Senin, 12 September 2022

 
 

 

 

 
 
 .. " Sambat Luwe ?  
Segeralah Ke Mayjend Sungkono 9 Malang ! " ..

Sambat Luwe dalam bahasa Jawa artinya
" mengeluh perut merasa lapar " . 
naa .. saat Sambat Luwe dijadikan sebuah 
nama  warung , sudah tentu pengunjungnya 
 diharapkan dalam keadaan 
" lapar dan siap makan " hehehe ... 
sebetulnya nama itu sudah saya baca di internet 
sebelum menulis ini , tetapi belum sempat 
kesana hingga akhirnya bertemu 
seorang teman yang mengabarkan bahwa 
akan ada reuni kecil Oktober nanti yang 
rencananya akan digelar disana . 
 

 
 
maka sayapun sengaja meluangkan waktu
 kesana sekaligus untuk mencari bahan blog ini . 
terletak tidak langsung dipinggir jalan 
 Raya Mayjend Sungkono , dan  masih harus 
belok & masuk kekanan sepanjang  200an meter .
 sempat ragu ketika melalui jalan yang masih 
makadam alias " pating gronjal " bahasa jermannya , 
dan sampai disebuah belokan kekiri 
barulah terlihat tulisan " Sambat Luwe " . 
gaya bangunan yang " dijadulkan " plus konsep 
menu menu yang juga tradisionil 
adalah menjadi ciri khasnya .
 ini bukan gaya yang pertama karena di 
Malang Raya saat ini telah ada puluhan gaya 
resto seperti ini dan hanya berbeda lokasi 
antara yang " menjual " alam sebagai 
kelebihannya atau menu menu unik sebagai 
signaturenya .
 

 
 
sebut saja Sontoloyo , Pemain Lama , Hamur Joyo , 
Warung Tani, nDalem Ratu dll yang seabreg 
di Malang Raya . maka di Sambat Luwe inipun 
tak jauh beda , mungkin kreasi nama nama
 menunya saja yang terlihat beda meskipun 
ketika disuguhkan kita temukan bahwa 
" ya itu itu juga " macam dan rasanya . 
di Sambat Luwe ini sebut saja beberapa menu 
andalannya seperti misal :
Nasi Ayam Pok Pok Saus Asam Manis , 
Nasi Ayam Pok Pok Black Pepper , 
Nasi Lodeh Komplit , dll . 
dalam daftar minumannya juga tertampil 
beberapa jenis minuman tradisionil seperti 
Es Kunir Asem , Es Sirup Cincau , 
Es Beras Kencur dll .. 
 pesanan dimeja saya datang , dua macam 
menu olahan ayam plus cah kangkung dan 
es teler serta es degan . 
 

 

 
 
memilih tempat duduk yang menghadap 
persawahan , membuat hati terikut ayem .. 
tetapi ups ! tiba tiba cuaca mendung 
berubah menjadi gerimis dan akhirnya 
hujanpun turun .. 
naaa ... ketahuan bahwa atap diatas tempat 
duduk saya mulai rewel , terbukti sebentar 
saja saya harus berpindah tempat duduk 
selain tampias yang dibawa angin .. 
terlihat beberapa pengunjung mengalami 
nasib yang sama . ini mungkin problem utama 
warung yang bergaya alami seperti SL ini 
karena alam tidak mengenal kompromi 
giliran hujan dan angin menjadi 
salah satu " signature " nya hehehe .. 
 

 
 
problem lain adalah menuju gerobag diparkiran
 dimana payung tak membantu banyak 
tetapi upaya pramusaji untuk memayungi saya , 
patut diapresiasi . 
maka untuk LHAR 
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) dari 
skala 1-10 saya memberi angka 6 . 
 

 
 

 

 
 
kejutan memang nyaris tidak saya temukan 
karena kompetitor Sambat Luwe di Malang Raya 
hingga Nongkojajar , 
cukup ketat bahkan  beberapa diantaranya 
" beyond the imagination " !
 tetapi buat yang penasaran , 
silahkan saja menjajal SL ini dengan pesan : 
pilihlah tempat duduk yang aman disaat 
mendung sebelum datang tampias maupun 
kebocoran atap hehehe ...yukkk ..
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
baru terposting pada 12.09.22 )
keterangan foto :
01 . jalan setapak
02 . area mushola
03 . gebyog ?
04 . wc yang " manis "
****
05 . arah ke Sambat Luwe
06 . petunjuk arah
****
07 . menikmati atmosfer
08 . sebagian daftar menu
****
09 . ayam bakar
10 . ayam pok pok
11 . menu meja saya 
*****
12 . es degan
13 . es teller
****
14 . manggang ikan
15 . tumis kangkung
16 . monggo dipun sekecak aken .. 
17 . no 9
18 . sudut lain
****
 

Tidak ada komentar: