Kamis, 14 April 2022

 
 
 
.. " Ramadhan , Apa Yang Dicari ? " .. 
sebagian mungkin berpendapat bulan puasa adalah
 saat menahan lapar dan haus .
 yang lain berpendapat , bulan puasa adalah
 bulan pengikat segala hawa nafsu . 
lalu juga ada yang berpendapat Ramadhan adalah 
saat saat memintakan ampunan dari Rabb nya . 
masih ada pendapat lain juga , yakni bulan dimana
 segala amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya .
 dan pendapat lainnya lagi  adalah bahwa puasa 
merupakan kepatuhan pada rukun Islam ke tiga .
sementara , juga ada yang berpuasa hanya 
supaya ia terlihat " taat " dihadapan sesama .
 
 
wahai , sungguh 1001 pandangan dan motif
 mengikuti keyakinan 
masing masing dalam meniti keimanannya ..
tetapi ,  dapat kah semuanya tadi dirangkum dalam
 sebuah kalimat sederhana saja ? 
dari dulu sejak saya menyadari makna bulan puasa 
dengan lebih baik , saya lebih suka 
mengumpamakan Ramadhan dengan 
" sebuah mesin cuci raksasa dimana kita sekalian ,
 umat muslim , dimasukkan kedalamnya , 
masih dengan segala flek flek dan noda noda yang 
membekas lama maupun yang masih baru , 
lalu mesin mulai programnya dengan 
bilasan air yang pertama .
 setelahnya , mesin diputar dan air mulai bercampur
 dengan bubuk pembersih sehingga airnya 
menjadi berbuih dan memutih bahkan mulai 
mengeruh karena secara perlahan dan bertahap 
kotoran kotoran mulai terlepas .
diputar lagi , dibilas lagi , diputar lagi , dibilas lagi 
dan terakhir dalam putaran yang final ,
 mesin berpusing sedemikian dahsyat dan cepat ,
sebelum akhirnya program selesai 
dan tutup mesin dibuka ... "
 
 
 
        dan keluarlah daripadanya , 
segala baju , celana , handuk , taplak meja , seprei dll
 yang semula kotor atau berbau menjadi  
harum dan bersih .."
tetapi ternyata masih timbul pertanyaan lain :
" mengapa hasil cucian ini ternyata juga masih 
berbeda beda ? ada yang sama sekali bersih
 dan terlihat seperti baju atau seprei baru atau
 handuk baru . tetapi ada juga yang hasil cuciannya
 tidak sepenuhnya bersih alias masih terlihat 
ada bekas bekas flek meskipun sama sama 
dibilasnya beberapa kali  ? " . 
mungkin saja faktor penentunya adalah 
kwalitas ibadah , 
tersebab motif yang ber beda beda dalam menjalankan
 ibadah puasa dari manusia satu ke yang lainnya . 
beragam motif inilah yang akhirnya ikut menentukan
 Kwalitas Ibadah Puasa kita , 
karena manusia dalam kehidupan kesehariannya
 dihadapkan pada berbagai ujian ,
 baik itu moril , materiil maupun spirituil . 
lalu bagaimanakah cara mengetahui apakah IA
 menerima amalan ibadah puasa kita ? 
tentu saja Buku Rapor  baru akan kita terima kelak 
di Hari Penghitungan . tetapi apakah tidak ada 
sedikit Tanda Tanda Yang Dapat Kita 
Rasa , Lihat atau Tangkap oleh Qolbu ? 
 
 
sungguh tidaklah mudah karena manusia punya 
kecenderungan " membagusi dirinya sendiri " dan
 mudah merasa " sudah benar / lurus " .
tetapi jika tetap ingin merasakan atau melihat atau 
menangkap Tanda Tanda tersebut , barangkali hanya 
lewat cara yang paling sederhana yang 
dapat kita lakukan  .
 misalnya : adakah rasa Keikhlasan dan Ketenteraman 
qolbu dalam menjalankan amalan amalan ibadah puasa , 
baik yang bersifat wajib maupun yang sunah dan
 tidak adanya perasaan terbebani ataupun berat ,
 karena semuanya adalah dalam upaya 
meraih RidhaNYA ? 
 
 
juga adanya kesadaran melihat  Ramadhan sebagai 
samodra pahala yang tak terukur dalamnya
 serta tanpa dasar yang harus diisi dengan 
 berbagai aktivitas utamanya kegiatan berbagi 
 secara materiil kepada saudara saudara kita 
yang lebih membutuhkan . 
kerabat , tetangga , yatim piatu , duafa dll adalah
 pintu pintu surga yang menganga lebar untuk kita
 masuki lewat bermacam kegiatan sosial . 
Ramadhan adalah laksana curahan hujan pahala
 yang tidak butuh payung atau jas hujan kita , 
karena kita butuh bermandi pahala hingga basah kuyup ! 
tidaklah perlu berhitung berapa pahala yang
 diterima disetiap amalan baik , 
karena hitungan manusia sungguh celaka , 
dimana seringkali manusia seolah menagih janjiNYA
 atas kelipatan 700 kali yang dijanjikanNYA . 
benarkah ketika mengulurkan 5000 ribu rupiah 
kepada seorang duafa maka " seharusnya " Allah 
menggantinya dengan rizki senilai 350.000,- rupiah ? 
padahal 700 kaliNYA Tidaklah Sama dengan 
700 kali matematika manusia yang celaka ini .
 wahai , maka lupakan saja hitung hitungan kita
 yang celaka ini , sungguh manusia sepandai apapun
 ilmunya tak akan pernah mampu menghitung 
dan mengukurnya ! 
 
 
pelit adalah salah satu hal yang paling 
tidak disukaiNYA dari manusia dan berbagi dengan
 sesama tanpa takut berkurang harta atau miskin 
adalah yang paling disukaiNYA terutama keikhlasan 
berbagi walau kita dalam kesempitan !
 
 
wahai , masihkah ada yang mencari 
payung atau jas hujan disaat IA mengucurkan dengan
 deras hujan pahala dibulan Ramadhan ?
( Titiek Hariati , Ramadhan 1443H , Hari Ke 12 )
gambar dari google , 
kecuali :
gambar ke 5 dan ke 7 dari atas adalah 
jepretan saya pribadi pada Ramadhan 2016 .

Tidak ada komentar: