Jumat, 22 Juli 2022

 
 
 

 
 
 .. " Dimitri Yang Dimie Dim Sum " ..
( catatan kecil buat Dim )
 
sejak masih kuliah di Universitas Ma Chung dulu,
(  dimana saat itu saya juga masih bergabung di
 tim UMC dengan tugas keluyuran ke 
seantero Indonesia mempromosikan UMC )
Dimitri begitu namanya yang dikenal di UMC , 
sudah memperlihatkan tanda tanda keengganan 
berkuliahnya karena mungkin dorongan bakatnya yang
 ternyata lebih hebat dibidang bisnis ! 
 

 
 
 hal mana juga terjadi dibanyak Succsess Story para 
pengusaha yang juga " mrotol " sekolahnya 
karena ketidak sabaran untuk memulai gejolak hatinya 
dalam bidang usaha ! 
" sekolah itu teori tok , 
sedang prakteknya ngga selalu seperti teori . 
kalau langsung praktek , naa .. baru ketahuan 
dah kurang nya teori " kilah seorang pengusaha muda
 pada saya satu saat . 
maka kembali ke Dimitri yang dalam silsilah ,
 ayahnya ( alm ) adalah keponakan saya ,
memulai gebrakannya lewat brand Mie Setan yang kala
 itu masih tunggal di Jalan Bromo dan sangat
 tersohor hingga berpuluh cabang muncul setelahnya . 
 
 
 
lebaran dan musim mudik sekian tahun lewat,
 saya dan para mudikers sangat ingin menjajal 
warung mie yang kala itu super ngetop dan
 kami bertemu Dimitri di warungnya Jalan Bromo 
sekaligus reunian kecil karena sejak saya dan Dimitri
 sama sama tidak lagi di UMC , 
 itulah saat kami bertemu kembali . 
kami diberikan ruangan khusus di kedai Mie Setan nya 
dan jadilah malam itu semacam reuni kecil keluarga 
( thanks Dim ... ! )
setelahnya , luamaaaa lagi tidak saling bertemu , 
maklum saja masing masing ribet dengan aktivitas 
masing masing hingga suatu hari saya 
mendapat undangan pernikahannya di 
Singhasari Resort dengan Glenn Fredly 
sebagai guest starnya . 
ah ya ... saya turut berbahagia melihat semuanya yang
 malam itu tumplek bleg di ballroom SR karena kerabat 
dari berbagai provinsi juga hadir dan menjadi 
semacam ajang reuni keluarga juga ! 
setelahnya , kembali lagi kami luamaaaa tidak saling 
kabar maupun bertemu , hingga yang terakhir saya 
banyak mendapat kejutan yang luar biasa ! 
 
 
 
saya tak hendak masuk kewilayah pribadi tetapi bicara
 tentang bisnis , Dimitri rupanya semakin 
" dimatangkan " oleh waktu dan " perpisahannya " 
dengan Mie Setan serta mengibarkan panjinya 
sendiri berjuluk " Kober Mie Setan " adalah menurut 
saya itu sebuah sign keberaniannya . 
bukan wewenang saya menilai " perpisahan " ini ,
 karena semuanya 
akan berpulang pada kastamer yang menjadi penentunya . 
hanya dalam bilangan bulan saya memang pernah 
menjajal masuk secara profesional kedalam 
" jeroan " usaha keluarga ini , 
meskipun akhirnya saya tinggalkan karena perbedaan 
VM dengan ayah Dimitri saat itu 
( maklum , dalam Problem Solving saya lebih 
berorientasi secara metodis yang rupanya tidak 
terlampau diperlukan dalam sebuah bisnis  hehehe ... 
istilah orang jadul " kakean teori gak ono duwit e .. " ) .
 tentu saja perpisahan secara menejerial ini tidak 
seperti ketika saya mundur dari sesuatu perusahaan 
atau lembaga , melainkan cukup 
" ok yo , sukses , ojo kereng kereng karo anak buah " 
itu pesan terakhir saya pada sang keponakan . 
kembali lagi ke Dimitri , 
saya bertemu lagi saat ayahnya wafat bulan Juni yl 
dimana saya ikut mengantar almarhum hingga
 peristirahatan terakhirnya di Sumawe 
yang merupakan kampunghalaman dimana leluhur
 kami konon adalah para pembabat alas disana .
 perjalanan panjang jenasah mulai dari Bali hingga 
Sumawe menyisakan kenangan betapa
 dimasa kecil para keponakan ini begitu lucu lucu dan
 kejahilan kejahilannya yang tak terlupakan .
saya biasa memanggilnya " dik Prit " dan saya biasa 
disebut " mbak " oleh semua keponakan2 saya 
meskipun sesungguhnya dan harusnya ada yang 
" budhe , bulik , tante , bahkan bisa saja embah "
 hehehe tetapi rata rata saya mendapat sebutan 
" yang menguntungkan dan memudakan saya " 
dengan sebutan " mbak " hehehe ..
itulah terakhir saya melihat Dimitri di pemakaman 
ayahnya hingga minggu yl saya sengaja ke 
Jl . Bunga Coklat 10 . mengapa kesana ? 
 
 
jika ada sebuah kedai ataupun cafe atau warung berjuluk
 " Dimie Dimsum " mau tak mau saya akan 
berasosiasi pada nama Dimitri karena kaitan 
Dimitri dengan Dimsum adalah laksana ikan dan air 
sebagaimana antara Dimitri dengan passionnya
 dibidang kulinari . 
tentu saja tebakan 1000% benar dan sayapun 
mencari tempat nyaman disiang terik itu dilantai atas 
yang terbuka dan tidak memerlukan AC .
 sebuah bangunan dipojok Jalan Bunga Coklat ini 
berlantai dua dan pilihan dominasi warna
 kuning dan putih serta aksen cantik dibeberapa
 sudutnya dan percikan siluet warna maron , 
cream dan coklat yang terbagi secara detil terlihat 
segar sebab
diarea itu memang
 tidak ada " segar segarannya " kecuali keruwetan
 kabel listrik atau internet dimana mana dan
bisingnya lalin .
juga kesan resik dan higinis menjadi kelebihannya !
memilih area ini sudah tentu
 ada pertimbangan tertentu selain disitu adalah
 banyak markas anak kos, juga banyaknya deretan 
warteg , warkop , cafe dll yang berarti 
merupakan daerah cangkruk favorit bagi milenial . 
 
 
melihat seabreg menunya yang mulai dari beragam 
siomay hingga deretan aneka lumpia plus berbagai 
olahan udang , ayam , sayuran dll 
yang tentu saja membuat pilihan tidak mudah ,
 maka saya memilih paket saja supaya dalam satu wadah 
bisa mencicipi berbagai rasa ! 
 tentu yang manis manis disini juga tersedia , 
lihat misalnya 
Yim Mantau , Bakpao Naiwong , Mochi dll . 
kalau saya harus sebut semua daftar menunya , 
tulisan ini bakal menjenuhkan maka saya persilahkan
 pembaca membuka sendiri web nya Dimie yaa .. 
untuk minuman, Dimie juga memanjakan kastamer 
mulai yang suka pahit , manis hingga yang panas 
maupun dingin . dimeja saya ada 
Mangos dan Canela  . 
 
 
berada dilantai atas bukan tanpa khawatir
 karena berdekatan dengan kabel kabel yang
 entah itu untuk internet atau listrik . tetapi untuk 
LHAR 
( Layanan , Harga , Atmosfer dan Rasa ) skala 1-10 
saya ikhlas berikan angka 6 kecuali 6,5 untuk Rasa . 
dalam bisnis , tidak ada istilah kerabat atau saudara
 atau keponakan , jadi buat Dimitri jika menurut
 saya saat ini belum ada nilai 7 , itu adalah 
nilai kejujuran atawa prof. 
nilai mungkin saja lain jika Dimie berlokasi ditengah
 sejuknya alam gunung , tetapi dilokasi seperti 
Jalan Bunga Coklat, keberanian Dimie membuka
bisnisnya disana justru adalah sebuah plus ! 
 
 
naa .. Dimie atau Dimitri :
 sukses dan terus berkembang yaa , persaingan yang
 ketat adalah nutrisi karena dari sanalah kekuatan
 untuk bertahan dan berkembang akan melesat !!
 ( btw : selamat kembali dari tanah suci yaa ,
 dengan berkah NYA semoga 
Dimie & Dimitri makin sukses , amiin .. )
yuukkk ..
 
( Writing & Photos : Titiek Hariati , 
baru sempat diposting pada 23.07.22 )
 
keterangan foto : 
01 . lantai atas , resik , artistik , higinis !
02 . sudut dengan detul cantik !
03 . herbal yang sehat pilihan saya !
****
04 . simple but beautiful !
05 . sudut yang juga cantik !
****
06 . sebagian kecil dari deretan menu
07 . belokan manis ..
****
08 . lantai atas
09 . dari kejauhan
****
10 . " tugu " Dimie
****
11 . atmosfer lantai bawah
****
12 . saya menjajal menu
****
13 . lapang ..
****

Tidak ada komentar: