Sabtu, 20 September 2014






.. " Surat Buat Eka K. " ..

 menarik apa yang ditulis oleh Tempo tentang novel Anda ( 14 September 2014, Novel Zaman Sakit ) yang juga mengulas sedikit " siapa Anda/ Eka K." asalmuasalnya.
dan saya yang meyakini kalimat
" Kenali Orang Dari Buku Yang Dibacanya " 
sangat ingin menambahkan 
" Kenali Orang dari Yang Dibaca dan Ditulisnya " , boleh to? 
 yah, lalu saya juga hari ini mengubleg blog Anda mencari cari yang saya sendiri tak pasti itu apa, ternyata menemu tulisan diatas yang membahas soal Waras dan Tak Waras.
menarik.
 juga saya baca tulisan Anda tentang penyuntingan, penerjemahan dll itu, sekali lagi saya cuma bisa komentar pendek : " menarik " .
lha mau nulis apa sebab nyatanya memang begitu dan saya juga tak hendak berpusing pusing apakah tulisan2 Anda itu hasil ramuan gaya Carmen Balcels atau 
Benjamin Moser atau 
Clarice Lispector atau Gunawan Muryato atau Wan Nor Azriq dll dll,
 siapapun.
 ramu meramu, pengaruh mempengaruhi, niru meniru, atau apapun namanya, itu menurut saya sah sah saja wong dunia ini juga menghasilkan miliaran Ramu Ramuan, Tiru Tiruan  dari abad ke abad , mulai produk primitif hingga yang sekarang berupa 
stasiun luar angkasa dll 
yang dulu2nya mungkin terinspirasi secara bertahap mulai dari gerobag Flinstone.
 pesawat terbangpun diawalnya adalah karena manusia terinspirasi kepak sayap burung dan mulailah mimpi menjadi burung itu yang dalam sejarahnya banyak kejadian lucu2 .
manusia mencoba terbang dengan sayap sayap sederhana yang tak masuk akal dan melompat dari ketinggian yang ( tentu saja ) berakhir dengan kepala yang babak-bundas, 
" HA-HA-HA"  ( alangkah mudah dan enaknya saya menertawakan mereka para pioner ini ) 
 maka saat novel Anda terhidang diatas baki otak saya, 
sayapun tak hendak bersusah payah berpikir " iki gayane sopo to  yang ditiru Eka K ? " , 
sungguh tak ada gunanya.
 bagi saya, apa apa yang disuguhkan seorang Eka K, ya sudah itu maunya dia, 
meskipun bisa saja novel2nya itu sebenarnya merayap perlahan dari cukilan gaya X sd Z , 
namun dimana dosanya?
 perjalanan itu hanya Anda yang tahu, yang penting apa yang Anda suguhkan lewat sebuah novel ke novel yang lain adalah hasil sebuah pengembaraan mind yang tidak sekedar
 iseng tetapi sebuah perjalanan menerobos terowongan mata batin.
 tokoh tokoh Tak Waras yang konon menjadi " trade mark " Anda, adalah juga mewakili Tak Warasnya jaman kini. siapa waras dan tidak, mari kita sendiri bercermin.
saya takut mengatakan orang lain tak waras, sementara tak saya sadari, banyak hal waras yang saya sudah tinggalkan . 
 contoh ;
disaat saya terkena tilang polisi tiba2 saja saya lebih memilih jalan  damai daripada mbulet harus ngurus STNK ke pengadilan dll, sungguh, kita harus jujur bahwa dunia ini memang sudah 
makin Tak Waras termasuk mayoritas penghuninya. 
dan teknologi telah ikut mempercepat ketidakwarasan. 
coba kita ubleg internet, mana isinya yang lebih banyak?
kewarasan atau ketidakwarasan ?
mau contoh lain ? banyak. 
misalnya : ibu kandung menggunting bayinya hingga robek, pasti mati. ayah kandung memperkosa anak gadisnya hingga lahir anaknya dan bingung statusnya bagaimana si anak ini. 
juga ada ayah, ibu, anak dan menantu ramai2 menjadi sindikat narkoba sebagai 
 matapencaharian utama . atau ini : anak smp menjadi mucikari. dll dll.
 dan penjara2 saat ini penuh pejabat2 yang dijaman perjuangan kemerdekaan dulu dipenuhi oleh pahlawan2 bangsa. kita sudah kehilangan pahlawan, yang ada cuma 
tinggal pelawan pelawan rakyat.
naa mas Eka, teruskan saja kisah2 Tak Waras ini, saya menunggu dari novel ke novel yang bahkan sudah diterjemahkan kebeberapa bahasa asing dan dijual di ln. 
 dan bila masyarakat yang memang sudah sakit ini tidak mau membacanya, janganlah Anda sedih, karena siapapun selalu ingin didepan cermin terlihat rupawan, meski tidak.
 contoh : saya sendiri, yang didepan cermin selalu harap2 cemas agar garis2 penanda usia ini tidak makin nampak ( HA-HA-HA )
 mas Eka K, matur nuwun kunjungannya ke blog saya yang selalu " memancing " saya untuk balik mengunjungi Anda karena disana selalu saya temukan hal2 baru 
yang sarat kejutan dan mengajak dahi berkerut.
 cuma saya protes dengan cover baru Lelaki Harimau yang jelek itu, mirip buku Ilmu Hewan jaman SD saya dulu. menurut saya cover yang lama yang seperti saya punya itu lebih keren, 
betul2 " harimaunya lelaki " , entah kenapa Anda setuju2 saja dengan cover baru ini, 
tapi " jangan menilai buku dari covernya "  to ? jadi , ya sudah.
 sebetulnya ya ini saja yang ingin saya sampaikan. 
ngobrol dengan lulusan Filsafat itu nanti tak ada habisnya sebab Anda pasti " mengkuliahi " saya dengan bermacam falsafah padahal saya tak suka ruwet2 meskipun suka dengan" mbuletnya " tokoh2 novel Anda yang" ngempet2 karakter kejamnya " hingga titik peledakan.
 selamat berkarya, sekali lagi terima kasih.
salam : th. 

( gambar dari blog Anda, terima kasih )

Tidak ada komentar: