kalau orang luar Malang bertanya, yang manakah sebetulnya yang bener bener Bakso Malang? saya yakin hampir semua penjual bakso di Malang akan serentak menjawab
" sayaaaaaa ..... " !
naa ... silahkan berbingung bingung,
sebab dalam beberapa tahun terakhir ini Malang terhinggapi virus Baksomania dengan bermunculannya berpuluh bahkan beratus mungkin, penjual bakso baru,
baik yang dipikul, didorong, pkl, cafe, resto bakso dll
" sayaaaaaa ..... " !
sebab dalam beberapa tahun terakhir ini Malang terhinggapi virus Baksomania dengan bermunculannya berpuluh bahkan beratus mungkin, penjual bakso baru,
baik yang dipikul, didorong, pkl, cafe, resto bakso dll
soal nama jangan tanya seremnya.
mulai bakso granat, krikil, kaget, setan, rambutan, gendheng, gendruwo, dll dll yang penting supaya orang penasaran dan mencobanya!
mulai bakso granat, krikil, kaget, setan, rambutan, gendheng, gendruwo, dll dll yang penting supaya orang penasaran dan mencobanya!
maka meskipun saya arema asli sli, jangan ditanyakan pada saya soal bakso ini sebab sayapun tidak tahu yang asli yang mana lha wong sejak kuecilllll dulu buat saya bakso itu ya seperti itu, bulat dan berkuah panas, sebab jaman itu belum ada bakso yang di bakar bakar hehe ..
naaa ... daripada pusing memikirkan mana yang asli, saya ajak saja kali ini kesebuah kedai bakso yang terbilang cukup " gres " di Malang yakni :
" bakso bakar pak Slamet " di jalan Ade Irma Suryani atau nama kunonya jalan Belakang Loji, atau jalan Pegadaian di Malang pastinya. letaknya nyaris dekat perempatan antara
jalan Ade Irma Suryani dengan Embong Arab. mudah ditemukan kok !
dengan judul bakso bakar, sudah pasti yang saya pesan ya bakso bakarnya meskipun sempat juga mencicipi yang berkuah. soal tempatnya cukup nyaman meskipun parkir kendaraan tidak selalu bisa didepan kedai, jadi lebih aman diseberang jalan karena padatnya perempatan.
dan dengan desain interior yang semi minimalis dan didominasi warna coklat muda dan tua serta penataan mejakursi yang simpel tapi hangat dan nyaman,
sebenarnya kedai ini bisa jadi tempat hangout yang lumayan.
mungkin karena tidak berada di area kuliner ( kanan kirinya adalah toko kaca dll ) maka orang tidak segera tahu bahwa disitu ada kedai mamin ! kesan bersih sangat menonjol.
dan saya yang terbiasa di kedai kedai bakso yang lain menikmati bumbu bakso bakar yang mengandung kacang ( mirip bumbu sate ), saya cukup surprise ketika akhirnya pesanan bakso bakar tiba dimeja saya dan hanya diolesi kecap .. !
" mbak ( ini satu satunya pegawai yang ada disitu ) , maaf,
apa bumbunya memang hanya kecap saja?"
" iya bu, kenapa ?"
" o .. ndak, saya kira pakai bumbu kacang "
" lho itu kan sate, disini ya seperti itu ... "
dan ternyata masih ada lagi yang saya ingin tanyakan yaitu cara membakarnya yang mungkinkurang lama sehingga sebelah dalam dari sate bakso ini terasa masih dingin .
saya tanyakan apakah baru dikeluarkan dari freezer, dijawab " ndak ... " .....
saya tahu soal bumbu ini mungkin masalah selera, juga soal bola bola bakso yang diluarnya terbakar tapi dalamnya masih dingin, naaa ... semoga kedai yang masih gres ini tidak gres dalam pengalaman bakar membakarnya supaya pengunjung
dapat menikmati Bakso Bakar Lahir Bathin, alias Luar Dalam Sama Panasnya hehe ....
selamat mencoba! ( th )
( keterangan gambar, all taken by : th , des.2013 )
01. papan nama, aslinya tidak seperti ini, saya iseng saat photo-editing.
02. salah satu sudut kedai yang nyaman
03. lorong kedai
04. etalase
05. tempat bakar bakar
06. dapur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar