Senin, 07 Desember 2020

 
.. " Mengintip Warkop Anak Kos , Hashtag " ..
 disepanjang Jalan Raya Dermo , nDau ,
 mudahnya adalah Sengkaling belok kiri kalau
 arah ke Batu , adalah pusatnya warkop2 mahasiswa
 yang jumlahnya puluhan !
 itupun bukan warkop2 biasa tetapi sebagian bahkan
 serius dengan barista2nya yang prof .
 untuk cangkruk disana , saya memang harus mengambil
 strategi agar tidak menjadi " perhatian " 
bahwa " lho .. kok ada ibu ibu yang kesasar masuk 
di cafe milenial ? " . beda kalau saya masuk di
 Java Dancer atau Kopitiam atau Library atau
 Starbucks yang tidak peduli usia karena disana
 adalah family cafe ! 
 naa .. penasaran dengan cafe anak kos disepanjang 
jalan ini , saya memilih hari biasa dengan
 jam jam setelah makan siang yaitu sekitar jam 14 .
 lumayan tepat , suasana sepi dan saya memilih
 salah satu cafe disitu yaitu Hashtag Cafe . 
saya tidak tahu ini merupakan cabang yang keberapa 
atau satu2nya di Malang , yang jelas 
saya pilih karena tampilan luarnya mewakili 
puluhan cafe yang sekelas dan sejenis didaerah itu . 
" hallooo ... " saya masuk dan senyap .. 
kecuali tampak sepasang cowok cewek yang cuek 
dan mereka sedang asyik HP an ...
saya terpaksa mendatangi keduanya 
" maaf , cafe nya buka atau gimana ya , 
mana pegawainya ? " ..si cewek menjawab pendek 
" buka .. " dan HP an lagi .
 saya mengambil tempat duduk agak kebelakang 
dekat kebun2 disitu dan menunggu . tapi 3 menit
 berlalu , saya lalu berjalan lagi kearah deretan kopi2 .
saya bertanya lagi pada cewek yang sama 
" maaf , kemana ya yang jaga ? " ..
 diluar dugaan dijawab " oya , mau pesan apa ?" 
..oalaa.. gitu to cara nya ..
ternyata mereka adalah " yang mbaurekso " disitu ..
 saya pesan singkat sesuai menu mahasiswa yang ada ,
 dan saya kembali duduk sambil mbathin
 " lek kowe dadi pegawaiku , wes tak pecat , 
mosok sambutan pada pengunjung koyok 
wong gak butuh duit , minimal bisalah lebih ramah
 dan bersikap helpful sehingga tamu
 akan merasa nyaman . 
kebiasaanmu menerima anak sekolah atau mahasiswa 
itupun tidak berarti kamu tidak perlu ramah
 bahkan di baratpun nggak secuek kalian " ..
 ( untung hanya batin saja , 
dan kalau mereka kebetulan baca blog ini
mungkin lebih bagus .. hehehe ..! ) .
 pesanan datang , chicken katsu dan vietnam drip !
 jangan berharap banyak seperti kalau makan
 di Library atau Arbanat ,
 namanya menu anak kos harus terima " apa adanya " .
 vietnam drip itu tadi saya pesan supaya
 " netesnya kopi dimeja saya saja "
 ee.. ternyata nyampe dimeja saya sudah meresap
 semua kopinya hingga kegelas dibawahnya ...
 " lho .. kok ?" .. dijawab 
" maaf .. lubang saringannya  gede2 jadi 
langsung netes cepet kebawah " .. (  ?1 ) .. 
 juga chicken katsunya rupanya menggorengnya
 kebablas sehingga jadi agak kekeringan dan " mrotoli "..
( ini susahnya kalau kebiasaan dengan
 Wiener Schnitzel hehehe .. )
 saya ngobrol dengan chefnya , mas Ben Ben ,
 untung ybs termasuk yang tidak alergi
 dengan masukan2 hehehe .. keren mas .
 yo wes tidak usah dipikir macam2 , nikmati saja 
suasana cafenya yang kebetulan senyap dan duduk
 disamping kebun dibelakang cafe lumayan membuat
 sedikit oxygen terasa segar ..
 setidaknya saya sudah mengintip salah satu 
tempat cangkruk anak kos ,
 yang dari keseluruhan aspek 
( layanan , ragam menu , rasa , harga , atmosfer ) 
dari skala 1-10 saya ikhlas memberi nilai 6 . 
saat pulang mereka terasa sudah jauh lebih ramah ,
 tetapi kesan pertama memang menghujam , 
apa boleh buat nilai 6 sudah sulit diubah hehehe ..
 yo wes , yukkk ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , Desember 2020 )
keterangan foto : 
01 . kebetulan sepi ..
02 . kursi antik
03 . senyap ..
04 . vietnam drip yang sudah " rampung " ( ? )
05 . kebun dibelakang cafe
06 . chicken katzu yang kekeringan , 
" kemrotok " ..
07 . stage yang kadang ada live musicnya
08 . tempat parkir yang lumayan 
untuk sekitar 5 dari R4
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar: