Jumat, 30 Mei 2014






.. " Kapan Pria Boleh Menangis ? " ..

jawaban judul diatas sudah jelas : Kapan Saja, Setiap Saat. 
didepan orang lain ?  Kenapa Tidak ? 
apa itu tidak berlawanan dengan ke Pria annya yang tabu memperlihatkan kesedihan didepan yang lain? Sama Sekali Tidak, mengapa pria tidak boleh sedih dan menangis 
sebab sedih dan menangis ini juga sebuah anugerah bagi manusia untuk melewati sebuah proses pendewasaan. contoh : putus cinta. 


 mungkin rasanya " kiamat " apalagi bila si wanita merupakan gantungan harapan dan gantungan jemuran e ... gantungan hidup bahagia bersamanya. maka disaat putus, rasanya putus pula semua harapan dan separuh jiwanya melayang. 


yaaa ... belahan jiwa adalah simbol betapa sebuah cinta itu melengkapi separuh yang ada pada kita agar utuh menjadi " sebuah " . maka saat yang separuh hilang, siapakah yang mampu hidup dengan jiwa separuh ?

naa .. dengan kondisi separuh inilah si pria tidak kuasa menahan sedih dan tangisnya, yang mungkin tidak selalu mampu ditahannya didepan yang lain. 
ada saat ia ingin sendiri ( biasanya memang seperti ini disaat seseorang dalam kesedihan yang dalam ) tetapi ada saat ia membutuhkan orang lain untuk menopang kesedihannya.

 itu bisa saja orang tua, saudara atau sahabatnya. 
bahkan mungkin teman wanitanya yang baru atau ban serepnya yang " belum dipertimbangkan sepenuhnya untuk menggantikan yang hilang namun sementara 
bisa dijadikan 
pelampung penyelamat di samodra kesedihan ", begitu kira kira ...




naa ... menangis itu sehat, karena selain merupakan pelepasan rasa yang terdalam, juga setelahnya kita akan " merasa lebih siap menghadapi dunia " , tak terkecuali pada pria. 

dan bila tingkatan kesedihan itu berangsur menurun, disadari atau tidak sebenarnya telah terjadi sebuah proses pendewasaan seseorang dalam Menerima Kenyataan dan 
sebuah Introspeksi Diri Pada Kegagalan . 
misalnya :

01. mengapa wanita itu tiba tiba berpaling dari hidupku?
02. kalau bukan karena pria lain, mungkinkah karena kesalahanku?
03. adakah mungkin perilaku atau perikataku yang melukainya?
04. aku pernah beberapa kali berbuat salah tetapi selalu dimaaafkannya, namun mengapa kali ini tidak lagi sama dan ia memilih pergi?
05. meski aku terlihat menyukai beberapa wanita lain, harusnya ia tahu aku hanya untuk dia dan selama ini sudah banyak yang kulakukan untuknya, tetapi ia tetap memilih pergi, mungkin hal seperti ini memang sulit diterima wanita?
06. kepergiannya meninggalkan lubang yang tidak tergantikan dalam hatiku, tapi aku mulai belajar lebih baik begaimana seharusnya memperlakukan wanita dengan 
lebih layak dan hormat.


naaa ... silahkan saja menangis buat kaum Pria yang sedang dilanda sedih, semoga tangisan Anda tidak sia sia tetapi akan membawa Anda pada sebuah level kedewasaan yang lebih baik !
sungguh, menangis adalah sehat. ( th ) 
( gambar dari google )

Tidak ada komentar: