( Capresku , Capresmu )
mengulang adegan adegan dalam setiap menjelang pemilu ,
suhu politik tanah airpun pun nampak merangkak naik .
bahkan yang terakhir disebutkan dalam rapat pleno
Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia
di Jakarta terjadi kericuhan seputar pembahasan
capres dan cawapres 2024 .
para petinggi berbagai parpolpun mulai saling lempar
pernyataan yang penuh sindir menyindir
dan penetapan capres dan cawapres merekapun
menjadi gorengan isu yang hangat !
belum lagi para pendukung capres dan cawapres baik
yang sudah resmi dipilih oleh parpol maupun
yang masih menjadi rasan rasan ,seolah
tiada hari tanpa " eker ekeran " diantara mereka .
para anggota WAG pun dimintai " kewaspadaannya "
agar tetap menjaga netralitas dan harmoni
dengan menghindari isu isu yang mengarah
pada perpecahan yang dikarenakan pro kontra
terhadap tokoh tokoh capres dan cawapres tertentu .
pemilu yl telah banyak membuktikan
banyaknya perpecahan diberbagai kelompok
masyarakat yang disebabkan oleh
isu isu pro kontra diatas yang bahkan menjalar
pada perceraian suami isteri !
jangankan menjadi presiden , menjadi ketua rt pun
saat ini menjadi isu yang hangat karena
banyak pihak yang memperebutkannya .
tidak mengherankan , karena menjadi
pemimpin dijaman ini agaknya diidentikkan
dengan " cuan " .
lihat saja misalnya dalam pemilihan walikota
atau bupati atau gubernur , betapa banyak yang
setelah terpilih berakhir dengan penjara karena
kilauan cuan dari berbagai proyek .
hanya sedikit diantara pemimpin pemimpin kita
yang betul betul mendedikasikan segenap
tenaga dan pikirannya untuk bangsa , negara
dan rakyatnya . tapi konyolnya ,
yang betul betul mengabdi pada kepentingan rakyat ,
justru banyak mendapat perlawanan karena
dianggap " tidak menguntungkan " bagi
kepentingan kelompok2 tertentu .
pertanyaannya :
benarkah perebutan menjadi pemimpin itu
adalah sesuatu yang mulia ?
dikisahkan bahwa zaman dulu , para sahabat
Nabi Muhammad dan orang orang shaleh selalu
menghindar dan merasa keberatan ketika akan
ditunjuk sebagai pemimpin .
bahkan konon ada yang sampai disiksa oleh
penguasa zhalim karena penolakannya itu .
lho .. anehnya , kok kebalikan
dengan jaman now yang justru orang ber
lomba lomba ingin menjadi pemimpin ini dan itu ?
mungkin karena mereka tidak faham dan tidak
menyadari bahwa menjadi seorang pemimpin itu
memiliki konsekwensi besar dunia wal akherat !
pertama , pemimpin harus memiliki jiwa
pengayom rakyat dan mampu berbuat adil
untuk semua golongan .
bekerja keras untuk kesejahteraan rakyatnya dan
mendahulukan kepentingan orang orang yang
dipimpinnya diatas kepentingan pribadi .
hal ini memiliki resiko yang berat karena pada
akhirnya ia akan berhadapan dengan
Sidang Tertinggi NYA yang akan menimbang kadar kepemimpinannya selama didunia dan akhirnya
hanya akan ada dua macam keputusanNYA yaitu :
ia akan selamat masuk surga atau justru
akan terpelanting ke api neraka .
Rasullullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda :
" Wahai Abdurrahman bin Samurahi ,
jangan kamu meminta untuk menjadi pemimpin .
Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan
kepadamu karena diminta ,
maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian ,
dan jika kepemimpinan itu diberikan kepadamu
bukan karena diminta ,
maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya "
( HR Al -Bukhari dan Muslim ) .
naa ... ketika telah memahami ini , apakah masih
berani kita Meminta Untuk Menjadi Pemimpin
atas sesuatu dan Bukan Karena Diminta ?
jaman telah berubah ,
manusia tidak lagi banyak yang berfikir jauh
hingga akherat karena cuan jauh lebih menarik ..
lalu bagaimana dengan para capres dan cawapres
kita saat ini ?
memimpin 270 juta orang lebih bukan lah seperti
memimpin RT atau RW .
siapapun kelak yang terpilih ,
selain mereka adalah yang dipilih oleh parpol maupun
mendapat suara terbanyak dalam pemilu ,
jangan hendaknya lupa bahwa disitu juga ada
Peran Takdir untuk bangsa ini .
karena memimpin ratusan juta orang , sesungguhnya
adalah memimpin sebuah kepentingan jaman .
**Soekarno misalnya , adalah pemimpin yang ditakdir
untuk membawa bangsa ini kegerbang kemerdekaan .
**Soeharto , tertakdir untuk meletakkan kerangka
pengisian kemerdekaan kearah yang lebih konkrit .
**BJ Habibie meski singkat tetapi
memperkenalkan bangsa kita kepada pentingnya
penguasaan teknologi yang akan membawa
bangsa kita sejajar dengan negara negara maju
terutama dibidang kedirgantaraan .
**Gus Dur sebagai sosok ulama yang membawa
bangsa ini lebih menghargai dan toleransi terhadap
keragaman budaya , agama dll . dst dst .
para pemimpin muncul sesuai dengan
tuntutan jamannya
dan tak dapat dibolak balik karena itu adalah
kehendak takdir .
seorang Habibie tidaklah mampu mengisi kebutuhan
jaman Soekarno, seorang Megawati tidaklah mampu
mengisi kebutuhan jaman Habibie dst dst .
maka , marilah kita bersama sama berdoa dan
berharap agar pemilu 2024 melahirkan seorang
pemimpin bangsa ini yang mampu mengisi
kebutuhan jamannya , jaman digitalisasi 2024 - 2029 ,
baik secara teknologi , spiritual maupun intelektual .
tentang siapa siapanya ,
biarlah Allah SWT yang akan memilihkannya untuk
bangsa yang dirahmati ini , karena pilihanNYA adalah
Yang Terbaik dan yang tak kenal money politic !
semoga ,
aamiin yaa Robbal alamiin ..
( Titiek Hariati , 05.12.22 )
gambar gambar diambil dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar