Minggu, 14 Februari 2021



.. " Markisah Yang Penuh Kisah " .. 

dengan makin mendominasinya makanan minuman instan , maka generasi milenial nampaknya makin
 dimanjakan oleh menu menu instan 
dan resep resep jaman djadoel tinggal kenangan .
 mamin Korea , Taiwan , Jepang , Eropa , Amerika dll 
lebih dihafal dibanding 
soto , rawon , lodeh dll yang lokal . 
maka saat saya mendapat " hadiah " markisah
tetangga dari
 kebunnya yang luas di Permata Hijau , 
saya tiba tiba saja ingin sesuatu yang natural karena mengingatkan 
betapa ibu ibu kita dulu selalu 
menyiapkan mamin 100% dari tangannya sendiri .
jaman itu belum ada micro wave ataupun kompor gas
 atau listrik , juga peralatan2 canggih lainnya
 didapur . sebut saja wajan , dandhang , ceret ,
 cowek , dll adalah peralatan2 yang turut 
membesarkan generasi saya dari 
dapur kaum ibu kita . 
maka mula2 markisah saya belah dua dan saya 
kerok isinya dalam sebuah wadah anti api .
 kemudian saya beri air sesuai jumlah kerokan tadi plus
 gula yang tidak terlampau manis ,
 sekedar untuk mengimbangi rasa kecut markisah . 
setelahnya saya taruh diatas kompor sambil diaduk ,
 sekitar 30 menit hingga sedikit mengental .
kemudian saya saring semuanya dengan menekan 
nekannya diatas saringan dan saya memperoleh 
sirup markisah yang segar dan kecut kecut manis ! 
 tetapi ups... , sisa saringan tadi tentu saja
 tidak dibuang . saya masih bisa menyedunya dalam
 gelas dan ditambah air hangat .... segarrr !
 kebetulan saat itu sulung saya sedang dirumah
 selama seminggu , dipastikan bahwa 
serantang kecil sirup markisah ini habis oleh
 dia sendiri hehehe ..
 ( " enak ini daripada yang beli disupermarket ! "
 begitu pujinya .. ) kesempatan bagi saya
 untuk berkata : 
" naa .. sesekali mintalah istri kamu untuk
 membuat nya juga dan hindari terlalu sering
 mamin yang instan ... " 
( begitulah ibu , segede atau setua apapun anak nya ,
 tetaplah diperlakukan seperti balita hehehe .. ) .
 gelas gede Markisah hangat siang itu menemaninya
 makan lahap ikan bawal utuh
 yang khusus saya masakkan untuk nya dengan
 pesan yang khusus pula yaitu 
" perbanyak makan ikan ikan dan kurangi 
yang ber santan2 atau lemak kalau tidak ingin
 bermasalah diusia muda dengan kesehatanmu" ..
naa , lengkap sudah " trik " kecil saya
 untuk meyakinkan generasi milenial bahwa
 pada akhirnya yang terbaik adalah yang alami .. 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Januari 2021 )
catatan : 
kecuali 1/satu foto yaitu Markisah Pohon ( hijau )
diambil dari google .

Tidak ada komentar: