Selasa, 10 Desember 2013





.. mau cari ilmu, malah teraniaya ..
( sebuah potret suram dunia PT ditanah air )

hari ini di beberapa harian lokal di Malang diramaikan oleh berita meninggalnya mahasiswa baru ITN, Fikri Dolasmantya Surya yang diduga mendapatkan perlakuan tidak layak dari para seniornya dalam masa ospek.

 bahkan menurut artikel di Tribunnews.com perlakuan tidak senonoh para senior Fikri terhadap para maba itu sudah melampui batas. tercatat  misalnya sewaktu melakukan kegiatan di Pantai Goa Cina Malang selatan, para maba dipaksa 

( maaf , mudah mudahan hanya seolah olah ) berhubungan badan sejenis, makan dengan tangan yang terlebih dahulu dibenamkan ketanah sampai kotor dan hitam, dipaksa minum air laut hingga kembung dst dst . 

adapun yang lebih mengagetkan lagi adalah apa yang ditulis lensaindonesia ( @licom/mhbc ) yang saya baca sekian menit yang lalu tentang temuan foto program ospek yang diperkirakan dibuat setahun yang lalu. disitu menggambarkan adanya 
adegan sejenis " pemerkosaan " maba ( saya schock melihat foto ini, karena rasanya tidak mungkin itu terjadi disebuah kampus atau sekolah manapun walau itu adegan rekayasa sebuah ospek namun secara etikanya hal itu sudah sangat diluar nalar normal! ). 

masih belum jelas dimana kejadian dalam foto itu , namun semoga segera menjadi jelas agar kasus serupa tidak akan pernah terulang dimana dan kapanpun. 
kesan apa yang harus diperoleh para siswa/maba ketika cara cara " pembinaan " oleh para seniornya justru meruntuhkan moril?

ini bukan kali pertama kita mendengar perlakuan perlakuan diluar batas kelayakan dari para senior kepada maba di banyak kampus ditanah air.   yang  sadis  semacam yang terjadi sekian tahun lewat di STPDN rasanya hanya  Indonesia yang memiliki program ospek dengan agenda tunggal : " aniaya fisik mental para maba kalau perlu hingga tewas "
begitukah kira kira?

berita berita seputar kehidupan kampus ditanah air pada beberapa tahun terakhir ini memang sangat memprihatinkan. tawuran antar mahasiswa, pembunuhan antar mahasiswa, aksi anarkis mahasiswa, dosen dan guru besar yang koruptor dan yang meninggal saat ospek pun menambah catatan suram Perguruan Tinggi ditanah air.

ada apakah sebenarnya kampus kampus ditanah air ini? mengapa seolah tidak ada sebuah Gerakan Nasional yang mampu mengembalikan fungsi kampus sebagai sebuah Taman Ilmu Yang Penuh Kedamaian dan Kejujuran sebagai sebuah kawah candradimuka nya para calon pemimpin bangsa? wahai, sebenarnya kemanakah para pakar sosiologi, psikologi dan kriminologi kita yang diharapkan dapat mendisain sebuah program nasional yang dimaksud?





dimasa lampau, kekerasan fisik dan mental semasa ospek juga pernah saya alami hingga dua minggu dan berat badan turun cukup drastis. jam 5 subuh hingga lewat tengah malam adalah keseharian yang menguras enerji belum lagi tugas tugas mendadak yang serba rumit dan mencari bahan bahannya pada lewat tengah malam. 
untunglah toko toko tertentu 
di sepanjang malioboro agaknya sudah sangat hafal dengan tradisi ospek ini sehingga mereka rela buka hingga lewat tengah malam untuk melayani berbagai keperluan
 ratusan ribu maba yang malang dan datang dari segenap penjuru tanah air ini.

mata tertutup dan badan diluncurkan keatas lantai disebuah ruangan gelap yang dilapisi kanji / sejenis tepung yang dimasak hingga mengental menyerupai perekat/ lem, maka bisalah dibayangkan kengerian maba sebab semuanya serba gelap gulita dan licin.

tapi itu tergolong masih sangat ringan dibanding  lain lainnya yang lebih keras dan sadis yang dialami teman teman seangkatan saya dari jurusan jurusan lain. tahun itu kegiatan ospek  diseluruh tanah air akhirnya dinyatakan dilarang gara gara tewasnya seorang maba di sebuah kampus di surabaya yang terkena siraman air keras seniornya !

saat " malam pembalasan " sebenarnya saya sudah berniat membalas dendam! tetapi akhirnya luluh karena para senior mendahului meminta maaf kepada para maba meskipun masih ada yang memberikan hukuman pada senior senior yang dianggap kelewat kejam. 

maka apabila tradisi " kejam " dan " tak berguna " ini ternyata masih dilanjutkan hingga saat ini, rasanya sangat Norak bahkan Tidak Layak Dilakukan Mahasiswa sebagai panutan adik adiknya yang masih di SMU dll. 

masih banyak cara lain yang lebih positif kalau yang dimaksud adalah  untuk membina mental dan fisik para maba. kegiatan kegiatan semacam 
outbond misalnya, atau pengenalan pada SDA tanah air dengan segala permasalahannya untuk membuka cakrawala berpikir sebagai mahasiswa pengawal kekayaan alam tanah dan airnya ! 

mengajak mereka menjaga kelestarian terumbu karang, tanaman bakau sepanjang pantai, menanam pohon pohon dibukit bukit gundul, 
membina anak anak jalanan agar gemar membaca dan berbahasa asing, dll dll adalah jauh lebih bermanfaat daripada acara bentak membentak serta tendang menendang yang bisa berpotensi pada gangguan fisik, mental bahkan dapat berakibat fatal : kematian !

keinginan para senior untuk menjadi yang Superior dihadapan para maba, dapat dialihkan dalam bentuk bentuk yang lebih sesuai dengan level intelektual mereka. seminar, training, workshop dll merupakan ajang dimana para senior sebenarnya
 dapat menjadi mentor mentor yang handal bagi para maba dan justru akan mengundang respek dibanding bentakan2 yang hanya mengundang rasa dendam dan sakit hati.

mungkin telah saatnya para Rektor PT ditanah air menyatukan kesepakatannya untuk menghapus atau mengubah bentuk ospek kesuatu program yang lebih bermanfaat bagi semua pihak, bagi kampus itu sendiri dan bahkan bagi masyarakat serta
 pemberian sanksi berat bagi pelanggarnya?

 tidaklah berguna bila para pelaku yang menyebabkan tewasnya maba mendapat hukuman sementara program ospek yang berpotensi kekerasan fisik mental masih boleh berlangsung dari tahun ketahun.

mungkin ada baiknya  kita tengok sejenak bagaimana program ospek di kampus kampus luar negeri sebagai perbandingan. mereka mengarahkan para maba nya menjadi calon calon leader yang sophisticated dan memberikan banyak " bekal " 
( melalui kuliah umum, workshop, bazar, seminar, kunjungan ke sesuatu tempat, dll ) agar maba mengenali kehidupan kampus dan tata cara  efisien sebagai mahasiswa.

 harapannya adalah  maba dapat memanfaatkan waktu dan fasilitas kampus sebaik baiknya untuk bekal mereka nantinya terjun ke masyarakat luas baik sebagai pelaku bisnis maupun pemerintahan dll. tugas tugas semasa ospek benar benar diarahkan untuk membina kemandirian dan memupuk rasa tanggung jawab serta entrepreneurship para maba.

tidak ada acara bentak membentak apalagi hingga kearah arah yang melanggar etika  . 
tugas tugas ospek umumnya membuat penulisan atau journal, juga summary dari diskusi diskusi, laporan dan tugas tugas presentasi kelompok. 
sederhana, namun berbobot. 

anehnya, justru di negara kita  yang mengaku memiliki adat ketimuran, lha kok malah ospeknya penuh aniaya dan bahkan mengarah ke hal hal berbau porno, apakah memang kita sudah kehilangan " ketimuran " ?

monggo poro bapak ibu dosen , punapa sampun cekap anggenipun
 panjenengan sami " sare "? 
( th )
( gambar atas diambil dari oke-lagi.com dan tribunnews.com )

Tidak ada komentar: