Jumat, 09 Desember 2022





 
 .. " Biarkan IA Yang Memilihkan " ..
( Capresku , Capresmu ) 

mengulang adegan adegan dalam setiap menjelang pemilu ,
 suhu politik tanah airpun pun nampak merangkak naik . 
bahkan yang terakhir disebutkan dalam rapat pleno 
Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia
 di Jakarta terjadi kericuhan seputar pembahasan
 capres dan cawapres 2024 . 
 para petinggi berbagai parpolpun mulai saling lempar 
pernyataan yang penuh sindir menyindir 
dan penetapan capres dan cawapres merekapun 
menjadi gorengan isu yang hangat ! 
 
 
belum lagi para pendukung capres dan cawapres baik 
yang sudah resmi dipilih oleh parpol maupun
 yang masih menjadi rasan rasan ,seolah
 tiada hari tanpa " eker ekeran " diantara mereka .
 para anggota WAG pun dimintai " kewaspadaannya " 
agar tetap menjaga netralitas dan harmoni 
dengan menghindari isu isu yang mengarah 
pada perpecahan yang dikarenakan pro kontra 
terhadap tokoh tokoh capres dan cawapres tertentu .
 pemilu yl telah banyak membuktikan 
banyaknya perpecahan diberbagai kelompok
 masyarakat yang disebabkan oleh 
isu isu pro kontra diatas  yang  bahkan menjalar
pada  perceraian suami isteri ! 
 
 
jangankan menjadi presiden , menjadi ketua rt pun
 saat ini menjadi isu yang hangat karena
 banyak pihak yang memperebutkannya . 
tidak mengherankan , karena menjadi 
pemimpin  dijaman ini agaknya diidentikkan 
dengan " cuan " .
 lihat saja misalnya dalam pemilihan walikota
 atau bupati atau gubernur , betapa banyak yang
 setelah terpilih berakhir dengan penjara karena 
kilauan cuan dari berbagai proyek .
 hanya sedikit diantara pemimpin pemimpin kita
 yang betul betul mendedikasikan segenap
 tenaga dan pikirannya untuk bangsa , negara
 dan rakyatnya . tapi konyolnya , 
yang betul betul mengabdi pada kepentingan rakyat , 
justru banyak mendapat perlawanan karena 
dianggap " tidak menguntungkan " bagi 
 kepentingan kelompok2 tertentu  . 
 
 
pertanyaannya :
 benarkah perebutan menjadi pemimpin itu 
adalah sesuatu yang mulia ? 
dikisahkan bahwa zaman dulu , para sahabat 
Nabi Muhammad dan orang orang shaleh selalu 
menghindar dan merasa keberatan ketika akan
 ditunjuk sebagai pemimpin . 
bahkan konon ada yang sampai disiksa oleh 
penguasa zhalim karena penolakannya itu . 
lho .. anehnya , kok kebalikan 
dengan jaman now  yang justru orang ber 
lomba lomba ingin menjadi pemimpin ini dan itu ?
 mungkin karena mereka tidak faham dan tidak 
menyadari bahwa menjadi seorang pemimpin itu
 memiliki konsekwensi besar dunia wal akherat !
 
 
 pertama , pemimpin harus memiliki jiwa 
pengayom rakyat dan mampu berbuat adil 
untuk semua golongan . 
bekerja keras untuk kesejahteraan rakyatnya dan 
mendahulukan kepentingan orang orang yang 
dipimpinnya diatas kepentingan pribadi . 
hal ini memiliki resiko yang berat karena pada
 akhirnya ia akan berhadapan dengan 
Sidang Tertinggi NYA yang akan menimbang kadar kepemimpinannya selama didunia  dan  akhirnya 
hanya akan ada dua macam keputusanNYA yaitu :
 ia akan selamat masuk surga atau justru 
akan terpelanting ke api neraka . 
 
 
Rasullullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda : 
" Wahai Abdurrahman bin Samurahi , 
jangan kamu meminta untuk menjadi pemimpin . 
Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan 
kepadamu karena diminta , 
maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian , 
dan jika kepemimpinan itu diberikan kepadamu 
bukan karena diminta , 
maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya "
 ( HR Al -Bukhari dan Muslim ) . 
naa ... ketika telah memahami ini , apakah masih 
berani kita Meminta Untuk Menjadi Pemimpin 
atas sesuatu dan Bukan Karena Diminta ? 
jaman telah berubah , 
manusia tidak lagi banyak yang berfikir jauh
hingga akherat karena cuan jauh lebih menarik ..
 lalu bagaimana dengan para capres dan cawapres
 kita saat ini ?
memimpin 270 juta orang lebih bukan lah seperti
 memimpin RT  atau RW . 
siapapun kelak yang terpilih , 
selain mereka adalah yang dipilih oleh parpol maupun
 mendapat suara terbanyak dalam pemilu , 
jangan hendaknya lupa bahwa disitu juga ada
 Peran Takdir untuk bangsa ini . 
karena memimpin ratusan juta orang , sesungguhnya 
adalah memimpin sebuah kepentingan jaman . 
 
 
**Soekarno misalnya , adalah pemimpin yang ditakdir 
untuk membawa bangsa ini kegerbang kemerdekaan .
 **Soeharto , tertakdir untuk meletakkan kerangka
 pengisian kemerdekaan kearah yang lebih konkrit . 
**BJ Habibie meski singkat tetapi 
memperkenalkan bangsa kita kepada pentingnya 
penguasaan teknologi yang akan membawa 
bangsa kita sejajar dengan negara negara maju 
terutama dibidang kedirgantaraan . 
**Gus Dur sebagai sosok ulama  yang membawa 
bangsa ini lebih menghargai dan toleransi terhadap
 keragaman  budaya , agama dll . dst dst .  
para pemimpin muncul sesuai dengan 
tuntutan jamannya 
dan tak dapat dibolak balik karena itu adalah 
kehendak takdir . 
seorang Habibie tidaklah  mampu mengisi kebutuhan
 jaman Soekarno, seorang Megawati tidaklah mampu 
mengisi kebutuhan jaman Habibie dst dst . 
 
 
maka , marilah kita bersama sama berdoa dan 
berharap agar pemilu 2024 melahirkan seorang
 pemimpin bangsa ini yang mampu mengisi 
kebutuhan jamannya , jaman digitalisasi 2024 - 2029 ,
 baik secara teknologi , spiritual maupun intelektual . 
tentang siapa siapanya , 
biarlah Allah SWT yang akan memilihkannya untuk
 bangsa yang dirahmati ini , karena pilihanNYA adalah 
Yang Terbaik dan yang tak kenal money politic ! 
semoga , 
aamiin yaa Robbal alamiin ..
( Titiek Hariati , 05.12.22 )
gambar gambar diambil dari google

Tidak ada komentar: