Selasa, 21 November 2017





.. " Yang Ngangeni , Solo - Yogya " ..

 berawal dari sebuah undangan seorang keponakan yang
 nikah di Yogya tanggal 05 Nopember 2017 yang lalu ,
 maka sayapun " menyisan " menyiapkan perjalanan blusukan .
 blusukannya bukan ala RI-1 ,
 tetapi blusukan ke tempat2 yang " menyimpang dari pakem " 
sebab saya sudah langganan ke Prambanan dll yang terkenal itu .
 jangan ditanya isinya bagasi maupun jok joknya , 
mulai sandal , teklek , setrika , jas hujan , rantang dll . yang wajib 
tentu saja kamera cs . mungkin ada yang heran , 
wong nantinya tinggal belok rumah makan atau tidur hotel kok repot2?
 naa .. inilah bedanya antara turis biasa dengan 
turis blusukan hehehe ... 
berangkat pagi2 tanggal 02 Nopember mengambil jalur arah
 Kasembon , membuat sarapan asal asalan sebab mengejar
 waktu sebelum jalanan nanti macet .
sedikit gerimis dan malamnya  terhitung kurang tidur karena 
persiapan yang " pating trintil " , 
maka betul2 saya yang masih agak kriyi p kriyip harus
 menyerah menjadi co-pilot saja daripada 
nyetir sambil ngorok hehehe ...

.. " Rest Area di Raya Kasembon , De SAPA " .. 
daripada perut mlintir2 , maka ketika melewati Raya Kasembon , 
arah Kediri , disebelah kiri jalan ada petunjuk jalan masuk :
" Rest Area , de Sapa " , 
sayapun mencoba mencari sesuatu untuk perut . 
sekitar 1km masuk , terlihat sebuah area luas yang 
hijau , rindang dan ayem , de Sapa .... ! 
wow .. pucuk dicinta , dan sayapun duduk disalah satu gazebo nya
 yang teduh . nasi pecel agaknya pagi itu lumayan cocok dengan
 alam sekitarnya , dan sayapun memanfaatkan waktu
yang ada untuk jeprat jepret .
 saya setuju bahwa tempat ini dijuluki Rest Area sebab letaknya
yang tidak ditepi jalan raya memang pas untuk
mereka yang ingin menjauh sejenak dari bising dan macetnya lalin !
 mungkin kalau tidak ingat mau jalan ke Solo dan Yogya 
saya lebih suka menghabiskan waktu saja disini sambil leyeh leyeh .
  de Sapa , mudah menemukannya sebab ada dijalan 
protokol Raya Kasembon yang berlekuk liku itu . 
rasa dan harga sangat sesuai dengan suasana yang ada ,
 yo wes , saya pun harus melanjutkan perjalanan
 meski masih ingin berlama lama saking
 tenangnya suasana hehehe ...
 
 perjalanan terhenti untuk istirahat dan sholat di Ngawi .
tidak banyak yang bisa ditulis tentang Ngawi 
karena hanya melewatinya saja . kotanya bersuasana mirip Blitar ,
 cenderung tidak terlalu padat dan macet .
mungkin lain kali bisa menggali Ngawi lebih jauh .
.. " Solo , Riwayatmu Dulu .. " ..
 setelah melewati Kediri , Ngawi dan Sragen , 
akhirnya memasuki Solo sudah menjelang sore sebab sempat
 istirahat makan siang dan sholat di Ngawi . 
apakah ada kaitan dengan persiapan pernikahan putri 
Jokowi tanggal 8 Nopember , kok hotel hotel di Solo tampak
 mulai fully booked , entahlah ..
saya meluncur ke jalan utama Slamet Riyadhi untuk 
memudahkan pencarian hotel yang tidak dipesan sebelumnya .
 setelah berputar putar sekitar 15 menit di jalan protokol itu 
maka pencarian terhenti di sebuah hotel yang berdekatan 
dengan pusat kuliner . maka karena Solo hanya akan dinikmati 
semalam , Sego Liwet menjadi tujuannya .
warung2nya sangat sederhana , bukan lesehan tapi 
1/2 lesehan alias duduk dibawah dengan kursi2 plastik pendek
 dan sipenjual dikerubuti dari segala arah .
semua nasi dan lauknya cukup dijumputi si penjual dengan
 tangannya , tidak usah berpikir tentang higinis ,
 nikmati saja Sego Liwet nya hehehe ... 
 setelahnya , nyambung ke " Warunk Gacoan " yang saat ini 
sedang top di Solo dimana saya temukan beberapa resep ala 
Mie Setan Malang . malam pertama di Solo diakhiri 
dengan pertemuan bersama kerabat2 dari Jakarta  yang juga 
 akan menghadiri pernikahan keponakan di Yogya
 dan kebetulan hotel kami berdekatan . 
 Solo diwaktu malam , andai saja tidak capek , 
pasti saya akan sambung dan sempatkan ke lesehan ronde !
 paginya , setelah sarapan di hotel , ada pertemuan sebentar dengan 
kerabat Jakarta yang hotelnya berdekatan , 
dan sepakat untuk bertemu di Yogya sebelum acara pernikahan .
tetapi dunia memang kecil , ternyata kami malah bertemu lagi di pasar 
Klewer Solo sebelum perjalanan lanjut ke Yogya . 
di Solo tanpa ke pasar Klewer memang terasa kurang afdol ,maka sayapun menyempatkan diri blusukan ketiap lantainya dan bahkan makan 
siang di pujasera nya yang " kemriyek " menikmati
 tongseng kambingnya  .. !
setelahnya perjalanan lanjut kearah Yogya .
 .. " Yogya , Yogya ... Kapankah Aku Tidak Kangen ? " ..
 tiba di Yogya masih agak siang dan diputuskan langsung ke
 Kaliurang melihat sisa sisa letusan Merapi 2010 yang selama
 ini belum sempat2 saya kunjungi tiap kali ke Yogya .
 udara setengah mendung tapi tidak hujan .
dengan menyewa jeep yang konon anggota komunitas jeepnya 
berjumlah sekitar 800an disitu , petualangan dijalan yang ekstrem
 dimulai dan merayap memanjat lembah Merapi .
 jeep ini cukup untuk sekitar 6 orang dalam posisi berdiri atau 
4 dalam posisi duduk . jangan pernah mengeluh meski pantat 
seperti di banting2 ! bergaya offroaders amatiran , 
sayapun berusaha tetap jeprat jepret ditengah bantingan2 roda jeep
 yang beradu dengan batu batu jalanan yang berbenjolan seenaknya
dan naik turun sesukanya . juga jangan protes :
" wong mbayare larang kok awak di banting2 ? " , sebab ini memang
 bukan perjalanan wisata untuk ber nyaman2 plus awan debu
 yang meng gulung2 disekeliling jeep saat berpapasan ...
wes karepmu , batin saya , yang penting saya sudah keturutan ke
 Merapi hari ini . tiba tiba :
" maaf , apakah memilih ke Museum Merapi dan Bungker 
atau ke tempat mbah Marijan ?" .. pilihan sulit , 
sebetulnya saya mau dua2nya  , tetapi tokh harus
akhirnya saya pilih Bungker sebab saya sudah sering 
melihat si embah di foto2 dll . 
dan disebuah gerbang yang menjulang dengan desain dimiripkan 
film " Lost Word " nya dino2 itu , jeep berhenti 
sebentar untuk jeprat jepret. saya komen :
" waduh mas bikin deg2 , seperti mau masuk kandang dinosaurus ... "
kami tertawa bersama .
.. " The Lost World " ..
 jeep berjalan lagi sekitar beberapa KM dan akhirnya sampai di
 Museum Merapi atau dikenalnya Museum Sisa Hartaku .
museum ini memperlihatkan wajah area plus harta benda 
yang terkena Wedus Gembel yang panasnya ribuan derajat C itu! 
miris melihat foto foto korban dengan luka bakar 90% yang manusia
sulit menahannya dan pastinya sangat menyiksa sebelum ajal menjemput ! 
 tidak ada harta yang tersisa kecuali kenangan dan kuburan massal
 yang ada didesa terdekat letusan ini . 
menyaksikan benda benda logam yang terlihat tidak lagi berbentuk ,
 sulit membayangkan bagaimana dengan bentuk tubuh manusia 
dibawah awan panas yang meluluhlantakkan segala yang dilaluinya . 
saya melanjutkan ke Bungker yang pernah menelan korban para
 sukarelawan yang terjebak lava panas diluar bungker sehingga 
mereka tidak dapat meloloskan diri bak adonan 
kue dalam oven yang membara ! 
 saya masuk kedalamnya dan
 jeprat jepret dengan adukan rasa , sebab saya tahu
 disitulah kepanikan pernah terjadi ketika berbelas orang terkurung
 hawa panas yang mematikan ! saya kemudian dibawa guide ke
tempat Batu Alien . sesuai namanya , disitu ada sebongkah batu
 berukuran sebesar pickup bermuatan penuh ,
 yang secara " misterius " kebetulan memiliki guratan alami seperti 
potongan kepala mahluk luar planet alias alien . 
saya juga melihat di sungai dibawah saya berdiri , ada kesibukan
truk2 berukuran besar yang antri mengangkuti pasir pasir dari 
lembah Merapi . bukanlah rahasia bahwa dalam 
setiap letusan gunung , terdapat limpahan rizki dari berbagai sumber
 material yang terlempar dari kawahnya dan salah satunya adalah
 pasir berkwalitas prima ! demikian itu rahasiaNya ...
naa .. saat kembali dari petualangan yang menyakitkan pantat ini ,
 sepanjang jalan pulang menuju Base Camp awal tadi , 
ternyata berbalik 360 derajat alias jalanan mulus halus seperti 
kulit pantat bayi ... ! lho ... saya bertanya pada guide :
" mas , apa memang disengaja ya jalan naiknya tidak dihaluskan 
supaya jeep2nya laku ? " , saya hanya mendapat
 jawaban senyuman lebar! 
(oalaaa ... semprul tenan hehehe ... )
 malam harinya di Yogya saya dan kerabat2 dari Jakarta 
ber lesehan ria di Malioboro mulai angkringan hingga rondean
 secara berganti tempat , plus berbecak dan bervlogging ria .
 macam2 yang ditemukan di Malioboro ,
 ada seniman2 pocongan , " cewek2 sexy " bersuara bariton , 
pengamen bersuara Idol , lukis wajah di trotoar dll .  

 .. " Bulaksumur , Kampus Biru " ..
 hari kedua di Yogya saya habiskan dengan menelusuri sekitar
 Taman Pintar dan benteng Vredeburg sampai Beringharjo berburu 
jepretan2 unik . menjelang siang , saya melakukan 
sebuah perjalanan istimewa 
yang secara khusus sudah saya rancang yaitu
 ke Bulaksumur , kampus tempat saya di " plonco " sebagai
 maba culun sekian dekade lewat ! 
langsung menuju gedung utama di pusat  yang 
dikenal dengan nama Balairung 
dan merupakan gedung modern petama ditanah air .
 dulu ruang kuliah saya ada di lantai 3 yang saat ini sudah 
ditempati perkantoran Rektor . saya harus mendapat ijin khusus
untuk jeprat jepret dan saya lihat CCTV ada dimana mana .
 wow .. kontras dengan jaman dulu dimana digedung ini justru
 adalah pusat kegiatan mahasiswa berbagai jurusan , 
mulai kegiatan formal sampai leyeh leyeh ...
 kerinduan pada masa masa itu seolah kembali didepan mata ketika
 saya menelusuri lorong lorong dan anak anak tangga serta
 ruangan ruangan  yang penuh kenangan . 
jeprat jepret tidak saya lewatkan 
dan saya berada disana sekitar 15 menit . tiba tiba : 
" maaf , waktu anda habis dan tidak boleh memotret didekat 
ruang Rektor " ..  mendadak saya tersadar bahwa saya tidak lagi
 berada dijaman yang saya rindukan . saya turun dan 
melapor lagi pada petugas serta berjalan kearah luar pagarnya
 dengan setumpuk emosi yang campur aduk . 
gedung yang merupakan gedung modern pertama di
Indonesia ini batu pertamanya diletakkan oleh Presiden RI 
pertama Ir . Soekarno pada 19 Desember 1951 dan 
diresmikan oleh presiden yang sama pada tahun 1959 . 
kita patut bangga bahwa gedung ini ternyata diarsiteki oleh putra 
bangsa sendiri yaitu Pangeran Hadinegoro , putra dari 
Paku Buwono ke X . dengan mendasarkan pada 
falsafah kosmologis , gedung ini ada dalam posisi dan letak yang 
sejajar dengan garis semesta yaitu :
sebelah utara mengarah tepat ke Merapi , sebelah tengah adalah 
arah Keraton dan sebelah selatannya adalah arah Laut Selatan .
pada tiap sudut nya , tiang2nya , pepohonannya dll tidaklah
 sembarangan dirancang melainkan semuanya mempunyai arti2
 khusus yang menyimbolkan berbagai filosofi
 yang mendalam . 
maka kalau hingga saat ini gedung yang dikenal dengan 
nama Balairung ini masih tegak kokoh dan tidak termakan jaman , 
mungkin kesungguhan dan kejujuran pembangunannya 
menjadikannya monumen sejarah yang mewakili integritas jamannya ! 
( bandingkanlah dengan bangunan2 now yang belum sebulan 
kadang sudah ambruk ... ) . siang itu akhirnya saya tinggalkan
 Bulaksumur dengan segala memorinya dan 
 berjalan kearah Jalan Simanjuntak untuk mencari jejak tempat
 dulu saya kos . sekali lagi saya harus meneliti nomor2 
bangunan yang ada , dan yang saya temukan tempat kos saya dulu
 sudah berganti wajah menjadi deretan ruko ruko . 
apa boleh buat , saya tetap jepret ruko2 itu untuk catatan bahwa 
dulu selama beberapa tahun saya pernah habiskan waktu
 sebagai anak kos dengan segala suka dukanya .. 
disitu dulu ada 6 kamar dan
 kami datang dari berbagai provinsi , 
ada Batak , Jawa Timur , Jawa Tengah , Sunda , dan Madura . 
lamunan saya buyar ketika ada telpon masuk di HP :
" mbak , saya mendarat di Yogya besok pagi2 , 
langsung ke resepsi , bareng2 ya ? " , 
seorang kerabat dari Palembang juga akan hadir .
 .. " Adrenalin di Malam Gelap " ..
 malam harinya , terjadi sebuah pengalaman yang 
menantang adrenalin . begini ceritanya : 
saat selesai makan malam disebuah kedai ayam yang lumayan 
nyaman , rasa dan harganya , saya berniat bersantai di hotel karena
 besok ada acara akad nikah dan resepsi keponakan . 
tiba2 seorang pengemudi Bentor menyapa sopan :
" bu , mari saya antar naik becak saya kalau ingin melihat 
Festival Batik di sana " ( menunjuk arah keraton ) . saya berpikir ,
 sudah diatas jam 21 kok masih ada festival ? 
" deket kok bu, 5000 saja " .. saya tidak segera mengiyakan karena 
sudah berencana kembali ke hotel. " nanti kalau ibu tidak melihatnya
 sayang lo, ini malam terakhir " . berhubung Yogya memang
 sedang merayakan ultah dan disana sini banyak program ultah ,
 sayapun akhirnya mengiyakan sebab ini malam terakhir saya di Yogya
 yang boleh juga dirayakan dengan nonton festival .
Bentor melaju cepat disepanjang Malioboro terus kearah keraton
 dan lanjut lagi kejalan yang saya lupa namanya dan ternyata 
masih jauh lagi hingga memasuki daerah yang lumayan gelap dan sepi .
 " lo pak , mana festival dan tempatnya , kok jauh dan sepi ?" 
( was was .. ) . Bentor semakin cepat dan lurus kearah sebuah
 gang sempit yang tidak ada rumah selain tembok kanan kiri yang juga
 gelap tidak berlampu . saya sudah menyiapkan diri untuk
kemungkinan terburuk dengan meraba kedalam tas tangan saya ,
disana kebetulan saya membawa cutter ! 
diujung gang sempit itu Bentor berhenti didepan sebuah rumah kuno 
besar yang juga gelap . saya berdoa dan mempersiapkan 
" jurus ular mematuk " ( hitung hitung melestarikan 
ajaran Koo Ping Ho hehehe ... )  pengemudi Bentor mendatangi pintu 
utama rumah gelap dan mengetuknya . saya dengan berdebar
 mencegahnya : " pak , rumah ini kan sudah tidur penghuninya dan
 bapak ini membawa saya kemana , festival kok kesini ? " ...
 tiba2 pintu rumah terbuka dan lampunya dinyalakan serta 
seorang eyang putri sepuh sekitar 70an tahun menyapa ramah :
" monggo bu , silahkan , sudah biasa kok meskipun malam2 diketuk 
tidak apa apa ... " saya hanya bisa melongo .. 
opo2an ini , batin saya penuh curiga !
dengan ragu2 saya akhirnya melangkah masuk setelah dipersilahkan
 oleh beliau dan pengemudi Bentor  senyum2 melihat keraguan saya . 
 
ternyata ternyata diruang depannya yang lumayan luas , 
terpampang sekitar 400 lukisan batik berbagai ukuran dan aliran ! 
aduhhh ... saya merasa lega meskipun dalam hati kesal dengan
 pengemudi Bentor yang berbohong soal festival dan 
membawa saya jauh jauh hanya karena berharap komisi dari
 pembelian lukisan batik yang mungkin saja saya borong . 
saya penggemar lukis batik , tetapi berhubung kejadiannya
 menegangkan , saya urung membeli dan eyang putri itupun tampak 
 memaklumi ketika saya berpamitan tanpa membeli .
 begitu saya naik Bentor untuk kembali ke hotel yang berjarak 
lumayan jauh ,saya lihat rumah eyang tadi langsung kembali gelap hiiiii .....
( ini akibat terlalu sering nonton film horor )
 pengalaman menegangkan ini semoga bermanfaat bagi pembaca
 yang kebetulan mendapat tawaran yang sama dari siapapun di Yogya 
ataupun tempat2 lain sebab modus ini dapat berpotensi ancaman yang
 berbahaya yang datang dari pihak pihak yang tidak terduga !
saya kembali ke hotel dengan rasa lega dan kesal campur aduk . 
 .. " Tiada Hari Tanpa Gudeg " ..
 pagi pagi sebelum ke resepsi , 
saya " bersumpah " harus sarapan gudeg ! maka sayapun 
berjalan kaki disekitar hotel mencari gudeg 
sebab gudeg tidak muncul dalam menu sarapan di hotel .
 saya beruntung bahwa tidak jauh dari hotel ternyata ad
 sebuah warung mini yang cukup terkenal gudegnya yaitu 
" mbok Lindu " ( arti lindu dalam bahasa Jawa sebenarnya adalah
 gempa , entah mengapa nama warungnya begitu ) . 
saya membutuhkan 5 bungkus sebab kerabat yang ada dihotel saya 
berjumlah 5 dengan saya . tetapi alamak ...
ternyata saya sudah nomor kesekian alias ada sekitar 15 orang
 yang datang sebelum saya . waduh , bisa2 telat ke resepsi 
kalau tidak tahu kapan giliran saya . tingak tinguk mencari 
buku pendaftar yang ternyata tidak ada ,
 maka sayapun berinisiatif menawarkan kepada yang sedang antri
 bagaimana kalau kita buat urutan jelas supaya tidak
 terjadi " trombolan " . diluar dugaan semua setuju
 dan mulai mencari urutannya dan saya ya tetap saja yang
 terakhir tetapi setidaknya saya jadi tahu urutan saya .  
ternyata banyak yang membeli lebih dari 5 bungkus sehingga
 ketika saya hitung , saya masih harus menunggu sekitar 
50 an bungkus ... OMG !! 
rata rata pembelinya sama dengan saya alias pengunjung Yogya ,
 dan kami saling becanda bahwa antrian ini melebihi 
antrian dokter di puskesmas / bpjs , saya setuju !
tapi berhubung sudah terlanjur " bersumpah " maka 
sayapun bertahan hingga sekitar sejam lebih baru saya bisa pulang
 dengan 5 bungkus nasi gudeg dan kaki pegel2 berdiri sejam lebih ! 
yo wes , inilah Yogya , 
tapi saya ikhlas saja daripada tidak sempat menikmati gudeg .. 
kami makan ber ramai2 di lobby hotel dan bahkan setelah
 sarapan ternyata masih sempat keliling keraton dengan 
menyewa delman ramai2 ...hehehe ...
 pulang dari " ndokar " inilah kami semua buru2 mandi
 dan berangkat ke tempat resepsi ber konvoi .  

.. " Ketika Rocker Menikah " ..

memiliki seabreg keponakan dengan berbagai profesi itu menarik , 
sebab jaman mereka berbeda jauh dengan jaman saya . 
mereka adalah anak anak produk jaman digital dan saya produk 
manual , sehingga bisa saling mengisi hehehe ..
 maka , kebebasan , keterbukaan dan keakraban seringkali tanpa
sekat , dimana pada jaman saya masih lebih banyak 
" sungkan " , takut takut dan manut ! 
mereka ada yang berprofesi sebagai programmer , 
berbisnis on line , notaris , hakim , pengusaha muda , fotografer , 
travel guide ,bank teller , dosen , ustadz , apoteker , arsitek , 
wartawan , tv produser , developer , dokter dll dll .
 andai saja mereka digabung dalam sebuah usaha keluarga ,
rasanya sudah lebih dari cukup SDM nya belum lagi yang
 masih sekolah / kuliah yang nantinya juga dapat di berdayakan .
 tetapi angan angan ini hanya tinggal angan angan ,
 sebab mereka rata rata sudah memilih karir sendiri sendiri
 dan domisili yang saling terpisah . 
 kali ini saya khusus datang ke Yogya karena salah satu diantara
mereka akan menikah . profesinya juga beda : rocker ! 
saya ingat ayahnya almarhum pernah cemas ketika saat kuliah 
putra kesayangannya ini lebih fokus main band daripada kuliah .
 saya saat itu hanya bisa menghibur bahwa :
" apapun pilihan anak anak , sejauh  mereka itu tekuni dengan
 sungguh sungguh dan bukan hanya sekedar hobi atau
 pengisi waktu , pasti mereka juga akan sukses ,
 sebab saat ini musisi sudah bisa hidup layak dari bermusik "
harapan sang ayah agaknya terkabul ,
 S-1 sudah diselesaikan dengan baik dan bermusiknyapun 
berjalan lancar bahkan pernah membawanya ke Korea
 harapan ayahnya agaknya terkabul ,
 S-1 sudah diselesaikan dengan baik dan bermusiknyapun 
berjalan lancar bahkan pernah membawanya ke Korea untuk 
sebuah undangan bermusik.keponakan yang satu ini memang memilih
 jalur musik keras meskipun sebenarnya ia punya idealisme bermusik
 diarah yang berlawanan , unik . 
naa .. tanggal 05 Nopember 2017 yl ia sudah berani 
" manggung " diarena kehidupan nyata bersama 
pilihan hatinya yang cantik . 
para kerabat berkumpul di Yogya untuk memberi selamat dan doa ,
 semoga mereka bahagia dan sukses " dipanggung kehidupan " , 
amin ! suasana resepsi tentu saja makin ramai ketika 
" geng " nya hadir dan menyumbang lagu untuk
 rekannya yang hari itu menjadi Raja Sehari . 
buket kembang ditangan mempelai wanita menjadi perebutan 
para jomblo , yang akhirnya dimenangkan oleh salah satu
 anggota band mereka , bukankah indah ? 
dalam keharuan hati menyaksikan satu persatu para keponakan 
menanggalkan status lajangnya , saya hanya bisa mendoakan
 semoga mereka langgeng hingga kaki nini  dan
 sukses dalam setiap impian2 nya , amin ..
 usai resepsi yang padat dengan obrolan , foto foto dan canda ,
 saya berpamitan untuk kembali menelusuri 300 km arah Malang
 selamat tinggal Yogya dan segudang kenangan didalamnya ! 

  
.. " Yogya - Solo - Malang  " ..
meninggalkan Yogya  menjelang sore dan agak mendung , 
membuat perjalanan sedikit dikebut sebelum keduluan hujan turun . 
di Solo mengambil arah lewat kabupatennya , 
jadi tidak lewat kota , dan perjalanan berlanjut hingga Ngawi .
berhenti untuk makan malam di sebuah warung
 bernama " Soponyono Permai " yang didindingnya ada guntingan koran
 tentang Jokowi yang pernah 3X kesana 
( sebelum menjadi RI-1 ) .
standar saja , saya pilih soto  supaya cepat hehehe ..
 mengikuti petunjuk GPS memang mudah dan nyaman , 
tetapi dibeberapa area ternyata cukup membingungkan sebab
 belokan2 yang disebutkan itu cukup banyak dan kalau
 tidak hati hati bisa salah belok .
 saat di Nganjuk menuju arah Pare , tergelitik untuk mencoba
 jalan alternatif yang bebas truk2 dan bus2 besar . 
bertanya pada seorang bapak tentang jalan alternatif ini dijawab 
" bisa , didepan nanti belok kanan dan lurus saja ikuti jalannya .
 tapi sedikit gelap dan sepi ya .. " .. sejenak bimbang , 
sebab pada malam hari pilihan " gelap dan sepi " bukanlah hal 
yang menyenangkan , tetapi mengingat disitu
 bebas bus2 gede dan truk2 gandengan , akhirnya diambil juga ! 
kilometer2 pertama masih terlihat rumah2 , tetapi semakin jauh 
semakin sedikit rumah2nya dan bahkan akhirnya
tidak ada rumah sama sekali tetapi jalannya masih terlihat 
lurus danentah berapa kilometer lagi , 
GPS juga membisu !
 konon kalau membisu seperti itu berarti teruskan saja sampai 
nanti mbah GPS akan " menasehati " lagi , aduhhh ... anehnya ,
 hanya sendirian digelap malam dan sepi dengan kanan kiri 
menghitam pekat , seolah jalan alternatif ini 
dihindari oleh para pejalan .
setelah berbelas kilometer dalam kekhawatiran akhirnya 
samar dikejauhan nampak lampu lalulintas jalan raya
 dan sliwerannya kendaraan2 lain , horeeeee ....ya sudah ,
 mbah GPS pun tiba tiba bersuara" 500 meter lagi belok kiri "
 oalaaa , kenapa baru sekarang bersuara ? ...
melewati Ngantang dengan lekukliku jurangnya dan area longsor
 yang rawan , hanya doa yang membuat tenang semoga
hujan deras ini tidak menimbulkan masalah !
 tiba dirumah sudah hampir tengah malam , 
dan tentu saja " bleg seg " ....
( Titiek Hariati )  

( writing & photos by : Titiek Hariati , Nov . 2017 )

01 . " ngglempoh " didepan " mbak " Susy
02 . untuk naik , hanya jeep yang boleh
03 . radar Yogya
04 . rest area Raya Kesambon yang sejuk
05 . pecel di rest area
06 . daftar menu rest area
07 . udara sejuk plus sosis di rest area
08 . pondok istirahat
09 . shuttle cars di rest area
10 . de Sapa
11 . gerbang kabupaten Nganjuk
12 . sego liwet , khas Solo
13 . penjual sego liwet yang sibuk
14 . tampak dari luar
15 . yang selalu rame , Warunk Gacoan , Solo
16 . salah satu menu ala Mie Setan di Warunk Gacoan
17 . garasi di hotel , Solo
18 . jalanan cantik di Yogya
19 . grafiti , Yogya
20 . jeep jeep di lembah Merapi
21 . makam para korban Wedus Gembel 2010
22 . Museum " Sisa Hartaku " Merapi
23 . benda2 korban Wedus Gembel
24 . mesin jahit 
25 . gitar
26 . sisa baju dan peralatan RT
27 . gerbang masuk sisa Merapi , The Lost World
28 . sepeda hangus
29 . gerbang masuk ke batu alien
30 . penjual sovenir di lembah Merapi
31 . jalan pulang ternyata mulus .. !
32 . singo Malioboro ..
33 . pocongan Malioboro
34 . kampus luar , Balairung , Bulaksumur
35 . Balairung sebelah dalam
36 . taman sebelah dalam kampus
37 . pilar pilar kokoh Balairung
38 . lorong lorong penuh kenangan
39 . kehijauan disebelah dalam 
40 . hutan kampus
41 . cafe dekat hotel di Yogya
42 . atmosfer cafe
43 . menu malam terakhir di Yogya
44 . lukisan batik 01 ) diambil dari google .
45 . lukisan batik 02 ) diambil dari google
46 . antrian nasi gudeg
47 . antrian gudeg di mbok Lindu
48 . sibuk melayani
49 . berebut bunga jodoh mempelai
50 . semoga langgeng ya ..
51 . atmosfer resepsi 01 )
52 . atmosfer resepsi 02 )
53 . soponyono permai
54 . soto di soponyono permai ,Ngawi
55 . gunung di Batu
56 . seorang wanita sepuh tertidur di trotoar , 
dekat Taman Pintar , Yogya
57 . Batik Yogya ( dari google )






  





 
  

Tidak ada komentar: