Sabtu, 30 April 2022




 
 
.. " Memaafkan  & Dimaafkan " ..
mudah  diucapkan berat dilaksanakan yaitu 
kedua kata Memaafkan dan Dimaafkan . 
kapan Memaafkan dan kapan Dimaafkan ? 
tentu saya pribadi pernah mengalami keduanya karena
 saya bukan malaikat yang Zero Mistake . 
jika pertanyaan itu ditujukan pada saya , sayapun tidak
 segera bisa menjawab karena dibalik masing masing
 Me/Di maafkan saya punya alasan pembenaran diri
 sebagai manusia yang ingin selalu terlihat benar . 
 
 
mari kita lihat yang pertama yaitu 
Memaafkan . 
konyolnya saya dalam hal Memaafkan ini masih 
melakukan Tebang Pilih ( pinjam istilah yang dituduhkan 
pada KPK ) . yaitu bahwa 
Seberapa Dalam atau Besar Kerugian Yang Saya Alami 
Akibat Kesalahan Orang lain Pada Diri Saya .
 saya punya skala sbb :
kesalahan orang lain yang merugikan saya 0 -10 : 
saya sangat mudah memaafkan ybs .
skala 10 - 30 : jika ybs mendahului minta maaf maka
 sayapun masih mudah memaafkannya . 
 
 
skala 30 - 50 : masih saya pertimbangkan apalagi jika
 ybs merasa tidak bersalah atau merasa bersalah 
tetapi tidak ada itikad untuk meminta maaf . 
jadi disini saya mulai  agak sulit memberikan maaf .
skala 50 -70 : ini sudah mendekati tahapan " warning "
 bahwa kerugian yang saya alami akibat kesalahan
 orang lain pada saya sudah nyaris " tidak termaafkan " 
dan saya sedang dalam ujian untuk 
tidak memaafkannya atau memaaafkannya meskipun
 sebenarnya tidak sepenuhnya ikhlas . 
skala 70 - 100 : ditahap ini saya merasa kerugian 
yang saya alami akibat kesalahan orang lain pada saya
sudah sangat  sulit saya maafkan dan saya 
bahkan  tidak punya keinginan untuk memaafkannya 
karena kerugian yang umumnya bersifat moril 
( bukan materiil )  adalah " mustahil termaafkan " dan
 tidak dapat diganti bahkan dengan materi segede 
apapun karena kerugian moril itu memang
 tidak terukur dengan duit !
 
 
bagaimana sekarang dengan Dimaafkan ? 
ini terjadi ketika sayalah yang membuat kesalahan yang 
mungkin saja merugikan orang lain yang umumnya
 adalah juga moril . misalnya saja :
pada peringatan / perayaan penting tertentu dari 
kerabat/teman/tetangga dll tidak saya hadiri atau
 respon dengan atau tidak dengan alasan tertentu 
sehingga mengecewakan ybs .
 atau juga dalam jagad sosmed seringkali saya " diprotes "
 karena tidak segera mengkonfirmasi permintaan 
" mengikuti " di IG saya dll sehingga
 penantian ybs sangat mengecewakannya . 
dan juga kealpaan saya akibat faktor " pikun " 
membuat saya sangat mengecewakan orang lain 
karena saya dianggap melanggar janji yang sebenarnya 
saya bener benar dilanda lupa dan 
tidak mencatatnya atau melingkarinya di kalender . 
meminta maaf taklah selalu mudah apalagi saat saya
 dihadapkan pada 
01 ) perbedaan usia yang seolah menahan keinginan 
meminta maaf hanya karena Ego saya yang merasa 
" saya lebih senior , taklah pantas saya minta maaf 
pada yang jauh lebih muda " . 
tetapi disisi lain saya terkadang juga menjadi orang yang 
Supermudah Meminta Maaf  terutama untuk 
keseharian yang " ringan ringan " misalnya saja : 
keterlambatan janji 5-10 menit dari waktu bertemu ,
 jalan kaki melewati sekelompok orang yang 
duduk ditrotoar , 
terlambat dalam membalas WA , dll . 
 
 
02 ) bagaimana dengan kesalahan " berat " yang saya 
perbuat seperti misal 
( maaf contohnya sudah lama terjadi , sekitar tahun 
78/79 tetapi membekaskan rasa bersalah besar 
dalam diri saya ) yaitu janji saya untuk ke Medan
 menjumpai beberapa teman akrab di USU dimana 
mereka sudah sedemikian rupa mempersiapkan
 segalanya bagi saya ( penjemputan di bandara dll ) yang 
karena sesuatu alasan Saya Batalkan Secara Mendadak ! 
( saya dan teman2 USU ini saling kenal saat mereka 
berombongan menjadi tamu di UGM ) 
( kepada sobat AB di Medan, 
lewat tulisan ini saya sekali lagi meminta maaf
 meskipun itu telah lewat sekian dekade ) .
 saya tahu pada kasus seperti diatas , saya akan sangat 
maklum bila tidak termaafkan . tetapi saya tidak pernah
 lari dari permintaan maaf betapapun saya tahu
 mungkin itu tidak termaafkan . 
naa .... bagaimana dengan pembaca ? 
pernahkah anda mengalami hal yang sama baik 
Me/Di maafkan ? sebentar lagi kita merayakan 
Idul Fitri dimana tradisi Saling Memaafkan 
akan kita lalui meskipun bisa saja disana sini 
terdapat ganjalan hati . 
 
 
tetapi tulisan ini sebaiknya saya akhiri 
dengan mengutip
 QS : Surat Asy Syura ( 11 ) ayat ( 40 , 41, 42,43 ) :
" Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan 
yang serupa . Maka barang siapa memaafkan 
dan berbuat baik , pahalanya atas ( tanggungan ) Allah . Sesungguhnya DIA tidak menyukai orang orang
 yang zolim . Dan sesungguhnya orang orang 
yang membela diri sesudah teraniaya , 
tidak ada suatu dosapun atas mereka . 
Sesungguhnya dosa itu atas orang orang yang berbuat 
zolim kepada manusia dan melampui batas dimuka bumi
tanpa hak . Mereka itu mendapat azab yang pedih .
 Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan 
sesungguhnya ( perbuatan ) yang demikian itu 
termasuk hal hal yang diutamakan " .
 
 
 naaa .. sudah lebih siapkah kita sekalian menghadapi 
Hari Pemaafan besok pagi ? 
( Titiek Hariati , 01.05.22 )

Tidak ada komentar: