Kamis, 01 Mei 2014





 .. " Kedai Kampung yang tidak kampungan " ..

sebelum saya mulai " bla bla " agaknya perlu kita samakan dulu makna kata " kampung " yang akhir2 ini makin di populerkan dijagad kuliner. 
duluuuu, kalau menyebut kata " kampung " yang terbayang adalah rumah yang berdesakan bahkan kumuh, atau sesuatu yang norak , mencolok atau " tidak metcing babar blas " 
alias bertubrukan, tidak berselera , singkatnya disebut " kampungan " .

 apakah memang segala sesuatu yang berasal dari daerah atau wilayah kampung itu identik dengan sesuatu yang norak/ kampungan ? agaknya perlu disurvey .

didunia fashion, bahkan disengaja ada sebuah era dimana trend berbusana norak/ kombinasinya saling bertubrukan/ tidak metcing sama sekali. 
tapi lucunya  tidak ada yang menyebutnya norak atau kampungan dan yang membuat trend adalah justru para desainer Adi Busana yang selama itu tabu dengan hal hal yang norak/ kampungan. mengapa mereka melakukannya?

mungkin jawabannya ada di planet kuliner yang belakangan ini seolah berlomba untuk menjadi lebih " kampungan atau ndheso " . pertama nama nama kedai dan menunya yang mengesankan sangat kampung atau ndheso. dan yang  kedua adalah interiornya yang dibuat ala atmosfer kampung, desa atau kembali ke jaman " sepur lempung " .


 maka nama nama kedai saat ini seolah berada di jaman lampau seperti misalnya :
lodeh mak Yah, sambel pedes mbok Ni, pawon ndheso dll.
menu menu improt agaknya berhadapan dengan menu menu lokal yang tradisionil dan asli Indonesia, sebuah fenomena menarik karena keduanya punya ciri khas yang sulit dikawinkan. 

 apa boleh buat, "perang kuliner" sudah terbuka lebar, Malang sudah sejajar dengan Bandung dll dan semua hal yang berbau kampung, ndheso, tradisionil, asli,  menjadi selling-point dalam menghadapi arus resep resep manca yang membanjir semacam pizza, burger, dll.


 salah satu kedai di Malang yang " ikut ngampung " adalah Kedai Kampung berlokasi di
 kawasan elit, Jalan Merbabu 29 Malang. 
tidak tanggung tanggung, yang ditawarkan mulai dari Kampung Kulon maksudnya Jawa Barat, terus juga Kampung Tengah yakni menu kampung Jawa Tengah, dan juga ada Kampung Etan dari menu menu kampung di Jawa Timur.

 maka kita bisa temukan Nasi Tulang Jambal, Tahu Gejrot Mang Pepen, terus dari Jawa Tengah ada Mie Goreng dan Nasi Goreng, lalu dari kampung kampung Jawa Timur antara lain ada Jangan Pepes Tongkol dan Sego Sambel Lele.


saya ingin merekomendasikan Tahu Gejrot nya yang diuleg sendiri bumbunya oleh owner dari Kedai Kampung ini, yang saya beri nilai 7.5 ( skala 1 - 10 ) !
 pedes, asem, manis pokok rasa bumbunya " nendang banget " jadi saya bisa2 tidak makan apa apa, cukup 2 - 3 porsi Tahu Gejrot saja bila perlu hehe .. 
didaftar minuman, ada misalnya dawet atau cappucino cincau, dll. 

naaa ... dengan atmosfer yang sama sekali tidak " kampungan " , kedai yang berada di pojok jalan ini menawarkan atmosfer yang hangat dan nyaman untuk hang out bersama teman/ kerabat dengan sederet pilihan menu menu khas Jawa yang sangat " pomah "  ala masakan ibu ibu kita jaman doeloe ( lha ibu ibu jaman sekarang lebih suka pizza atau steak, iya to ? )
 penasaran ? yukkk .... ( th )


( photos by : th, Kedai Kampung Malang, January 2014 )

01. atmosfer yang nyaman
02. jalan merbabu, pojok
03. nguleg bumbu tahu gejrot
04. pikulan yang cantik
05. tahu gejrot ... yummyyyy !
06. tampak dari luar
07. daftar menu
08. dapur

 

Tidak ada komentar: