Senin, 14 Desember 2020

 

 

 

                         .. " Barat atau Timur ? " .. 

ada saat kadang kita kepengen makanan atau masakan tertentu . mau timur mau barat mau tengah2 , sebab selera makan juga ber ubah2 tergantung mood . jadi tidak perlu didakwa ke barat2an kalau satu saat tiba2 kepengen yang non beras atau non sambel trasi . tapi ada ketika lain tiba2 pengen yang njlimet masaknya  

 seperti sambel goreng ati atau pun rawon dll . lho kan sudah ada bumbu cemplung tinggal plung ? betul , tetapi angkatan saya pasti tidak rela kalau hanya plang plung sebab rasanya pasti beda dengan yang ulek-an tangan hehehe .. pasti beda dengan kaum milenial yang bahkan sering tidak hafal mana ketumbar , mana  

 jahe , mana kunyit , mana kunci , mana temulawak dll dll sebab mereka hidup dijaman serba plang plung tadi . mungkin juga disini letak kemudahan makanan " bule " yang konon tinggal plak plek jadilah ! naa .. maka kalau sesekali saya terlihat sedang berselera bikin Spaghetti atau Wiener Schnitzel  atau Gulash semoga tidak ada yang keburu menuduh " ke barat2an "  

 walaupun nyatanya saya memang pernah hidup belasan tahun di barat hehehe .. alasan bikin menu bule itu sebetulnya simpel yaitu lebih cepat , lebih praktis dan sekali makan langsung habis ! ( umumnya tidak sampai di panasi ber ulang2 sebab persiapan masak maupun bahannya nya hanya untuk satu kali makan saja ) .
  kalau masakan kita bisa untuk beberapa hari , apalagi seperti gudeg bisa tahan bahkan hingga seminggu . apakah masakan bule jatuhnya lebih mahal karena bahan bahannya impor ? tidak juga . saya sering keluar pakem dengan mengganti bahan2 tertentu dengan yang ada di Indonesia saja  . apakah tidak " merusak "  

 rasanya ? saya tidak suka 2+2 harus = 4 , jadi kalaupun sedikit merubah rasa ya tidak apa apa sejauh tidak melenceng terlalu jauh .. ( anggap saja itu versi Indonesia nya hehehe .. ) . juga perkara makan itu menyangkut pula mata , maka saya senang meng IG kan masakan2 saya karena saya suka tampilannya ( narsis ya ..  

 hehehe  ) . bukankah mata juga faktor penting sebagai pembangkit selera makan ? laksana perawan ayu yang tampil awut2an tentu kurang menarik , sebaliknya meskipun tidak cantik tetapi karena selalu tampil bersih , rapih , menarik maka akan terlihat  menarik ! naaa .. ada yang mau join saya didapur ? foto2 

 dihalaman ini 1000% adalah masakan2 saya sendiri , bahkan ada yang pernah mengajak untuk berbisnis catering atau kedai khusus pesanan online , waduh .. saya bukan ahli masak memasak kecuali sekedar masak2 untuk saya sendiri ... jadi mengapa kali ini saya tiba2 bicara soal masak memasak ini ? ada beberapa alasan . 

 01 ) sering saat saya ke beberapa kedai , warung bahkan cafe yang cukup berkelas , geleng2 kalau ternyata cara mereka menampilkan menunya terkesan sembarangan atau sembrono atau tidak dengan hati . memang makan untuk perut , tetapi MATA juga perlu makan , jadi cara menampilkan itu menurut saya juga perlu meskipun hanya untuk orang serumah, karena kebiasaan ini akan terus berlanjut meski tidak punya usaha dibidang kuliner dan kalaupun akhirnya punya , pasti akan sangat membantu.

 02 ) soal rasa , memang kalau kita makan rawon misalnya di 5 tempat yang berbeda , pasti akan menemu 5 rasa yang juga berbeda . entah karena kuahnya atau dagingnya atau tampilannya dll . maka kalau memasak sendiri dirumah , setidaknya " mendekatlah " pada rasa rawon atau apapun yang paling otentik supaya bukan " rawon2an " hehehe .. disuatu warung rawon saya pernah dibuat ter heran2 karena kuahnya yang bening dan dagingnya yang ternyata diambilkan dari soto dagingnya ( warung tersebut menjual rawon dan soto daging ) . naaa .. kalau sudah begini , saya hanya bisa mbathin " nek gak niat nggawe rawon yo mestine tutupen ae warunge .. " , jengkel dan kesal .. 

 03 ) menu barat atau timur itu bukan masalah . masalah timbul ketika yang muncul " nggak jelas " yakni maunya barat tapi kok aneh dan sebaliknya .. contoh : saya pernah disatu tempat pesan wiener schnitzel karena luamaaa tidak ketemu yang satu ini . sudah ngiler2 ternyata ee... mengecewakan karena " tidak pas " dan berasa aneh .. ( malah masih lebih lumayan bikinan saya sendiri ) . tentu hal2 semacam ini sebaiknya dihindari jika memang menu yang ditawarkan belum " dikuasai " 100% cara penyiapannya . jadi mending tidak usah " ke barat2an " atau " ke timur tengahan " dll kalau belum siap menghidangkannya secara benar sebab diantara tamu2 yang datang pasti ada beberapa orang yang " cerewet " seperti saya ..

 04 ) maka kesimpulannya , hidangan itu bukan mewah atau mahalnya yang menjadi ukuran kenikmatannya , tetapi sederhana saja yaitu adanya keselarasan antara Bahan dan Rasa meskipun hanya tempe penyet atau pecel ! bahan lengkap atau mewah tidak menjamin jika pengolahannya memunculkan rasa yang " aneh " dan sebaliknya , rasa yang nikmat bahkan bisa hadir hanya dari bahan bahan sederhana karena pengolahannya yang tepat ! 

naaa ..selamat berpetualang di 1001 resep resep dunia yang tak terbatas ! jangan pernah takut mencoba bahkan menciptakan sendiri resep resep mu , asal : dilidah terasa nikmat hehehe ..

                     ( Writing & Photos : Titiek Hariati , 15.12.20 ) 

 keterangan foto :
01 . mujair goreng siap disantap ..
02 . persiapan bikin spaghetti
03 . sambel goreng ati sedang dimasak
04 . bahan sambel goreng ati
05 . lalapan lele
06 . paprika untuk salad
07 . bukan lukisan abstrak tapi cumi cumi
08 . jemblem ... !
09 . tempe penyet ... awas lho pedes !
10 . sawi langsung dari kebun petani
11. nasgor ... monggo ..
12 . sate kambing sesekali
13 . sayur , lagu wajib !
14 . penutup makan : strawberry ..
15 . pecel ala saya 
16 . pisang dodhog ... !
17 . udang sedang digoreng ..

 

 

 


 

 

 

 


Tidak ada komentar: