Macan Pondok Pesantren Al Kaffah,
Kepanjen ..
Judul diatas bukan kiasan. Suatu siang dibulan Desember 2012 , saya telah bertemu dengan Mulan yang cantik, berusia 4/ empat tahun yang badannya sudah setinggi sekitar leher saya. Jenisnya adalah Panthera Tigris Bengalensis alias harimau Bengala berwarna kuning berbelang hitam.
Menemukan lokasi penangkaran Mulan tidaklah gampang sebab penduduk lokal di Kepanjen pun bahkan banyak yang tidak mengetahui bahwa Mulan adalah penghuni ponpes Al Kaffah dikotanya. Jangankan Mulan, ponpesnya saja banyak yang belum pernah mendengarnya.
Tetapi ketika disebut nama pengasuh dan pemiliknya yaitu Gus Soleh atau lengkapnya adalah Mohammad Soleh, beberapa orang lalu menunjukkan arah jalan meskipun saya masih harus kesasar sasar.
Nama Mulan memang sudah mendunia, apalagi sejak muncul di You Tube. Tetapi sejak atraksi Mulan mendapat ikatan kontrak dari sebuah media di Inggris selama setahun maka Mulan sudah " keluar " dari You Tube . Gus Soleh mendapat " hadiah " Mulan ini dari pemerintah Inggris ketika Mulan masih berusia 2 bulan dan saat ini dalam usia 4 tahun berat badannya sudah mencapai 171kg !
Ponpes ini memang bagian dari sebuah program Boarding School yakni SMK Al Kaffah dilokasi yang sama yang ada dibawah Yayasan Al' Ainul Bahiroh dimana Gus Soleh merupakan ketuanya. SMK Al Kaffah ini merupakan perwujudan dari mimpi Gus Soleh dan beberapa rekannya yang lain untuk
membuat sebuah sistim pendidikan bermodel asrama ( boarding school ) yang berbasis ponpes.
Ini tidaklah berarti ingin membentuk sebuah kelompok eksklusif dengan pola pikir tertentu melainkan didasarkan pada sebuah ajaran bahwa manusia itu harus selalu berimbang antara Duniawi ( pendidikan ) dan Ukhrawi ( budi pekerti ).
Beberapa kelebihan SMK ini antara lain adanya kerjasama dengan pihak industri yang diwujudkan dalam sebuah MoU antara pihak sekolah dengan
PT Sharp Electronic Indonesia dibulan September yl. Ini juga merupakan realisasi program Corporate Social Responsibility/CSR dari PT Sharp dibidang pendidikan.
Maka tidaklah heran bila lulusan SMK disini tidak dipusingkan dengan mencari pekerjaan sebab mereka langsung terserap oleh dunia industri terutama oleh PT Sharp Electronic Indonesia ( SEI ). Jadi SMK ini memang memiliki kelas industri dan program pelatihan industri yang memberikan pengetahuan serta teknik dasar industri elektronik.
Kemitraan DUDI ini ( Dunia Usaha dan Dunia Industri ) yang langsung menyerap tenaga kerja lulusan SMK ini memang membanggakan sebab mereka merupakan tenaga tenaga yang terampil dibidangnya sebagai hasil dari gemblengan kedisiplinan selama bersekolah dulu. Bicara soal kedisiplinan, SMK ini mentrapkan aturan yang cukup ketat antara lain soal keterlambatan masuk kelas. " Lima menit terlambat, tidak pandang bulu, baik murid maupun guru sama sama tidak diijinkan masuk kelas ... " , jelas Gus Soleh , wow .........
Kedisiplinan ini sejak awal sudah sedemikian rupa ditanamkan dan salah satu " mentor " nya adalah batalyon Zipur 5 Kepanjen yang menggodok para siswa SMK ini selama seminggu untuk setiap angkatan, pada program orientasi. Dan diantara program ekskulnya yang terkenal, adalah Aeromodelling, yang tercatat sebagai satu satunya SMK yang memiliki program ini di Jatim.
Bertemu dengan Gus Soleh cukup menyenangkan sebab gambaran sebagai pengasuh ponpes yang biasanya " serius " dan " sangat religius " ternyata lebih santai dan kekerabatan.
Juga keinginan saya siang itu untuk bertemu Mulan ternyata keberuntungan sedang berpihak pada saya. Mulan yang konon biasanya harus dipanggil dari hutan disamping ponpes, ternyata siang itu sudah " cemepak " ( menyediakan dirinya ) di pintu pagar . Saya cukup kaget karena kawat pembatas itu tidaklah setebal yang sering terdapat di bonbin. Namun melihat bagaimana menurutnya Mulan kepada setiap instruksi Gus Soleh seperti " duduk " dll sayapun agak tenang .... ( lebih tepatnya, saya " tenang tenangkan " hehe ... )
Bertemu dengan Gus Soleh cukup menyenangkan sebab gambaran sebagai pengasuh ponpes yang biasanya " serius " dan " sangat religius " ternyata lebih santai dan kekerabatan.
Juga keinginan saya siang itu untuk bertemu Mulan ternyata keberuntungan sedang berpihak pada saya. Mulan yang konon biasanya harus dipanggil dari hutan disamping ponpes, ternyata siang itu sudah " cemepak " ( menyediakan dirinya ) di pintu pagar . Saya cukup kaget karena kawat pembatas itu tidaklah setebal yang sering terdapat di bonbin. Namun melihat bagaimana menurutnya Mulan kepada setiap instruksi Gus Soleh seperti " duduk " dll sayapun agak tenang .... ( lebih tepatnya, saya " tenang tenangkan " hehe ... )
Sayang sekali saya tidak bertemu pak Soleh yang namanya kebetulan sama dengan Gus Soleh.
Pak Soleh yang satunya dan yang dimaksud disini adalah si perawat Mulan sejak bayi.
Pak Soleh yang satunya dan yang dimaksud disini adalah si perawat Mulan sejak bayi.
" Tiap hari pak Soleh tidur bersama Mulan dipondok itu ... " kata Gus Soleh.
Diam diam saya membayangkan
" kecemburuan " istri pak Soleh yang masih pengantin baru itu sebab suaminya lebih memilih tidur bersama Mulan he he ...
Pak Soleh ini pula yang wajahnya sudah tersohor dan mendunia karena keakrabannya dengan harimau bernama Mulan ini masuk di internet. Adapun keakraban Gus Soleh dengan harimau sebetulnya sudah dimulai sejak di Bengkulu dimana saat remajanya banyak dihabiskan didekat rimba. Pergaulannya dengan satwa buas sudah mendarah daging bahkan pernah Gus Soleh memelihara 5 harimau Sumatra sekaligus ... !
" Di Indonesia pemegang ijin penangkaran harimau ini baru diberikan pada dua orang, saya dan seorang lainnya di Jakarta, seorang jendral. Syarat penangkaran adalah harus menyediakan lahan hutan alami untuk harimaunya dan tidak boleh dikurung " ...
Bicara soal nilai kontrak yang diterimanya dari sebuah tv swasta Inggris, Gus Soleh tidak menyebutnya secara jelas tetapi konon dalam bilangan " M " .
" Dulu saya tawar tawarkan secara gratis kepada beberapa stasiun tv lokal atau nasional, mereka menolak. Dan setelah saya mendapat kontrak dari Inggris ini mereka berdatangan dan berebut, tetapi saya tidak bisa memberikannya karena masih terikat kontrak ... ", jelas Gus Soleh.
Setelah Mulan saya jeprat jepret dalam berbagai pose, sayapun berpamitan karena mendung makin menebal. Sungguh saya bersyukur karena Mulan yang biasanya juga " kurang ramah " terhadap orang asing yang belum dikenalnya ternyata siang itu bahkan sama sekali tidak menatapkan matanya kepada saya alias lebih banyak menunduk, sehingga saya leluasa menjepretnya.
Saya tinggalkan ponpes dan SMK Al Kaffah Kepanjen ini dengan bungkah harapan bahwa kedepan Al Kaffah akan menjadi trend-setter dalam kemitraannya dengan dunia industri yang mengentaskan begitu banyak tenaga2 terampil dibidang industri sekaligus mengurangi angka pengangguran ditanah air.
Semoga ! TH )
Keterangan foto : ( Photos by : TH ) :
01. Gus Soleh bersama Mulan.
02. Mulan.
03. Gus Soleh.
04. Mulan.
05. SMK Al Kaffah, Kepanjen.
06. Gus Soleh bersama Jamila, e.. Mulan.