Rabu, 18 Desember 2013




.. " apakah yang terpantas kuberikan kepadamu wahai ibu? " ..
( catatan Hari Ibu, 22 Desember )
Ibu,
setiap tanggal 22 desember, terlihat kesibukan sebagian orang mencari bunga ataupun hadiah karena hari itu adalah Hari Ibu, sebuah penghormatan untuk para ibu. 
tak terkecuali aku, anakmu. 
tetapi aku sungguh merasa sangat malu, ketika setiap kali sudah berada  di toko bunga ataupun toko kado, aku hanya mampu berputar putar dan merenung:
 Apakah Yang Terpantas Kuberikan Padamu?

Ibu,
andaipun aku habiskan tabunganku untuk membelikan bunga dan hadiah buatmu, rasanya itu masih tiada artinya, tiada sebanding dengan bunga dan kadomu kepadaku disepanjang hayatmu! bunga bungamu sungguh indah tak tertandingi, ini :

ada bunga kasih sayang, ada bunga perhatian, ada bunga cinta, ada bunga kesabaran, ada bunga ketelatenan, ada bunga kepedulian dan masih banyak lainnya.

kado kadomu juga demikian melimpah. lihatlah, apa saja yang selama ini telah kau hadiahkan kepadaku?

sejak aku lahir hingga dewasa dan meninggalkanmu untuk menempuh kehidupan pribadiku, entah berapa ratus bahkan ribu popok dan baju bayi, pasang sepatu, baju, peralatan sekolah, dst dst yang kesemuanya tidak akan pernah bisa aku ganti dengan apapun !

 apalagi aku tahu, tidaklah selalu mudah bagimu menyediakan setiap keperluan keperluanku dan pasang surut rumah tanggamu adalah tantangan yang harus engkau atasi demi masa depan anakmu, aku. bahkan disaat anak anak maupun remaja, mungkin saja aku terkadang melukai hatimu dengan permintaan permintaan yang saat itu sedang diluar kemampuanmu, 
bagaimana aku harus menebusnya ?

Ibu,
diusiamu saat ini yang telah begitu luar biasa diberikan anugerahNYA, 88 tahun, adalah saat saat dimana aku tidak akan meninggalkanmu sedemikian berjarak seperti dulu, 
karena engkau terlihat sudah terlampau letih untuk beraktivitas seperti sekian waktu yang lalu. 

setiap malam dan seperti juga pada malam malam sebelum dan sebelumnya sejak beberapa tahun terakhir ini, aku selalu berjarak tidur hanya sekitar 3 meter dibawah pembaringanmu. 
ya, aku dilantai sekaligus untuk menjagamu. mengapa?

konon semasa aku balita, engkau juga lakukan hal yang sama kepadaku, engkau dilantai. meski sebagai orang Jawa aku sering mendengar perihal tirakat yang mungkin engkau lakukan saat itu untuk aku, tapi sungguh aku tidak bermaksud yang sama dengan caraku tidur saat ini.




 semata aku hanya ingin berada sedekat mungkin denganmu tanpa harus mengganggu istirahatmu karena kita memiliki kebiasaan tidur yang berbeda. kebiasaanmu adalah tertidur setelah sholat malam masih dengan mukenahmu. sedang aku, harus terbantu tv atau laptop hingga larut malam, betapa berbedanya kita, aku seharusnya lakukan hal yang sama denganmu.

Ibu,tidak selayaknya peringatan Hari Ibu hanya terjadi setahun sekali. semestinya 365 kali. aku masih sering rindu dengan tampilanmu semasa aku balita hingga remaja,
 engkau selalu bersarung kebaya dan bergelung seperti umumnya perempuan Jawa. 
namun sejak engkau menunaikan ibadah haji sekian puluh tahun yl, tampilanmu berubah drastis hingga saat ini, busana muslim. 

padahal sering aku kagumi kain kain jaritmu yang klasik itu, juga caramu mengombinasi nya dengan kebaya dan selendang ataupun sandal. tangan tanganku yang kecil saat itu seringkali bergantung diujung ujung kebayamu dan dengan sabarnya engkau biarkan aku merengek ...

Ibu,tidak ada sesuatupun dijagad ini yang mampu kuberikan kepadamu sebagai balasan semua keringat dan darahmu, apalagi kalau hanya sekedar rangkaian bunga atau kado yang itu hanyalah basabasi, aku sangat merasa malu. 

entah dengan cara apa aku akan membuatmu bahagia, mungkin engkau tidak akan pernah mengatakannya karena aku tahu engkau adalah ibarat Mata Air Yang Senantiasa Mengalir dan Memberi, dan Tidak Pernah Meminta Balasannya !

bagaimanapun, tolong ikhlaskan anakmu menyampaikan Selamat Hari Ibu, semoga segenap Ibu Ibu didunia ini mendapatkan limpahan kasih sayangNYA di dunia dan akherat , melebihi kasihsayang yang pernah mereka berikan pada anak anaknya , amin .

Peluk cium anakmu,
aku.

Tidak ada komentar: