Mencoba shalat tarawih dan subuh di masjid luar perumahan, ternyata membawa nuansa berbeda. Pertama, bising, karena letaknya yang persis ditepi jalan besar dan padat lalin. Kedua, supercepat karena doa doanya dipilih yang pendek pendek dan dibaca secara datar dan dengan " high-speed " . Ketiga, tanpa ceramah. Saya tengok jam dinding masjidnya menunjuk angka 19.25 ketika tarawih usai, padahal dimasjid perumahan menimal selesai 20.00 - 20.10.
Kebiasaan " bersafari " ke berbagai masjid untuk tarawih memang menyenangkan, meski tak selalu sesuai harapan sebab masing masing memiliki atmosfir berbeda. Saya ingat sekian tahun lewat di Yogya, saya dan kerabat disana selama sebulan penuh melakukan safari tarawih mulai masjid kampung hingga masjid Agung di lingkungan keraton. Juga ada yang memberikan ceramahnya dalam bahasa Jawa kromo-inggil, maka lengkap sudah suasana Yogyanya.
Oya kembali ke masjid yang saya ceritakan diatas, saya tidak punya catatan khusus dan karena selesai cukup dini maka semalam saya menelusuri arah kota melihat suasana malam dimana tempat tempat jajanan tampak penuh dimana mana. Dalam perjalanan pulang saya melewati warung tahu Campur yang padat pembeli.
Saya pesan untuk dibungkus, e.. malah ketemu kerabat yang sedang " hangout " disitu, mereka ber 4 : " Lho mbak, ayo sini rame rame, abis tarawih ta? " ... Oallaa, saya mantuk mantuk tapi minta maaf sebab saya bermaksud membungkus tahu campur itu dan tidak " ngandog " disitu . Wah dunia betul betul kecil, rasanya kemanapun kita pergi ada saja yang " memergok-i " hehe ...
Saya pesan untuk dibungkus, e.. malah ketemu kerabat yang sedang " hangout " disitu, mereka ber 4 : " Lho mbak, ayo sini rame rame, abis tarawih ta? " ... Oallaa, saya mantuk mantuk tapi minta maaf sebab saya bermaksud membungkus tahu campur itu dan tidak " ngandog " disitu . Wah dunia betul betul kecil, rasanya kemanapun kita pergi ada saja yang " memergok-i " hehe ...
Dirumah saya nikmati tahu campur sambil melihat berita soal meteor berlafal ALLAH yang jatuh di daerah sekitar Cirebon .. Maha Suci Ya Allah ... kehendak MU jadilah ... Mengapa harus di perdebatkan antara iya atau tidaknya meteor bertuliskan ALLAH ini? Benda apapun yang turun dari langit adalah kehendakNYA dan kepakaran para ahli bintang itu juga hanya sebuah
" pinjaman " dari Allah, maka marilah dengan iklas kita kembalikan semua kejadian alam ini kepadaNYA ..
Peristiwa kubah masjid yang terbang dll yang penuh misteri Illahi adalah juga kehendakNYA, benar tidaknya Wallahualam. Isu demi isu adalah sebenarnya mengandung sebuah peringatan kepada kita manusia bahwa hendaknya kita senantiasa ingat kepadaNYA setiap saat dan menjauhi larangan laranganNYA ...
Peristiwa kubah masjid yang terbang dll yang penuh misteri Illahi adalah juga kehendakNYA, benar tidaknya Wallahualam. Isu demi isu adalah sebenarnya mengandung sebuah peringatan kepada kita manusia bahwa hendaknya kita senantiasa ingat kepadaNYA setiap saat dan menjauhi larangan laranganNYA ...
Masih perlukah kita berdebat lagi diusia alam semesta yang sudah makin tua ini? Masihkah kita meragukan bahwa setiap kejadian alam sekecil apapun itu hanya dapat terjadi dengan kehendakNYA termasuk udara yang kita hirup dan nampak sudah sangat rutin ini? Bagaimana seandainya semenit saja seisi jagat raya ini dihentikan peredarannya oleh ALLAH, sanggupkah kita menanggung akibatnya yang teramat dahsyat?
( Foto diambil dari google )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar