Minggu, 29 Desember 2013





 .. " Waiting for Godot " di Omah Iwak  ..




bak karya Samuel Beckett " Waiting for Godot " , sebuah penantian panjang terjadi pada saya di sebuah kaferesto dan pemancingan berjuluk " Omah Iwak " di desa Karang Ploso,
 tepatnyadi Jl. Dawuhan, Tegalgondo. 



 maksud hati mencoba masakan di resto yang masih terbilang baru ( sekitar 5 bulanan ini dibukanya ) dan yang terjadi adalah " dobel lapar " karena lamanya menunggu sudah 
" diluar batas yang bisa ditolerir " hehe ... 

bahkan saya sempat melihat beberapa orang yang entah keluar mencari apa, tapi saat kembali ke resto ini mereka terlihat membawa bungkusan makanan, laaa opo tumon?




"maaf, karena masih baru dan tenaga terbatas, jadi sangat lama ya ... " , ini sebuah excuse yang seharusnya tidak perlu terjadi sebab antisipasi masa liburan dengan padatnya pengunjung amatlah penting. saya sampai sempat " leyeh leyeh " di gazebo dan bangun saat terdengar adzan sholat Ashar, lo kaget juga sebab saya masuk resto ini tadi sekitar jam 14.00 ck ck ck ....



 resto ini terletak di jalan raya ( alternatif ) arah Karangploso ke Batu, disebelah kanan jalan. dengan halaman parkir yang lumayan luas dan ruang resto yang juga luas plus beberapa gazebo diluarnya, sebenarnya cukup nyaman meskipun view sekitarnya tidak cantik. 



 sedikit disayangkan yaitu kurangnya kehijauan didalam area resto yang nampak kurang diperhatikan sehingga beberapa gazebo menghadap kearah tembok/ beton kering yangmembosankan.

dan dalam daftar menunya, sesuai nama restonya, Omah Iwak, maka ikan segar memang menjadi andalannya. lele, gurami, ikan emas dll dll akan siap untuk digoreng, dibakar atau lainnya sesuai selera. bagi penghobi memancing, disediakan peralatan pancing yang dapat disewa 15 ribu sepuasnya/ per pancing. hasil memancing seperti lazimnya, akan ditimbang beratnya.



 daftar minumannya juga lumayan panjang, meskipun tidak ada yang menjadi ciri khasnya. nampaknya resto ini kedepannya mungkin juga akan menjadi semacam area 
Wisata Petik Buah( ? ) 
karena  disana sini terlihat ada berbagai jenis buah buahan, 
mulai pohon mangga, nenas, markisah dll yang kebetulan juga mulai berbuah meski pohonnya masih realtif kecil/ muda.

soal rasa, dari skala 1 - 10 ada di 6.5 karena ternyata " oseng oseng " kangkung dan toge nya membuat saya terkaget kaget asinnya ( waaa ... chef nya mungkin stres ya dengan banyaknya tamu tamu restonya, jadi masaknya buru buru ? .... ) .



 satu satunya  yang agak menghibur saya itu gurami bakarnya, sehingga " berbagai kekecewaan " agak terobati meski usus saya rasanya sudah terlanjur " lengket " 
saking lamanya menunggu hehe ...

semoga kedepannya Omah Iwak akan lebih memperhatikan layanannya dan juga kenyamanan tamu tamunya dengan :
memperpendek " masa tunggu " tamu, 
menambah kehijauan area gazebo, 
memperhatikan tanaman terutama rumput2nya yang nyaris menyemak, 
mengurangi garam pada masakan2nya ( mudah2an garam berlebihan tadi hanya sebuah "kecelakaan " ) plus
 mengurangi gula pada minuman jenis juice nya karena dampak gula berlebihan itu bahkan menutupi rasa buahnya disamping tentunya kurang sehat.

memang, "  Menunggu Godot " dan menunggu gurami bakar adalah dua hal yang sangat berbeda, namun memunculkan rasa yang sama karena sempat tersergap rasa jenuh ...!
 adalah sebuah " lagu wajib " bagi setiap warung/kedai/resto dll untuk mengupayakan agar tamu tamunya Datang dan Datang Lagi 
 dan bukan 
" Datang Untuk Tidak Pernah Kembali Lagi " .... 

oya, resto ini bisa dicapai dari 2/ dua arah :

01. dari arah Hotel Montana II/ Candi Panggung yang lurusssss saja, hingga belakang Unmuh dan dari sana sudah tidak jauh lagi sebelah kanan jalan, 
Jalan Dawuhan, Tegal Gondo.

02. dari arah Bentoel Karang Ploso ke Batu, terussss saja sampai perempatan Arhanud, beloklah ke kiri, tidak sampai 1 km sebelah kiri jalan sudah bertemu resto ini.

Omah Iwak, Omah Iwak, janganlah kamu sampai "  disiwak  " ! 
( tidak ditegur sapa lagi).  semoga !
( th ) 

note :

karena sudah terlanjur menyebut " Waiting for Godot " maka saya secara khusus harus menyampaikan hormat yang dalam kepada bpk. Azwar AN yang pernah menyutradarai pementasan " Menunggu Godot " ini di Yogyakarta,
 dimana saya mendapat kepercayaan untuk mengisi musiknya bersama rekan saya Ira I dan Erik, sebuah catatan manis dari dunia teater Yogyakarta menjelang tahun 80-an.

maka sekali lagi setulusnya saya sampaikan : 
" matur nuwun mas Azwar AN " ,
 ( dari sutradara berbagai drama karya nya sendiri hingga karya terjemahan , masuk menjadi sineas, al : sutradara " Kampus Biru " dll  dan pernah bergabung di Bengkel Rendra meski kemudian lepas lagi dari sana. Azwar AN seorang seniman sejati yang penuh dedikasi pada dunia seni teater dan film khususnya )


 
( keterangan foto, all taken by : th, december 2013 )
01. jalan masuk Omah Iwak/ OI
02. kolam dalam resto
03. pagar tanaman markisah dengan latar belakang sawah dan rumah
04. dinding bambu
05. Omah Iwak, Tegal Gondo
06. atmosfer
07. salah 1 menu 
08. nenas dihalaman OI
09. gurami bakar
10. salah 1 sudut resto
11. area aquarium
12. tulang belulang
13. belulang dalam kanvas , photo editing
14. gurami dalam kanvas, photo editing
15. salah 1 pramusaji yang mestinya ikut audisi sinetron

2 komentar:

Pelangsing Teh Herbal Daun Jati Cina mengatakan...

betah banget nih baca postingannya

Paket Tour Dieng

krepektempe mengatakan...

terimakasih komennya , siapapun Anda , saya kirimkan salam dari kota Malang