Sabtu, 17 Mei 2014







.. " Lampion, Lampion " ..
 dalam kegelapan, lampu lampu yang terbuat dari rotan dan kertas itu terlihat begitu
 camtik dan eksotis sebab saat terhembus angin mereka 
bergoyang dengan anggun. 
pada perayaan hari hari tertentu seperti Imlek, lampu lampu hias ini seolah 
Wajib Harus Ada 
dan ketiadaan mereka itu seperti menghilangkan sukma dari
 perayaannya itu sendiri !

 yaaa ... lampion nama populernya, 
adalah lampu hias dari kertas atau terkadang kain yang sudah dikenal dimana mana sebagai hiasan dan lampu penerang pada tempat  dan perayaan tertentu. 
sangat disukai, karena lampion ini " bergoyang dan bergelantungan secara khas " dan kecantikannya beda dengan lampu lampu buatan pabrik yang mahal sekalipun,
 lampion tetap tak tergantikan !
indah dalam kegelapan, sehingga banyak dipakai oleh cafe cafe atau hotel hotel yang memiliki taman atau teras. 

di Malang ternyata ada beberapa pengrajin lampion yang bahkan sudah meng ekspor produknya. saya mengunjungi salah satunya, yang ada di Jalan Juanda, Malang. 



 membuat kerangka lampion, menge lem kertas atau kain pada kerangka lampion, memberi gambar atau lukisan atau tulisan pada lampion, adalah sebagian dari 
aktivitas rutin para pembuat lampion disini.

 disaat akan mengirim lampion lampion yang sudah jadi, kesibukan terlihat pada pengemasannya, terutama untuk lampion lampion berukuran 
" yang sebenarnya dan sesuai aslinya " . 
siang itu ada beberapa " harimau " yang akan terkirim ke Kalimantan dengan ukuran seperti aslinya, karena lampion lampion berbentuk harimau putih berloreng hitam ini harus
 terkemas dengan aman alias tidak ada kerusakan hingga tiba dialamat. 

" cukup sulit, sebab ada bagian bagian yang menonjol seperti ekor misalnya,
 harus diusahakan jangan sampai rusak ", kata seorang karyawannya. 

usaha yang dirintis sejak beberapa tahun ini memang mampu menyerap tenaga kerja para pemuda disitu, sebuah upaya kemandirian yang sangat positip! 
pemesanan dari manca juga ada. 
Perancis misalnya, meskipun saya sempat " geram " sebab si pemesan itu mendapat harga lokal yang sangat murah untuk ukuran mata uang mereka ( Euro ) .
 padahal dinegara mereka, 
lampion ini dijual cukup mahal, sekitar 150 ribu per buah
 (  mereka membelinya dari Malang dengan harga hanya sekitar 25 ribu per buah ) . 

saat saya menanyakan mengapa tidak disesuaikan dengan kurs Euro untuk pemesan manca, mereka menjawab " tidak apa apa, kami sudah senang ada orang manca yang tertarik produk kami " , sebuah keikhlasan atau kerugian, entahlah ... 
( saya hanya tidak rela kalau ada orang asing yang memanfaatkan keikhlasan bangsa kita,
 atau saya yang terlampau berlebihan ? ) .. 


 

lampion, lampion, teruslah bercahaya dalam kegelapan meskipun sinarmu tak terlampau benderang namun engkau pemberi harapan !
( th )  

( photos by : th, Lampion, Jl. Juanda, Malang ) 

01. aneka warna dan bentuk lampion
02. macan putih dalam kardus
03. mengelem kain pada kerangka lampion
04. bulat bulat lampion
05. bambu diatas kain kuning
06. lampion tinggi
07. sibuk, sibuk
08. salah satu bahan penting lampion

Tidak ada komentar: