Sabtu, 17 Mei 2014








.. " Kepanjen vs Batu, di Dapur Ibu " ..

bak perawan yang tersadar dirinya lumayan ayu, Kepanjen dan sekitarnya yang terletak  sekitar 20km dari kota Malang arah selatan, kini mulai berdandan. 
apalagi " tetangga sebelahnya " yaitu Batu sudah sangat dilirik para penaksir penaksirnya, maka daripada jadi perawan tua kini Kepanjen sedang ngebut belajar make-up.

bicara soal  SDA nya sebenarnya tidak kalah wong daerah Malang Selatan itu kaya pantai, gunung, sungai dll , jadi tidak ada alasan untuk tidak berbenah. 
namun memakai bedak, gincu, bulumata palsu dll bukan satu2nya cara buat 
Kepanjen untuk bersaing dengan Batu, karena segala dandanan yang terlampau norak bin mbeluk ini malah  mungkin bisa membuat muntah yang melihat hehe .. 



 maka yang dilakukan Kepanjen agaknya meniru resep para selir Keraton, yaitu perawatan rutin agar menghasilkan kecantikan yang awet dan tidak luntur disaat hujan hehe ..
melakukan luluran, jamu jamuan dll agar kecantikan itu munculnya dari dalam dan bukan sekedar tambalan pipi yang didempul tebal2 dan itulah yang dilakukan Kepanjen !

naa ... yang saya amati  salah satunya adalah jagad kulinernya. 
Kepanjen sadar bahwa makan tidak cukup hanya dengan lidah, tetapi mata juga perlu makan. apalagi alam Kepanjen cukup cantik untuk " dijual " , maka beberapa area wisata kulinernya bahkan  sengaja didekatkan pada alam. 

setelah terakhir saya menulis tentang kedai " GENDIS " di tepi sawah Kepanjen, maka kali ini saya akan ajak pembaca ke Dapur Ibu di desa Pepen, Kepanjen. 
ini adalah kedai ke 05 yang saya tulis dari daerah ini yang terlihat mulai menggeliat dari 
tidur panjangnya selama ini.



 kedai " Dapur Ibu " ini sebenarnya tidak sama sekali baru, tetapi dua tahun yl ditempat yang sama sebenarnya sudah ada hanya masih dibawah bangunan asli alias jadul.
saat ini sudah mengalami renovasi dan terkesan atmosfernya lebih lapang dan bersih.
sebuah kesadaran akan arti penting " makan dengan mata " yang mulai menjangkiti kedai kedai jadul yang meng up grade dirinya agar tampil lebih nyaman dan modis !

resep resep tradisonil menjadi andalannya, dan sajian secara Prasmanan memberi keleluasaan pengunjungnya untuk memilih sendiri menu kesukaannya.
di etalasenya berderet sekitar 30 an macam menu yang siap membuat kita bingung memilih. berbagai jenis bothok, oseng oseng, sayuran, ikan laut, ikan air tawar, 
ayam, bebek, puyuh dll dalam berbagai jenis masakan, juga bermacam  sambal goreng , 
telur  dalam berbagai versinya, belum lagi sate satean dst dst . 
pokoknya bersiaplah untuk kebingungan karena semuanya tampak begitu menarik dan sedep !

aneka juice dan kopi2an juga ada. 
dan bagi yang belum pernah kesini mungkin lebih mudah menanyakan alamat atau gedung dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Malang sebab warung ini berhadapan persis dengan gedung tsb. sayangnya pemandangan cantik dibelakangnya tertutup tembok, 
padahal warung ini tidak jauh letaknya dengan warung GENDIS yang saya tulis sebelum ini dimana GENDIS  sangat cerdas " menjual view " dibelakang warungnya plus
 pemandangan sliwar-sliwernya kereta api ditengah persawahan yang menawan. 


 Dapur Ibu ini terletak disebelah kiri jalan kalau dari arah Malang , dan saya setuju bila dikatakan warung prasmanan yang satu ini benar benar mengingatkan pada masakan ibu ibu jaman dulu yang begitu Asli, dengan bumbu yang di uleg dan bukan bumbu instan. 
soal rasa saya tidak pelit memberinya angka 7.5 .

kedai ini bersih dan nyaman meski tidak besar,
 dengan tarif menunya yang " normal " alias wajar.
 maka buat yang penasaran dan kebetulan  dalam perjalanan ke arah
 pantai Ngliyep atau Blitar , silahkan menengok Dapur Ibu .
 Kepanjen mulai kemayu,  siapa tahu satu saat bahkan melebihi Batu ? ( th )

( photos by : th, Dapur Ibu, Kepanjen, Malang, Mei 2014 )

01. nice entrance
02. atmosfer
03. etalase
04. sea food atau ikan tawar atau oseng oseng ?
05. ada puyuh goreng ..
06. bebek goreng ya ada !
07. Dapur Ibu
08. sate atau tuna ?
09. kedai prasmanan
10. rawon juga ada
11. berhadapan dengan BNN Kabupaten Malang
12. atau ini? sup dengan bali daging dan tempe, hmm ...

Tidak ada komentar: