Senin, 16 Agustus 2010

CATATAN RAMADHAN ( 7 )




Malam ini saya agak dikejutkan dengan nada suara penceramah shalat tarawih yang melengking, keras dan selalu dalam nada tinggi. Rupanya jemaah lain merasakan hal yang sama, dan entah bagaimana kok tidak lama kemudian secara tiba tiba sound-system melemah sehingga suara penceramah menjadi otomatis juga berkurang kerasnya hehe ... 

Pada intinya, kita, manusia, dihimbau untuk meyakini segala sesuatu yang telah tertulis di Al Qur'an walaupun pembuktiannya belumlah semuanya bisa dilihat sekarang. Contoh : kejadian hari akhir nanti, bagaimana membuktikannya? Maka yang terpenting adalah MEYAKINI KEBENARAN Al Qur'an, itulah yang paling utama karena isi Al Qur'an bukan buatan manusia.

Tetapi meyakini " tanpa bukti " membuat sebagian orang justru kemudian ingkar karena ketidakpuasannya. Maka salah satu ujian keimanan seseorang adalah seberapa dalam keyakinan
nya akan hal hal yang belum dialami atau terjadi sebagaimana halnya kematian dan hari akhir. Pengingkaran akan kebenaran kebenaran yang " belum terjadi " ini memiliki konsekwensi dunia dan akherat yang azabnya sungguh amat pedih sebagaimana digambarkan didalam Al Qur'an.

Dan entah bagaimana, kok ternyata saat ceramah subuh tema yang dipilih seolah merupakan sambungan dari ceramah tarawih, yakni masih seputar masalah yakin meyakini ini meskipun dengan pembicara yang berbeda. Bagi mereka yang lebih mengandalkan ratio daripada keyakinan, sebenarnya Al Qur'an sarat dengan hal hal yang logis. 

Contoh : tinjauan berpuasa selama sekitar 14 jam/ hari selama sebulan per tahunnya, adalah merupakan " pembersihan " dari berbagai macam zat yang dapat mengganggu kesehatan, sehingga puasa justru menyehatkan tubuh secara jasmani dan rokhani. Pembuktian secara medis ini sudah banyak dilakukan oleh berbagai pakar, apalagi pendapat yang mengatakan bahwa orang dapat mati karena berpuasa amatlah tidak benar.

( Foto diambil dari google )


Tidak ada komentar: