya sebuah kesalah pahaman " ( woii, kesalah pahaman yang di ulang ulang ya hehe .. )
05. " Saat itu aku tidak sepenuhnya sadar  " ( menyalahkan minuman/ obat2an yang di konsumsi supaya terkesannya bukan dengan kesadaran melakukannya )
06. " Saya kira hubungan kita sudah berakhir karena kamu mendiamkan saya, jadi saya memulai hubungan dengan yang lain " 
( waa, ekspres juga ni yee, " putus " jam 10 dan jam 11 sudah dapet yang baru padahal yang lama belum belum ditalak 3 hehe .. )
dst,dst

naaa .... adakah pembaca yang memiliki pengalaman serupa dengan salah 1 nya? 
semoga tidak ada ! ( th )
( gambar dari google )


Tidak ada komentar: